Jadi beberapa hari yang lalu nemenin Vinka nonton film kartun Sherif Carllie Wild West. Diceritakan di film itu seorang pemilik koran di Wild West, kehabisan berita yang bagus untuk korannya karena semua yang terjadi di Wild West berjalan apa adanya, tanpa konflik, tak ada satupun yang bagus atau fenomenal untuk diberitakan, sementara deadline untuk terbit korannya semakin dekat.
Akhirnya muncul ide sipemilik koran jika aku tak mempunyai cerita yang bagus untuk diberitakan. Kenapa aku tidak mengarangnya saja. Mulailah dia mengarang berita tentang suatu kota yang memiliki jembatan pelangi sungai air susu dan kolam-kolam berisi permen dan masih banyak kebohongan lainnya yang dia ciptakan dalam berita itu.
Korannya laku keras karena berita palsu yang dikarangnya. Warga kota Wild West penasaran ingin menyaksikan sendiri jembatan pelangi dan sungai susu, maka pergilah mereka ke kota yang ditulis di koran tersebut.
Sherif Carlie yang pernah berkunjung ke kota tersebut merasa heran dengan berita yang dibacanya. Karena setahu Sherif, kota yang ada dalam berita merupakan kota yang berbahaya untuk dikunjungi karena di sana terdapat ular derik, kalajengking, jembatan yang rapuh.
Segera Sherif Carlie menanyakan kebenaran dari berita yang dibacanya pada si pemilik koran. Si pemilik koran membuka rahasianya hanya pada Sherif Carlie bahwa berita tentang kota dengan jembatan pelangi hanya rekayasanya saja.
Tapi satu hal yang sipemilik koran tidak pikirkan adalah akibat berita palsu yang ditulisnya, membahayakan orang lain yaitu Deputi dan sahabatnya si kaktus yang penasaran dengan jembatan pelangi dan sedang menuju ke kota tersebut.
Sherif Carlie pun segera bertindak menyusul deputi dan sahabatnya .sebelun hal yang buruk terjadi. Dan sebagai betuk rasa tanggung jawabnya sipemilik koran ikut serta dalam misi penyelamatan tersebut.
Dalam kehidupan nyata sering juga kita temukan berita palsu, sayembara palsu, uang palsu, akun palsu, cinta palsu, alamat palsu. dan masih banyak hal palsu lainnya. Yang dibuat untuk kepentingan seseorang atau sekolompok orang tanpa memikirkan akibat yang mungkin terjadi karena perbuatannya.
Aku sendiri hampir menjadi korban sayembara palsu ini.
Lomba Menulis Puisi, Cerpen “Aku dan Aceh” Total Hadiah 30jt by acehnesia[.]com (DL: 20 April 2014)
www.acehnesia.com, yang setiap peserta diwajibkan membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 10.000,-/kategori lomba.
Untungnya aku belum sempat transfer uang, karena sibuk menyelesaikan naskah yang ingin diikutkan lomba. Hanya saja setelah mencari kembali info mengenai lomba tersebut ada yang memberi komentar (Nazri Z. Syah Nazar ) seperti ini
Saya merasa banyak yang aneh dengan lomba ini.
untuk total hadiah 30 juta, seharusnya ada penjelasan atas dasar apa lomba diselenggarakan.
total hadiah 30 juta, diselenggaraskan oleh website berita baru yang isinya hasil copas semua, ini menjadi pertanyaan besar. jika memang media bersangkutan 'real', seharusnya lebih mengutamakan biaya untuk mencari beritanya sendiri dan pembenahan untuk website-nya yang belum maksimal.
ada biaya pendaftarannya pula, untuk sebuah lomba dengan hadiah total sebesar itu, rasanya sangat tidak masuk di akal. tidak habis pikirlah, masa zaman sekarang masih pake biaya pendaftaran, tanpa sponsor yang jelas lagi.
Masuk di akal komentarnya, persis komentar papa Vinka ketika aku bilang mau ikutan lomba hadiahnya gede. Akhirnya aku memutuskan untuk menunggu sekaligus mencari tahu kebenaran lomba tersebut.
Setelah beberapa hari berlalu, masuk sms ke inbox dari sahabatku, yang mengatakan untuk berhati-hati terhadap akun fb bernama raden mas haris membuat sayembara aku dan Aceh karena banyak yang bilang dia penipu ulung.
Segera kucari kembali info lomba tersebut dan ternyata saya menemukan info ini di akun fb @Anugrah Roby Saputra
Hati-Hati DPO Penipuan ARIS KRISTIANTO Berulah Lagi
Informasi ini sangat urgen dan penting. Harap disebarluaskan ke sebanyak mungkin orang agar tidak ada lagi korban yang berjatuhan.
Aris Kristianto. Laki-laki berdarah Aceh kelahiran Meulaboh, 11 Maret 1987 ini sudah berulangkali melakukan penipuan kepada puluhan orang. Total uang yang diambilnya mencapai milyaran rupiah. Akibatnya merusak keluarga orang dan menghancurkan nama organisasi/komunitas dan perusahaan yang dia jual namanya.
Modus penipuan yang dilakukannya sejak tahun 2009 di antaranya:
Riwayat penipuannya bermula ketika ia menggelapkan uang brankas di Rumah Zakat Indonesia Cabang Batam senilai 15 juta. Berlanjut menipu calon istri dan calon mertuanya dengan mengatakan dia dituduh mengambil uang dan dituntut mengembalikan uang ke RZ Batam. Kini, istrinya tak mau menerimanya lagi sebab uring-uringan setiap hari dihubungi korban suaminya yang ternyata begitu banyak jumlahnya. Begitupun mertuanya yang sangat kesal terhadap menantu yang sudah ditolong dan dibiayainya ini malah merusak anaknya dan nama naik keluarga besar mereka. Sekarang mereka sudah resmi bercerai. Dan meninggalkan seorang anak.
Korban yang lain ada yang sampai menderita kerugian sampai 200 juta, bahkan 300 juta. Uang jamaah umrah dan haji biro travel Arminareka juga pernah ditilepnya. Saya sendiri termakan bujuk rayu investasinya hingga rugi 27 juta rupiah saat beberapa menjelang pernikahan saya. Itulah satu hal yang membuat saya mengawali rumah tangga bukan dengan modal nol, tapi modal minus.
Berulang kali, penjahat Aris Kristianto ini “ditangkap” oleh korbannya. Namun seperti biasa, dengan style lugu nan polos serta wajah memelas iba, ia membuat korbannya tak tega. Anehnya setiap kali “ditangkap”, isi dompetnya selalu kosong. ATMnya pun tak berisi. Termasuk ketika saya menangkap penipu ini di Banda Aceh tahun 2012. Hal inilah yang membuat para korban curiga bahwa ia tak bekerja sendirian. Begitu mau dilapor polisi, petugas selalu mengatakan bahwa penjahat ini tak bisa dipidana sebab ini hanyalah perjanjian kerjasama antara dua orang. Arahnya ke perdata. Apalagi –pintarnya penipu ini- selalu membayar cicilan pertama untuk korban-korbannya. Akhirnya, pasrah sajalah. Polisipun nggak akan bergerak kalau tak ada suntikan duit. Sementara korbannya rata-rata sudah terlilit utang. Dalam pikiran para korban, biarlah dia bebas, asal tak ada lagi jatuh korban.
Sialnya, pekan lalu saya mendapati Aris Kristianto si penipu ini berulah lagi. Ternyata ia sudah dua tahun bekerja di Radio Djati FM Banda Aceh sebagai penyiar dan marketing. Sejak Januari dia sudah menghilang karena menggelapkan uang iklan radio senilai 17 juta rupiah. Selain itu, dua orang rekannya juga ditipunya masing-masing empat juta rupiah sehingga total uang yang dilarikannya dari kasus terakhir ini mencapai 25 juta rupiah. Tak hanya itu, lelaki jahat ini tak cuma memakan korban duit, melainkan juga korban perasaan. Beberapa perempuan baik-baik didekatinya untuk kemudian diperdayanya dengan berjanji menikahinya.
Terakhir, ia mendesain situs abal-abal Acehnesia.com. Dia membuat lomba menulis bertema “Aku dan Acehku” dengan hadiah total 30 juta rupiah, tapi dengan syarat setiap peserta membayar/mentransfer biaya pendaftaran 10 ribu rupiah. Di zaman geliatnya semangat menulis anak SMA dan mahasiswa baru, tentu banyak yang tergiur mengikutinya. Sampai ujungnya di akhir, sejumlah peserta mendatangi alamat panitia lomba tersebut di Banda Aceh. Hasilnya nihil, karena yang ditemukan adalah kantor/studio Djati FM. Alhamdulillah teman-teman hacker Aceh sudah meretas situs penipu tersebut. Hanya saja, informasi lomba tersebut sudah di repost dan direshare di berbagai situs/blog lomba. Jadi, tetap ada peluang bertambahnya korban.
Sampai saat ini, pihak radio Djati FM telah mengadukan penggelapan ini kepada Polresta Banda Aceh dan memastikan menempuh jalur hukum kepada yang bersangkutan. Infomasi ini saya sampaikan agar menjadi warning apabila berjumpa dengan penipu ini. Sebab ia lihai sekali mengganti identitasnya di sosial media. Terakhir selama di Djati FM ia mengaku bernama Haris. Akun facebooknya bernama “Raden Mas Haris” dan twitternya @harisisharis.
Bisa jadi, selain puluhan korban yang sudah terdata, ada banyak korban lain yang belum menyadari kejahatannya, entah korban duit maupun korban perasaan. Pengalaman saya melacak penjahat ini, teman-teman dia selalu menutupi dan melindunginya sebab mereka menganggapa bahwa Aris adalah orang baik dan saya mereka curigai sebagai orang jahat. Namun belakangan setelah mereka ditipu juga barulah mengaku dan mengadu kepada saya. Ini terutama teman-temannya dan mantan pacarnya dulu di SMPN 3 Banda Aceh di kawasan Neusu.
Kepada siapapun yang melihat atau mengetahui keberadaannya bisa berkoordinasi kepada saya di 085262000442 atau ke Radio Djati FM Banda Aceh. Apabila ternyata Anda juga merupakan korban yang selama ini tak berani bersuara atau belum menyadari kebejatan penipu Aris Kristianto ini, jangan segan untuk mengungkap modus-modus lain yang mungkin dilakukannya.
NB: Sebagai warning, tahun 2013 lalu saya sempat melihat Aris ikut dalam sebuah daurah Qur’an di Masjid Al-Badar, kawasan Lampineung Banda Aceh. Saya menduga kuat ia mencoba bergabung dengan komunitas baik-baik untuk mencari simpati dan peluang menipu lagi. Kabar ini sudah saya sampaikan ke beberapa ustadz di Aceh agar bertindak waspada. Sebelum tinggal di Djati FM, pernah pula ia ngekos di kawasan Lhong Raya, Banda Aceh. Informasi terakhir, ia melarikan diri ke Bogor. Informasi ini dulu pernah saya posting di blog lelakirindu.multiply.com. Banyak korbannya yang di awal perkenalan sudah membaca info ini, namun Aris dengan segala kelihaiannya mampu meyakinkan dan memperdaya korbannya bahwa dia tidak bersalah. Apalagi dengan pengalamannya yang pernah bekerja di manajemen nasyid Maidany dan pengurus Moslem Youth Club (My Club) Medan.
Aris Kristianto. Laki-laki berdarah Aceh kelahiran Meulaboh, 11 Maret 1987 ini sudah berulangkali melakukan penipuan kepada puluhan orang. Total uang yang diambilnya mencapai milyaran rupiah. Akibatnya merusak keluarga orang dan menghancurkan nama organisasi/komunitas dan perusahaan yang dia jual namanya.
Modus penipuan yang dilakukannya sejak tahun 2009 di antaranya:
- Menawarkan investasi usaha dengan margin keuntungan yang besar dan sangat menggiurkan.
- Meminjam uang karena orangtuanya sakit/harus operasi
- Meminjam uang karena anak/istri sakit
- Menjual nama perusahaan tempat ia pernah bergabung.
- Menjual nama partai dakwah dan mengaku kader dakwah.
- Meminjam uang untuk dana awal tender/proyek yang bagi hasilnya sangat besar.
Riwayat penipuannya bermula ketika ia menggelapkan uang brankas di Rumah Zakat Indonesia Cabang Batam senilai 15 juta. Berlanjut menipu calon istri dan calon mertuanya dengan mengatakan dia dituduh mengambil uang dan dituntut mengembalikan uang ke RZ Batam. Kini, istrinya tak mau menerimanya lagi sebab uring-uringan setiap hari dihubungi korban suaminya yang ternyata begitu banyak jumlahnya. Begitupun mertuanya yang sangat kesal terhadap menantu yang sudah ditolong dan dibiayainya ini malah merusak anaknya dan nama naik keluarga besar mereka. Sekarang mereka sudah resmi bercerai. Dan meninggalkan seorang anak.
Korban yang lain ada yang sampai menderita kerugian sampai 200 juta, bahkan 300 juta. Uang jamaah umrah dan haji biro travel Arminareka juga pernah ditilepnya. Saya sendiri termakan bujuk rayu investasinya hingga rugi 27 juta rupiah saat beberapa menjelang pernikahan saya. Itulah satu hal yang membuat saya mengawali rumah tangga bukan dengan modal nol, tapi modal minus.
Berulang kali, penjahat Aris Kristianto ini “ditangkap” oleh korbannya. Namun seperti biasa, dengan style lugu nan polos serta wajah memelas iba, ia membuat korbannya tak tega. Anehnya setiap kali “ditangkap”, isi dompetnya selalu kosong. ATMnya pun tak berisi. Termasuk ketika saya menangkap penipu ini di Banda Aceh tahun 2012. Hal inilah yang membuat para korban curiga bahwa ia tak bekerja sendirian. Begitu mau dilapor polisi, petugas selalu mengatakan bahwa penjahat ini tak bisa dipidana sebab ini hanyalah perjanjian kerjasama antara dua orang. Arahnya ke perdata. Apalagi –pintarnya penipu ini- selalu membayar cicilan pertama untuk korban-korbannya. Akhirnya, pasrah sajalah. Polisipun nggak akan bergerak kalau tak ada suntikan duit. Sementara korbannya rata-rata sudah terlilit utang. Dalam pikiran para korban, biarlah dia bebas, asal tak ada lagi jatuh korban.
Sialnya, pekan lalu saya mendapati Aris Kristianto si penipu ini berulah lagi. Ternyata ia sudah dua tahun bekerja di Radio Djati FM Banda Aceh sebagai penyiar dan marketing. Sejak Januari dia sudah menghilang karena menggelapkan uang iklan radio senilai 17 juta rupiah. Selain itu, dua orang rekannya juga ditipunya masing-masing empat juta rupiah sehingga total uang yang dilarikannya dari kasus terakhir ini mencapai 25 juta rupiah. Tak hanya itu, lelaki jahat ini tak cuma memakan korban duit, melainkan juga korban perasaan. Beberapa perempuan baik-baik didekatinya untuk kemudian diperdayanya dengan berjanji menikahinya.
Terakhir, ia mendesain situs abal-abal Acehnesia.com. Dia membuat lomba menulis bertema “Aku dan Acehku” dengan hadiah total 30 juta rupiah, tapi dengan syarat setiap peserta membayar/mentransfer biaya pendaftaran 10 ribu rupiah. Di zaman geliatnya semangat menulis anak SMA dan mahasiswa baru, tentu banyak yang tergiur mengikutinya. Sampai ujungnya di akhir, sejumlah peserta mendatangi alamat panitia lomba tersebut di Banda Aceh. Hasilnya nihil, karena yang ditemukan adalah kantor/studio Djati FM. Alhamdulillah teman-teman hacker Aceh sudah meretas situs penipu tersebut. Hanya saja, informasi lomba tersebut sudah di repost dan direshare di berbagai situs/blog lomba. Jadi, tetap ada peluang bertambahnya korban.
Sampai saat ini, pihak radio Djati FM telah mengadukan penggelapan ini kepada Polresta Banda Aceh dan memastikan menempuh jalur hukum kepada yang bersangkutan. Infomasi ini saya sampaikan agar menjadi warning apabila berjumpa dengan penipu ini. Sebab ia lihai sekali mengganti identitasnya di sosial media. Terakhir selama di Djati FM ia mengaku bernama Haris. Akun facebooknya bernama “Raden Mas Haris” dan twitternya @harisisharis.
Bisa jadi, selain puluhan korban yang sudah terdata, ada banyak korban lain yang belum menyadari kejahatannya, entah korban duit maupun korban perasaan. Pengalaman saya melacak penjahat ini, teman-teman dia selalu menutupi dan melindunginya sebab mereka menganggapa bahwa Aris adalah orang baik dan saya mereka curigai sebagai orang jahat. Namun belakangan setelah mereka ditipu juga barulah mengaku dan mengadu kepada saya. Ini terutama teman-temannya dan mantan pacarnya dulu di SMPN 3 Banda Aceh di kawasan Neusu.
Kepada siapapun yang melihat atau mengetahui keberadaannya bisa berkoordinasi kepada saya di 085262000442 atau ke Radio Djati FM Banda Aceh. Apabila ternyata Anda juga merupakan korban yang selama ini tak berani bersuara atau belum menyadari kebejatan penipu Aris Kristianto ini, jangan segan untuk mengungkap modus-modus lain yang mungkin dilakukannya.
NB: Sebagai warning, tahun 2013 lalu saya sempat melihat Aris ikut dalam sebuah daurah Qur’an di Masjid Al-Badar, kawasan Lampineung Banda Aceh. Saya menduga kuat ia mencoba bergabung dengan komunitas baik-baik untuk mencari simpati dan peluang menipu lagi. Kabar ini sudah saya sampaikan ke beberapa ustadz di Aceh agar bertindak waspada. Sebelum tinggal di Djati FM, pernah pula ia ngekos di kawasan Lhong Raya, Banda Aceh. Informasi terakhir, ia melarikan diri ke Bogor. Informasi ini dulu pernah saya posting di blog lelakirindu.multiply.com. Banyak korbannya yang di awal perkenalan sudah membaca info ini, namun Aris dengan segala kelihaiannya mampu meyakinkan dan memperdaya korbannya bahwa dia tidak bersalah. Apalagi dengan pengalamannya yang pernah bekerja di manajemen nasyid Maidany dan pengurus Moslem Youth Club (My Club) Medan.