Friday, 11 July 2014

Festival Anak Shaleh Indonesia (FASI)


Foto dengan kamera hp pas acara lomba ceramah salah satu kegiatan di festival anak shaleh Indonesia.     
Foto ini diambil dihalaman Mesjid Baitul Musyahadah di desa Geuceu Kaye Jato, kecamatan Banda Raya dekat tempat tinggalku. Ketika berlangsung kegiatan Festival anak shaleh Indonesia sekota banda aceh di bulan Maret 2014 yang diisi dengan berbagai lomba  seperti cerdas-cermat, lomba mewarnai dan mengambar, lomba ceramah dan bazar. Selain untuk shalat, mesjid ini juga digunakan untuk melangsungkan akad nikah biasanya di pagi hari  dan belajar mengaji untuk anak-anak di sore hari.
Mesjid ini juga terkenal dengan nama Mesjid Teuku Umar atau Mesjid Meukeutop, dikarenakan bentuk kubahnya yang mengadopsi bentuk kopiah khas Aceh yang biasa dipakai oleh Teuku Umar dalam berperang melawan tentara Belanda.

 


Thursday, 10 July 2014

Cindera Mata di Kasurku


Setelah ngubek-ngubek ingatan di kepala, akhirnya aku nemuin banyak sekali kejadian konyol yang kulakukan di tahun-tahun pertama  pernikahan. Rada-rada gimana juga mau share ceritanya ketahuan banget konyolnya diriku ini salah satu ceritanya.
Ini my silly moment waktu training toilet anakku. Vinka masih berumur dua tahunan dan aku sedang hamil anak kedua.  Ketika bangun Vinka selalu bilang kalau mau buang air kecil atau buang air besar tapi kalau lagi tidur masih sering kebablasan  ngompolnya bi                                                           kin kotor kasur.
Seperti hari itu malam harinya  vinka pipis lagi di tempat tidur.  Untung saja tempat tidurnya bukan spring bed jadi ringan sedikit urusan mengangkat kasur dari kapuk ini. Karena banyak banget hal yang harus kulakukan aku memutuskan untuk menjemur kasur lebih awal  di halaman rumah dengan sebelumnya dilapisi dengan tikar pandan.
 Walau matahari belum ada dan langit tampak sedikit mendung aku tetap keukeh jemur tuh kasur biar nggak repot angkat-angkat kasur lagi pas lagi mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya.
Jam menunjukan pukul sembilan  matahari kini bersinar terang. Aku bermaksud memindahkan dua kasur yang telah di jemur tadi ke tempat yang lebih terkena matahari. Kulihat kasur pertama ada kucing yang lagi enak-enaknya tidur di kasur yang sedang kujemur.
Ada sesuatu berwarna coklat, lembek dan ketika kudekati membuat mual perutku karena baunya. Sangat berharap ini cuma mimpi, seumur-umur jemur kasur baru kali ini deh nemu cinderamata kaya gini di kasur yang kujemur.
Histeris,geram segera kukejar kucing yang sudah memberi  cinderamata itu. Mimpi apa yang semalam bisa dapat oleh-oleh kotoran kucing di atas kasur, geram banget deh. Mendengar kehebohan suaraku ketika  menjemur kasur ibu mertua pun keluar dan ketika melihat ada cinderamata di satu kasurku  dengan sedikit menahan tawa ibu mertua berkata. “Lain kali kalau jemur kasur  tunggu mataharinya panas dulu baru diangkat kasurnya buat dijemur.”
Aduh rasanya malu banget dibilang kaya gitu sama ibu mertua kelihatan nggak profesionalnya urusan kaya gitu. Belum lagi penderitaku berakhir dengan harus buang kotoran kucing dan nyuci kasur yang kena kotoran sambil nahan mual. Mau cepat malah tambah kerjaan jadinya tambah lambat.
Ibu mertua jagain Vinka sampai aku beres nyikat kasur. Belum lagi beres kerjaanku sudah datang bu Keuchik(ibu kepala desa) yang bertamu. Ibu keuchik memang akrab banget dengan ibu mertuaku. Melihat aku sedang nyikat kasur,bu keuchik nanya sama mertuaku kenapa kasurnya. Mulailah ibu mertuaku cerita tentang cinderamata di kasur sambil nggak henti menahan tawa.
Aduh rasanya ingin ada pintu doremon deh  biar bisa ngilang dimana gitu. Double malunya, belum lagi pas suami pulang cerita itu terus berlanjut. Nasib…nasib gara-gara cinderamata di atas kasur.
Tulisan ini diikutsertakan dalam
http://www.nunuelfasa.com/2014/06/the-silly-moment-giveaway.html?spref=fb

Sunday, 6 July 2014

Kalpataru,Adipura dan Adiwiyata


Menarik jika kita menonton acara debat presiden  yang bertema Pangan, Energi, dan Lingkungan Hidup yang merupakan debat calon presiden putaran terakhir atau kelima. 
Salah satu hal yang paling menarik adalah pertanyaan pak Hatta Rajasa  yang enggan dijawab oleh pasangan jokowi-jk karena dianggap keliru, yaitu mengenai permasalahan lingkungan. Pertanyaannya kurang lebih seperti ini.
Penghargaan merupakan refleksi suatu kota berhasil menjadikan lingkungannya hijau dan sehat. Jakarta tahun ini tidak mendapatkan kalpataru padahal biasanya Jakarta langganan penghargaan itu. Solo juga belum pernah mendapatkannya.
Pertanyaannya bagus sayangnya keliru harusnya Adipura begitu tanggapan pak JK. 

Pelajaran buatku sendiri neh, jangan sampai kebalik-balik mengenai perhargaan lingkungan hidup.
Ada tiga jenis penghargaan yang diberikan setiap tahunnya dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup yaitu Kalpataru, adipura dan adiwiyata.
Kalpataru diberikan untuk individu atau kelompok yang berjasa dalam usaha pelestarian lingkungan hidup. yang dikelompokan atas empat kategori yaitu; perintis, pengabdi, penyelamat dan pembina lingkungan.
Adipura penghargaan yang diberikan untuk kota terbersih yang diberikan atas 4 kategori juga untuk kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil.
Adiwiyata, penghargaan yang diberikan kepada sekolah-sekolah yang dianggap berhasil mendidik muridnya menjadi manusia yang bertanggung jawab dan cinta lingkungan hidup.

Friday, 4 July 2014

Semangat Berbagi untuk Indonesia Lebih Baik


Begitu banyak gambaran suram negeri kita tercinta, cerita pilu, sedih dan bencana menjadi  berita yang ditulis di media,  cerita dari mulut ke mulut, foto yang kita lihat atau film yang kita tonton. Membuat rakyat gelisah dan mulai kehilangan pegangan.
Indonesia merupakan negara yang paling rawan bencana alam di dunia demikian menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UNISDR; Badan PBB untuk Strategi Internasional Pengurangan Risiko Bencana). Tidak hanya bencana alam, bencana non alam seperti kebakaran hutan, epidemi penyakit serta bencana sosial yang diakibatkan serangkaian peristiwa oleh  ulah manusia berupa konflik sosial antar kelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror terus menghantui. Seolah Indonesiaku tak nyaman lagi untuk dihuni. Benarkah demikian?


Berpindah daerah dan tempat tinggal membuatku mengenal beberapa bahasa daerah, kuliner, budaya serta keindahan alam Indonesia. Begitu kaya negeriku tercinta bangga deh jadi warga Indonesia apalagi kalau kita baca sejarah tentang negara kita. Indonesia  merupakan negara yang hebat banyak prestasi membanggakan yang dicapainya. Banyak bangsa lain yang bangga dengan Indonesia, masa kita yang warga negaranya nggak bangga seh. 
Mau bukti, Nelson Mandela aja bangga menggunakan batik buatan  maestro batik Indonesia Iwan Tirta  ke berbagai pertemuan kenegaraannya. Mahathir Mohamad, mantan PM Malaysia yang bangga banget  dengan julukannya Little Soekarno.  Kimilsungia  bunga nasional Korea Utara  yang berasal dari  Indonesia dan diberi nama oleh presiden pertama kita dan masih banyak lagi.
 
Bencana yang Menyatukan Kita
Aku dan keempat saudaraku  dilahirkan di Medan hanya adikku yang bungsu saja lahir di Bandung kedua orang tuaku asli dari Aceh. Konon katanya penduduk Aceh sekarang merupakan pencampuran warga pribumi dengan para pendatang Arab, China, Eropa dan Hindia  yang membentuk kata Aceh.tapi tetap kami Indonesia tulen.
Selidik punya selidik Acehku ini ternyata termasuk kawasan yang paling berpotensi terkena bencana mulai dari bencana non alam seperti kebakaran hutan, epidemi penyakit, kecelakaan transportasi, bencana sosial berupa deretan peristiwa yang diciptakan oleh sekelompok orang yang menyebabkan teror hingga bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung melentus dan bencana yang paling fenomenal membuat semua mata tertuju ke Indonesia khususnya ke Aceh  adalah peristiwa Tsunami 26 Desember 2004.
Aku merasakan sendiri pengalaman tsunami bagaimana, sempat terpikir untuk pindah saja. Siapa coba yang mau tinggal di tempat yang selalu dihantui bencana. Trauma sudah pasti ada,  melihat air tsunami langsung, mayat di mana-mana, listrik, air tak ada, seperti kota mati suram dimana-mana. aku dan keluarga pun hidup harus menumpang di rumah saudara, peralatan kuliahku rusak semua,  untuk melanjutkan kuliah saja aku tak ada biaya.
Bandai pasti berlalu, di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Alhamdulillah ada juga kemudahan beasiswa bagi mahasiswa yang terkena dampak tsunami langsung. Teman dan sahabat juga selalu ada untuk mendukungku ada yang memberi bantuan peralatan kuliahnya, pakaian, jilbab, pekerjaan kecil dan juga semangat.

Tanda Cintaku Untuk Indonesia
Senyum anak-anak di barak tsunami menyambut kami
Kuliahku selesai juga berkat dukungan dari semua. Acehku juga mulai bangkit, berbenah diri begitu banyak kerusakan akibat tsunami, banyak tenaga ahli yang dibutuhkan untuk membantu pembangunan di sini. Menata kembali Aceh yang pernah mati menjadi tempat yang layak huni kembali.
Difasilitasi dari tempatku bekerja  kami membuat perencanaan desa bersama warga meliputi penataan perumahan, jalan, fasilitas umum dan sosial agar pembangunan yang akan dilakukan menghasilkan desa yang lebih baik.
Penataan gampong melibatkan semua penduduk di desa tua muda, pria wanita, kaya miskin

Berbagai  tahapan  kami lakukan guna membuat perencanaan desa yang baik dimulai dengan mensosialisasikan program yang kami punya, mengumpulkan data, melakukan perencanaan awal yang kemudian diperiksa oleh tim desa kemudian melakukan musyawarah desa menanyakan pendapat dan persetujuan warga mengenai perencanaan desa mereka ke depannya.


Survei kami lakukan untuk mendukung data yang kami punya

Perencanaan awal  yang diperiksa oleh tim desa

Musyawarah desa menanyakan persetujuan atas masterplan desa
Perbaikan masterplan desa setelah dilakukan musdes
 
Pengalaman ini membuatku menyadari banyak hal, selalu ada jalan jika kita mau berusaha keadaan tidak akan lebih baik jika kita hanya diam saja. Lihatlah semangat untuk kehidupan yang lebih baik dari warga desa yang tinggal dipengungsian dan rumah bantuan. Memberi apa yang bisa mereka berikan walau itu hanya sekedar pendapat dan pemikiran. Kita bisa bisa meniru mereka jika memang harta tak kita miliki untuk mewujudkan Indonesia lebih baik mulailah dari diri sendiri, pendapat, tulisan, pemikiran apapun akan sangat berarti untuk Indonesia yang lebih baik lagi jika kita mau berbagi.

Everyone is big enough, big enough to do something. Daniel's Tiger song

Nikmati Liburan Cepat dan Praktis Bersama Whoosh & BRImo: Hemat Waktu, Lebih Banyak Kesempatan Menang Hadiah!"

  Di era modern ini, perjalanan antar kota menjadi lebih mudah, nyaman, dan efisien berkat hadirnya kereta berkecepatan tinggi Whoosh.  T ak...