Friday, 28 February 2014

Sepenggal Cerita Warna Kotaku Menjelang Pemilu 2014

Jumat tanggal 21 Februari kemarin kami sekeluarga menjemput  Papa Vinka ke Bandara Sultan Iskandar Muda di sepanjang jalan menuju bandara terlihat atribut partai berupa bendera dan poster berbagai partai di pasang.


 

Sebenarnya seh atribut partai itu tidak hanya menghiasi jalan menuju bandara saja, tapi setiap ruang publik, ruang kosong, tanah kosong, pohon, pedestrian jalan, tiang listrik, bahkan pohon kelapa di halaman rumahku saja terdapat foto caleg yang dipasang tanpa meminta izin pada kami yang memiliki pohon. Benar-benar semrawut, berantakan, wajah kotaku Banda Aceh dengan semua atribut partai tersebut. 
Sambil menuju perjalanan pulang, aku menyempatkan untuk  wawancara sedikit dengan Papa Vinka, apa di Jepang menjelang pemilu sama seperti di Banda Aceh? Berserakan atribut partai di sana-sini. Semua partai berebut mencari simpati dengan memberi ini itu, ada yang memberi jilbab gratis, pelatihan, kalender gratis, peralatan shalat gratis dan masih banyak lagi dengan harapan tentu saja mereka akan terpilih menjadi wakil rakyat.
Dulu waktu pertama kali (Desember 2013) teman-teman Papa Vinka yang asli dari Jepang dan ke Banda Aceh untuk kunjungan kerja. Mereka juga heran dengan fenomena atribut partai sampai pohon yang di cat warna-warni.
Karena kalau di Jepang, musim PEMILU hanya KPU saja yang berhak memajang, mengeluarkan poster, atribut partai dan itupun dipanjang ada tempat khusus/ papan pengumuman khusus dan semua partai porsinya sama, baik partai besar maupun partai kecil.
Tidak seperti ini partai yang paling banyak uang, tentu atribut partainya yang paling banyak mendominasi. Bagaimana donk nasib partai kecil yang dana kampanyenya kurang tapi sebenarnya memiliki kader-kader yang berpotensi?
Andai KPU bisa lebih tegas menerapkan aturan kampanye dan porsi seimbang untuk setiap partai serta menegaskan hanya KPU yang berhak membuat kampanye partai. Mungkin wajah kota Banda Aceh tidak berantakan lagi dengan semua atribut partai.

Thursday, 27 February 2014

Belajar nulis dengan hati: Pameran Foto Two Places Tweenty Moments Masuk Kora...

Belajar nulis dengan hati: Pameran Foto Two Places Tweenty Moments Masuk Kora...: Ishinomki Kahoku Newspaper, Feb. 7 2014 Capturing the Daily Life of Two Tsunami Disaster Sites Indonesian Take Part in Reconstruc...

Pameran Foto Two Places Tweenty Moments Masuk Koran (2)


Ishinomki Kahoku Newspaper, Feb. 7 2014

Capturing the Daily Life of Two Tsunami Disaster Sites
Indonesian Take Part in Reconstruction Process in Higashimatshushima
Portraying of Images, including Temporary House and Debris Sorting
The Exhibition Starts Today in Yu-pu-to Lobby
The photo exhibition of Yuli Martunis (33), a civil servant from Banda Aceh participating in the process of reconstruction at PPP organization HOPE Matshushima opens on February 7th at lobby of YU-pu-to, Higashimatshushima Welness Center. Capturing the livelihood of the two disaster efected cities, the exhibition conveys the message of friendship and hope.
Yuli Martunis has been participating in the development program of the city, aiming to realize the uture City Initiative, as part of JICA OJT program.
Total of twenty photos are exhibited, shot in both Higashishimatshushima and Banda Aceh. The photos from Higashismatshushima include the temporary housing, debris sorting, and exchange program with the international community. The photos from Banda Aceh include the Tsunami Museum, reconstructed mosque, and the images of daily life, such as rice planting and wedding ceremony. These were taken in 2012 and 2013 before he came to Higashimatshushima.
He only started taking photographs two years ago, but has been improving his skill by taking photos almost everyday. He has entered into competition in Banda Aceh, hosted by fellow photographers, and has won few times.
As Yuli says”I try exhibit photos that express the livelihood of the city. The photos of Band Aceh focuses on its daily life. It would be great if people become interested by looking at these photos.”

In Higashishimatshushima as well, he has visited many places to take photos. “I did not manage to take photos but the most impressive view was of Miyato Island, where i visited to have a look at the fishing industry. Here are many beautiful places but my favorite is the scenery of the sea Okumatshushima”, commented Yuli

Wednesday, 26 February 2014

Pameran Foto Two Places Twennty Moments Papa Masuk Koran(1)

Jadi Pameran Foto Papa Vinka kemarin sempat masuk di beberapa koran lokal Jepang. Diantaranya Koran Kahoku Shindo Newspaper, Ishinomaki Kahoku Newspaper dan city hall. Sebagai istri tentu saja bangga. Walaupun nggak ngerti  dibilang apa  tuh di korannya, abis pakai bahasa Jepang.
Tapi alhamdulillah untungnya ada versi bahasa Inggrisnya. Jadi ngerti dikit diberitain apa dan ini  versi bahasa Inggris dari koran  Kahoku untuk berita pameran foto papa Vinka.


    Kahoku, Newspaper, Februari, 7 2014


Connecting the Tsunami Disaster Sites with Photography
Banda Aceh Civil Servant holds Exhibitions in Higashimatsushima  starting Today
The photography exhibition of Yuli Martunis (33) starts on the 7that Higashimastshushima Wellness Center”Yu-pu-to”. He is a civil servant from Banda Aceh, the city damaged by the Great Sumatra Earthquake and Tsunami in 2004. Yuli participates on a training program hosted by HOPE Higashimatshushima, a PPP organization established by the Higashimatshushima City after it was hit by the Great East Japan Earhquake and Tsunami. The title of the exhibition is “Two Places, Twenty Moments.” By using photography, the  exhibition make a connections between the two cities hit by large scale tsunami, introducing the progress of reconstruction and rehabilitation, amongs others things.
Photos Captured by Unique Sensitivity
Since last year, what Yuli has learnt in HOPE includes disaster debris management,and community business. He started photography two years ago and his skill has won competitions back in Banda Aceh. The HOPE organized this exhibition  as he has been taking photographs on the side from  his training.
Exhibited are ten photographs taken in Banda Aceh and ten photographs taken in Higashimatshuhima. The photographaps from  Banda Aceh captured the ship swept inlad by the tsunami, reconstructed mosque, in addition to sceneries such as the market and Islamic New Years. The photo from Higashimatshushima shows the Tea Ceremony, a traditional Japanese culture, debris sorting by hand from a unique sensitivity.
Yuli has been sent on a JICA project. JICA has been supporting building up of relationship between the  two cities. He finished his program this month. The exhibition is planned to travel to JICA Plaza Tohoku in Aoba City of Sendai City.
Yuli says”I chose photos that expresses the life of the city. It would be nice if many people can see the exhibition to know more about Banda Aceh.”
The exhibition is until February 19th. It is open 10am until 10pm. Closed on Thursdays. Free Entry. Please contact HOPE for futher inormation.

Sunday, 23 February 2014

Pameran Foto di Jepang

Bangga deh...akhirnya Papa Vinka bisa bikin pameran foto tunggal18 Januari 2014 di Gedung Community Center Higashimashushima City, Miyagi Jepang. Berikut adalah foto-fto persiapan pameran dan sedikit foto ketika pameran dilakukan.

Sebenarnya pameran foto ini dilakukan dua kali satu lagi dilakukan di Gedung Yoputu HigashiMatshushima dari tanggal 6-19 Februari 2014





i






Saturday, 22 February 2014

Berbagai Cara Menyapih Anak dan Mengatasi Rewelnya Selama Masa Transisi

Setiap anak itu unik. Jadi cara menyapihnya juga kadang yang berhasil untuk si A belum tentu berhasil untuk si B
Nggak kerasa tanggal 9 Februari kemarin Shiddiq menginjak usia dua tahun. Dan sudah saatnya dia untuk disapih. Sekarang aku mau bagi-bagi cerita teknik-teknik sapih yang kulakoni untuk nyapih Shiddiq.
Berbeda dengan kakaknya, Shidiq ini anaknya lebih cuek, nggak jijian dan rasa penasarannya atau ingin tahunya sangat tinggi.
Waktu kakaknya dulu aku hanya menggunakan plester di dada dan berkata kalau nenennya sudah luka. maka Vinka nggak mau lagi Asi.
Berbeda dengan Shiddiq ketika plesster di dadaku, dia malah ketawa-ketawa dan membuka plester itu. Baginya itu merupakan permainan baru begitu juga dengan metode sapih dengan isolasi sama sekali tidak berhasil untuk Shiddiq.
Temannku menyapih anaknya dengan menggunakan  sedikit Vick di sekitar puting dan anaknya tidak mau ASI karena merasa kepedasan. Ketika aku mencoba metode ini dengan Shiddiq. Dia hanya merasa kepedasan sebentar meminta air putih untuk minum dan kemudian ASI seperti biasa ternyata metode ini juga tidak berhasil.
Metode paling berhasil dan paling kejam biasanya dengan menggunakan Gambir atau jamu-jamuan. Guest What apa reaksinya. Ternyata ketika aku kasih Gambir, Kunyit. Shiddiq malah bilang enak...aduh.
Akhirnya aku memutuskan untuk mulai menyapihnya dengan metode mengurangi jatah dia untuk ASI, hari pertama dia bisa nggak ASI sampai jatah dia tidur siang. Hari kedua ditingkatkan lagi satu jam. Begitu seterusnya. Tapi Metode ini kurang berhasil juga karena setiap jam tidurnya. Shiddiq tetap merenggek minta ASI.
Akhirnya walau dengan perasaan bersalah aku harus menggunakan metode paling ekstrem yaitu menggunakan sambal. Jadi setiap dia mau minta ASI aku olesin sambal botolan ke dadaku. Alhasil dia merasa kepedasan dan berhenti minta ASI. Tapi metode ini aku terapkan berkali-kali baru dia berhenti. Tapi kalau menggunakan metode ini, jangan lama-lama taruh sambal di putingnya karena lumayan panas juga terasa buat emaknya.
Jadi Shidiq akhirnya sukses di sapih sampai usia dua tahun satu minggu.
Tentu saja tanpa ASI Shiddiq mengalami rasa kehilangan yang amat besar. Sehingga dia menjadi sangat rewel. Solusiku dengan terus mendampinginya selama masa transisi ini. Dan setiap kali  dia teringat kembali dengan ASI aku alihkan perhatiannya ke kegiatan lain seperti bermain,  nonton film kartun atau dengan jalan-jalan.
Begitu juga ketika malam hari tiba kadang suka nggak tega lihat dia nangis hebat kaya gitu. Tapi kita harus konsisten sekali dia disapih yaa disapih seterusnya kalau nggak konsisten dia akan minta-minta terus.
Dalam masa transisi ini kita dituntut untuk lebih sabar menghadapi kerewelan anak. Tetap mendampingi dan mengalihkan perhatiannya ketika meminta ASI.

Friday, 21 February 2014

Manfaat lain Citrun zuur/ Citric Acid



Apa yang terlintas dalam benak anda ketika mendengar kata citrun acid/ citrun zuur atau lebih sering disebut dengan sitrun. Es buah?sirup?
Yaa benar sekali citrun acid merupakan salah satu bahan yang digunakan dalam sirup ataupun manisan. tapi ada lagi manfaat citrun acid yang mungkin kurang terekspos yaitu sebagai pembersih keramik kamar mandi, wastafel ataupun barang lain yang berlumut.
Caranya: campurkan citrun acid dengan air hangat lalu gunakan kuas untuk mengolesnya ke permukaan keramik yang ingin dibersihkan diamkan sesaat lalu bilas. Bisa juga dengan cara langsung mengoleskan citrun acid ke permukaan yang ingin dibersihkan, diamkan sesaat lau bilas.
Dan manfaat lain yang tak kalah mengagumkan dari citrun acid adalah dia dapat membuat baju putih  yang nampak kusam menjadi putih kembali. Dan juga menghilangkan noda.  
Caranya cukup redam pakaian yang ingin dihilangkan noda pisahkan yang bewarna putih dengan pakaian bewarna lainnya masukan citrun acid bisa juga ditambahkam detergen tunggu beberapa saat lalu cuci seperti biasa.

Sudah terbuktikan manfaat citrun acid yang pasti lebih aman dan lebih murah dari pembersih dan pemutih yang terbuat dari bahan kimia.
Selamat mencoba
Bak kamar mandi yang telah dibersihkam menggunak citrun

Nikmati Liburan Cepat dan Praktis Bersama Whoosh & BRImo: Hemat Waktu, Lebih Banyak Kesempatan Menang Hadiah!"

  Di era modern ini, perjalanan antar kota menjadi lebih mudah, nyaman, dan efisien berkat hadirnya kereta berkecepatan tinggi Whoosh.  T ak...