Monday, 14 April 2014

Kapal PLTD Apung, Banda Aceh Vs Kyokotomaru, Jepang



PLTD Apung  Banda Aceh
Sumber Foto: Koleksi pribadi

Tepat pada tanggal 26 desember 2014 nanti merupakan momentum bagi masyarakat Aceh dalam memperingati 10 tahun tsunami. Tentu masih segar dalam ingatan kita tentang dahsyatnya bencana ini, namun setelah 10 tahun berlalu, sudah selayaknya kita menatap masa depan dan terus berpikir positif.
Bekerja lebih giat dalam membangun bangsa Aceh dapat dilakukan oleh semua pihak, tidak hanya dari Pemerintah semata, sektor swasta yang berbasis masyarakat atau lebih dikenal dengan small home industry tentunya akan menjadi salah satu sektor yang layak untuk diprioritaskan. Berapa banyak sudah bantuan baik dari Pemerintah maupun dari sumbangan pihak asing dalam hal pemberdayaan masyarakat pasca tsunami yang diterima oleh rakyat Aceh, tentunya ucapan terima kasih dapat diapresiasikan salah satunya dengan bekerja lebih keras dan giat untuk menciptakan masyarakat yang sustainable.
Hal ini tentunya sangat berbeda dengan yang terjadi di Jepang pasca gempa dan tsunami 2011 yang melanda daerah Tohoku (utara Jepang). Dimana dapat dikatakan bahwa mereka sangat sedikit sekali menerima bantuan dari luar/asing dan lebih mengandalkan resource dari dalam negeri mereka sendiri. Walaupun sudah kehilangan harta benda namun masyarakat Jepang sangat sabar, tidak terlihat emosi yang meledak-ledak, mereka tetap mempertahankan budaya antri berbagai kebutuhan pokok, bahkan di keadaan sesulit apapun.

Wisata Tsunami
Di Banda Aceh terdapat beberapa situs tsunami yang cukup mengundang keinginan para wisatawan baik lokal maupun manca negara untuk berkunjung. Seperti Kapal diatas rumah di Lampulo, Kapal Apung di Punge, Museum Tsunami, dll. 
PLTD Apung Banda Aceh
Sumber Foto: Koleksi pribadi

Hal ini terjadi karena sangat kurangnya situs-situs tsunami yang terpelihara dengan baik dan dijadikan memorial oleh negara-negara lain. Jika kita membandingkan dengan Jepang, dimana pasca gempa dan tsunami 2011, dapat dikatakan sudah tidak ada lagi bangunan atau sisa-sisa dari bencana tersebut yang dijadikan memorial. Dikarenakan oleh dasar budaya Jepang yang agak sedikit sentimentil dan memiliki kesan mendalam terhadap suatu hal dan tidak ingin mengenangnya lagi jika kejadian tersebut dianggap kurang baik. 
Sebagai contoh, disebuah kota pelabuhan yang bernama Kesennuma, disana terdapat sebuah kapal besar Kyotokumaru dengan bobot 330 ton yang sedikit lebih kecil dari PLTD Apung, namun apa yang terjadi? Pada awalnya masih terdapat pro dan kontra antara pihak yang ingin menyimpannya menjadi salah satu bukti kedahsyatan tsunami dan pihak lain yang merasa sedih, karena setiap melihat kapal tersebut akan mengingatkan mereka terhadap sanak keluarganya yang hilang. 
Untuk mengambil keputusan, pemerintah kota Kesennuma melakukan voting/jejak pendapat yang diikuti oleh seluruh warga kota, dan hasilnyapun sudah dapat ditebak dimana mayoritas (hampir 70%) masyarakat memnginginkan agar kapal besar itu untuk di demolish.
Memang banyak sekali pihak yang menyayangkan hasil keputusan warga kota Kesennuma, namun bagi mereka hidup haruslah terus berjalan dengan menatap masa depan, walaupun tidak ada lagi sisa-sisa bencana yang dapat dijadikan peringatan bagi generasi mendatang, yang mungkin dapat berpikir bahwa tsunami besar itu hanyalah dongeng belaka.

Kyokotomaru
Sumber Foto: AFP
.
Maka beruntunglah kita yang tinggal di Aceh, dimana masih terdapat banyak sekali memorial yang dapat memberi pelajaran kepada para penerus bangsa dan tentu saja situs –situs tsunami tersebut perlu dirawat dan dijaga bersama-sama.
Maket Kapal PLTD Apung
Sumber foto:Koleksi pribadi
Seperti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Apung, kapal seberat 2.600 ton milik PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) awalnya didatangkan ke Banda Aceh guna memenuhi pasokan listrik di Banda Aceh sebesar 10, 5 Megawatt. Dikarenakan sewaktu terjadi konflik di Aceh banyak menara listrik PLN yang dirobohkan menyebabkan pasokan listrik terganggu. 




PLTD Apung
Sumber foto: Koleksi pribadi
Pengunjung PLTD Apung
Sumber foto: Koleksi pribadi
Kapal yang memiliki luas 1.900 meter persegi dan panjang 63 meter ini terseret gelombang tsu
nami dari Pantai Ulee Lheue sejauh 5 km dan terdampar di Gampong Punge Blang Cut Kota Banda Aceh. Hingga kini PLTD apung tetap berada di tengah kota dan dijadikan monumen peringatan tsunami.

Kapal PLTD apung ini meski terkena terjangan ombak tsunami, kapal ini tetap utuh dan masih berbentuk seperti kapal besar pada umumnya
Untuk menunjang PLTD apung sebagai monumen  tsunami, pemerintah provinsi Aceh membuat taman edukasi di sekitar PLTD apung seluas 2 hektare. Taman edukasi ini dilengkapi dengan catatan-catatan informasi tsunami berikut foto-foto yang diabadikan saat bencana itu terjadi. Jembatan-jembatan juga dibangun agar pengunjung dapat menikmati wisata di PLTD Apung dari segala sisi.


Jembatan dan Prasasti jam bundar di lihat dari kapal apung
Sumber foto: koleksi pribadi

Tidak jauh dari PLTD, terdapat sebuah prasasti setinggi 2,5 meter.  Prasasti berbentuk jam bundar itu menunjukkan waktu jam 07.55WIB, tepat ketika gelombang tsunami menerjang Aceh. Pada miniatur gelombang tsunami juga terdapat gambar timbul berbentuk rumah dan orang hanyut tersapu tsunami.
Wisatawan lokal sedang berfoto di prasasti jam bundar
Sumber foto: Koleksi pribadi
Jam berkunjung PLTD Apung
Sumber Foto: Koleksi pribadi




Leyla Hana Ibu Rumah Tangga dengan Segudang Prestasi Nyata


 Leyla Hana tak sengaja aku menemukan namanya ketika browsing di internet mengenai pekerjaan yang cocok untuk ibu rumah tangga. Dia seorang  ibu rumah tangga yang memiliki tiga anak laki-laki yang sedang aktif-aktifnya. Namun hal itu tidak menghalanginya untuk berkarya terbukti belasan novel, antologi dan empat buku nonfiksi telah dihasilkannya.
Profilnya dua kali menghiasi tabloid nakita satu profilnya sebagai penulis novel, dan yang terbaru profil mbak Leyla Hana sebagai blogger yang berhasil memenangkan lomba blog Positive Parenting yang diadakan oleh Tabloid Nakita.


http://leylahana.blogspot.com/2013/12/resolusi-2014-sekolah-menulis-online.html#more tempat dia membagi semua ilmu yang dia punya selama 17 tahun menjadi penulis. Dia menuliskan sebuah resolusi di tahun 2014 untuk memiliki  Sekolah menulis Online dan Offline





saya terpikir untuk membuat sekolah menulis online dan offline yang benar-benar fokus mengajari mereka. Walaupun saya sendiri juga masih belajar, setidaknya ada sedikit ilmu yang bisa dibagi. Tentunya itu tidak instan, karena saya harus menyusun modul-modul pembelajaran agar target menulis satu buku untuk setiap peserta dapat tercapai. 

Semangat berbagi dan berkaryanya yang tinggi menginspirasi saya untuk mengikuti jejaknya sebagai penulis. Walau pun saya tidak pernah bertemu langsung dengan  mbak Leyla Hana, tapi karena beliau saya mulai menulis dan ngeblog, berbagi apa yang saya ketahui. Dan saya juga mulai memberanikan diri untuk mengikuti beberapa kompetisi menulis di usia saya yang ke 32 tahun. Mungkin sedikit telat untuk memulai menulis di usia seperti saya, tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.
Hasilnya walaupun saya tidak pernah menang GA sekali pun dari lomba ngeblog, tapi  dengan berani menulis, dua puisi saya masuk dalam buku catatan hati pengantin Asma Nadia yang terbaru, saya memiliki satu buah buku antologi puisi untuk negeri serta antologi cerpen pertama saya Aku ingin jadi pengantin oleh penerbit Diva press terbit serta .

Menjadi penulis banyak hal yang harus dipelajari, dengan menulis ternyata banyak hal yang bisa kita bagi. Seperti mbak Leyla Hana yang menyebarkan semangat menulisnya. 

Saturday, 12 April 2014

Paket "Wisata plus-plus" di Banda Aceh


Mungkin ada  yang belum tahu kalau  ternyata Banda Aceh sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat segala  kegiatan ekonomi, politik, sosial, budaya dan pariwisata ternyata mempunyai "paket wisata plus-plus" lho, kok bisa, Nggak percaya? 
Kamu pasti akan menuduhku kurang ajar, masa  ibukota Provinsi Aceh yang dikenal sebagai Serambi Mekkah dan menerapkan syariah Islam punya paket wisata begituan. Makanya, datang dong ke kotaku, buktikan dan rasakan sendiri paket"wisata plus-plus" di Banda Aceh.
Sekali dayuh dua tiga pulau terlewati. Mungkin peribahasa itu sangat tepat untuk menggambarkan "Wisata plus-plus di Banda Aceh". Eits, jangan negatif thingking dulu.  Kenapa aku  sebut " wisata plus-plus" karena berwisata ke banda Aceh seolah anda dimanjakan dengan paket lengkap wisata yang sarat khazanah budaya.
Dari wisata budaya, wisata sejarah, wisata tsunami, wisata religi, wisata bahari, wisata kuliner dan wisata belanja. "Plus-plus banget kan." Nggak salah kalau Banda Aceh menjadi tempat yang wajib untuk kamu kunjungi karena pesona alam, budaya dan religinya sangat kental sekali terasa.
Berkunjung ke Banda Aceh akan menjadi pengalaman berharga karena banyak hal yang dapat dipelajari dari sejarah, budaya dan tak ketinggalan kulinernya yang bikin lidah berdansa. Biar kamu nggak penasaran Berikut ini adalah beberapa tempat  yang wajib kamu kamu kunjungi  di Banda Aceh.

Mesjid Raya Baiturrahman
Mesjid ini merupakan salah satu mesjid yang terindah di Indonesia. Terletak di pusat kota Banda Aceh Dengan luasnya mencapai 4.760 m dapat menampung hingga 9000 jama'ah. Memiliki tujuh buah kubah, empat menara dan satu menara induk serta ruangan dalamnya yang dilapisi lantai marmer, buatan Italia. Membuat sejuk dan betah berlama-lama ketika berada di dalam Mesjid.


Mesjid Raya Baiturrahman di kala malam hari
Sumber foto : Koleksi pribadi

Pinto Khop Putroe Phang
Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Pinto Khop berbentuk kubah ini merupakan pintu penghubung antara istana dan Taman Putroe Phang. Disini biasanya Putri Phang beristirahat setelah lelah berenang, letaknya tidak terlalu jauh dari gunongan

Pinto Khop Putroe Phang
Sumber foto: Koleksi pribadi

Kerkhof Peutjoet
Kerkhop merupakan kuburan tentara Belanda  yang  meninggal dalam pertempuran dengan masyarakat  Aceh. Kerkhof sendiri berasal dari bahasa Belanda yang artinya kuburan, sedangkan Peutjoet berasal dari kata Pocut (putra kesayangan) Sultan Iskandar Muda yang dihukum oleh ayahnya sendiri, karena  melakukan kesalahan fatal dan dimakamkan di tengah-tengah kuburan ini.
Kerkhof, kuburan untuk tentara Belanda dan warga sipil
 yang meninggal dalam perang Aceh
Sumber foto: Koleksi pribadi
Pada relief dinding gerbang makam tertulis nama-nama serdadu yang Belanda yang meninggal dalam pertempuran dengan masyarakat Aceh (Setiap relief ada 30 nama). Sekitar 2200 tentara Belanda termasuk 4 jenderalnya sejak tahun1883 hingga 1940 an dikuburkan di sini.Diantara para serdadu Belanda tersebut ada beberapa nama prajurit Marsose yang berasal dari Jawa ditandai dengan identitas IF (inlander fuselier) di belakang namanya, prajurit dari Ambon dengan tanda AMB, prajurit dari Manado dengan tanda MND, dan serdadu Belanda dengan tanda EF/f.
Pintu gerbang Kerkhof. Pada relief dindingnya tertulis nama-nama
serdadu Belanda  yang tewas dalam pertempuran di Aceh
Sumber foto: Koleksi pribadi


Museum Tsunami
Dibangun di pusat Kota Banda Aceh kira-kira 1 km dari Mesjid Raya Baiturahman. Adapun fungsi Museum Tsunami Aceh ini adalah sebagai objek sejarah sekaligus menjadi pusat penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami. 


Monumen Pesawat RI-1 
Pesawat Seulawah yang dikenal RI-1 dan RI-2 merupakan bukti nyata dukungan yang diberikan masyarakat Aceh dalam proses perjalanan Republik Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya. Pesawat Seulawah merupakan cikal bakal Maskapai Garuda indonesia Airways disumbangkan melalui pengumpulan harta pribadi masyarakat dan saudagar  aceh sehingga seluruh Wilayah Republik Indonesia dapat direbut kembali.




Kapal di  atas Rumah
Kapal Tsunami Lampulo
Sumber  Foto: koleksi pribadi


Sebuah kapal nelayan yang tersangkut di atas sebuah rumah  penduduk di daerah Lampulo. Kapal kayu dengan panjang 25 meter dan lebar 5,5 meter ini telah menyelamatkan nyawa 59 orang dari terjangan tsunami karena kapal ini. Situs ini tetap dipertahankan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh untuk mengenang Musibah Tsunami yang melanda  Kota Banda Aceh pada 26 Desember 2004.


PLTD Apung
Kapal  dengan berat 2600 ton ini terdampar  4 km dari pesisir pantai  di tengah pemukiman penduduk memberikan gambaran bertapa dashyatnya  Tsunami tersebut Dengan luas ± 2 Ha

PLTD Apung, Punge Banda Aceh
Sumber Foto: Koleksi pribadi
Hutan Kota BNI Banda Aceh
Terletak di desa Tibang, Kec. Syiah Kuala di dekat lokasi wisata Alue Naga.Hutan  kota ini dibangun atas kerja sama Pemko Banda Aceh, BNI, Yayasan Bustanussalatin serta masyarakat Tibang sendiri. Lahan rawa ini disulap menjadi Hutan dengan berbagai macam tumbuhan. Terdapat 150 jenis pepohonan  yanga ada di Hutan ini  dengan jumlah total 3500 pohon termasuk tanaman buah dan tanaman langka.
Fasilitas di Hutan kota ini meliputi jalur pejalan kaki, jembatan tajuk pohon (Ramp Canopy  Trail), jembatan atas bakau (Mangrove Boardwalk), area pepohonan, kolam bakau dan pembibitan ikan, taman tematik dan taman kontemplasi.


Jembatan masuk menuju hutan kota
Sumber foto:Koleksi pribadi

Wisata Bahari
Pantai-pantai di BandaAceh tak kalah bagusnya dengan pantai lain yang ada di luar negeri atau pantai di Bali seperti pantai Pantai Ulee Lheue, Pantai Kampung Jawa dan Pantai Alue Naga. Pantai-pantai ini sangat asyik untuk dijadikan lokasi memancing, atau sekedar menikmati sunset.
Pantai Kampung Jawa
Nelayan menarik pukat di Kampung Jawa
Sumber foto: Koleksi pribadi
Selain bisa bermain dengan ombak, memancing dan menikmati sunset kita bisa menikmati aktivitas para nelayan yang sedang menarik pukat setiap sore hari.di Kampung Jawa
Bermain dengan ombak di pantai Kampung Jawa
Sumber foto:Koleksi Pribadi
Orang Aceh sangat sopan dan santun. Pakaian renang, seperti budaya orang barat dianggap tidak pantas. Pakailah celana pendek ketika berenang, untuk kaum wanita memakai baju kaos lebih baik.
Pantai Alue Naga sangat pas untuk menikmati sunset sambil memancing
Sumber foto: Koleksi pribadi
Sunset di Ulee Lheue
Sumber foto: Koleksi pribadi

Dan masih banyak lagi obyek wisata menarik yang bisa dikunjungin di Banda Aceh, seperti Gunongan, Kuburan massal Ulee Lheue, Makam Sultan Iskandar Muda, Makam Kandang, Blang Padang, Museum Aceh, Pendopo dan masih banyak lagi. Penasarankan...so, tunggu apalagi ayo ke Banda Aceh.

Monday, 7 April 2014

Caleg Perempuan Wajib Ada di Parlemen

Dua hari lagi pesta demokrasi akan digelar di Indonesia. Namun masih saja ada warga negara Indonesia yang tidak tahu siapa saja yang menjadi caleg mereka. Terutama jika calegnya adalah wanita. Hal ini  terjadi karena kurangnya sosialisasi mengenai  para caleg beserta visi dan misi mereka , baik  itu secara tatap mata langsung atau pun melalui media.
Di pemilu yang akan berlangsung nanti, wanita atau kaum perempuan memiliki 30% kursi atau kuota. Persamaan gender salah-satu alasan terbentuknya peraturan tersebut. Sehingga banyak parpol yang berlomba-lomba memasang calegnya dari kaum wanita.


Sumber:@PerempuanCaleg

Tetapi sayangnya keberadaan caleg perempuan tersebut seringkali terkesan dipaksakan dan asal ada untuk memenuhi kuota. Tanpa melihat kapasitas dan kapabilitas dari caleg perempuan tersebut. Bahkan ada caleg perempuan yang hanya mendopleng nama besar suami, orang tua bahkan saudaranya. Sehingga seringkali ketika sedang berkampanye caleg perempuan tidak banyak  mendapat kesempatan untuk berorasi di panggung kampanye.
Hal ini terjadi dikarenakan caleg perempuan tersebut memang tidak diberi kesempatan atau caleg perempuan tersebut tidak mengambil kesempatan bisa juga dikarenakan kapasitas perempuan yang dianggap kurang sehingga dikhawatirkan setelah caleg perempuan tersebut diberikan kesempatan malah akan menyia-nyiakan kesempatan yang ada dan tak tahu harus berbicara apa. Sungguh sesuatu yang sangat disayangkan.
Untuk mengatasi hal tersebut KPPA (kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) yang dipimpin oleh Linda Gumelar telah mengadakan pelatihan untuk para caleg perempuan di Aceh, Sumatera Barat, Sumatera selatan dan Kalimantan Barat yang dihadiri oleh 600 peserta.  Guna meningkatkan kualitas para caleg perempuan.
Dengan adanya perempuan di parlemen  diharapkan dapat mengakomodasi dan terus memperjuangkan  aspirasi dan masalah-masalah yang terkait dengan perempuan dan anak di berbagai bidang.  Untuk mendukung hal tersebut hendaknya kita sebagai pemilih benar-benar jeli mengenali para caleg pilihan kita baik track recordnya atau pun dari visi dan misi mereka.
Bagi yang belum tahu siapa saja caleg yang mewakili dari pemilihan di kotamu bisa berkunjung ke  www.jariungu.com. Ingat pemilih yang cerdas akan memilih caleg-caleg yang berkualitas. Tulisan  ini diikursertakan dalam lomba blog caleg perempuan










Thursday, 3 April 2014

"My Unforgettable Journey Honeymoon Ride a Motorcycle"


Jujur saja aku ini suka mabok kalau jalan jauh naik mobil, bawaan kalau nggak tidur terus sepanjang jalan yah, muntah-muntah sepanjang jalan. Kasihan banget yah, makanya jarang banget traveller jauh-jauh. Tapi bukan berarti saya nggak pernah traveller jauh yaa. 
Dari Bandung ke Banda Aceh sudah pernah saya lakoni menggunakan mobil pribadi. Walau pun sepanjang jalan mabok apalagi jika jalanan yang dilalui berkelak-kelok, serta bertingkungan tajam ditambah kalau ada yang ngerokok didalam mobil. Asli perutku rasanya seperti dikocok-kocok.
Banda Aceh-Calang, Banda Aceh-Takengon, Banda Aceh-Sabang dah pernah juga kulakoni. Rasa mual itu harus di lawan. Kalau nggak, kapan bisa lihat dunia. 
But “My Most Unforgettable Journey"  itu waktu baru merid dan punya rencana honeymoon. Aku dan suami sama-sama kerja waktu itu dan kantor cuma mengizinkan  untuk cuti selama  seminggu itu pun sudah termasuk cuti untuk pesta pernikahan kami. 
Kami ingin honeymoon yang  romantis, praktis tapi berkesan dan juga nggak mahal. Maklum dari mulai menikah sampai mengelar hajatan untuk pesta perkawinan di Aceh tuh termasuk lumayan menguras kantong, baik untuk pihak laki-laki maupun perempuan buatku :). 
Singkat kata akhirnya kami memilih honeymoon ala backpaker dengan menggunakan sepeda motor. Dengan tempat tujuan honeymoon  Sabang. Kenapa Sabang? Well pertama jaraknya yang dekat dengan Banda Aceh, banyaknya objek wisata yang ada di sana terutama pantainya, dan tentu saja kulinernya penasaran banget sama sate gurita yang katanya sih cuma ada di Sabang.
Setelah mempersiapkan semua bekal, dari mulai pakaian, minuman, makanan sera perlengkapan sholat tentunya. Kami pun bergegas pergi dengan mengendarai motor dan masing-masing membawa tas ransel menuju  pelabuhan Ulee Lheu mengejar kapal yang akan mengantar kami menuju Sabang. 
Pemandangan dari Kota Sabang

Dan perjalananpun di mulai. Memang tak salah pilihan kami honeymoon menggunakan sepeda motor karena lebih praktis, dan bisa berhenti di mana pun kami suka demi mengabadikan moment. Tapi berhubung perginya cuma berdua jadi ngantian ambil fotonya

Pantai Gapang Salah Satu Objek Wisata yang Wajib dikunjungi di Sabang

Oh iya,  Untung  sebelum pergi dah punya banyak fotokopian buku nikah ini penting. Karena bakal diminta pihak penginapan waktu memesan kamar. Setelah satu malam kami mengginap di kota  Sabang keesokan harinya kami pergi menuju pantai Iboh. 
Dari Sabang menuju Pantai Iboh banyak pemandangan menarik yang bisa diabadikan. Untung naik motor. Parkirnya gampang jadi bisa gesit jeprat-jepret mengabadikan moment. Aku sangat menikmati honeymoon ala backpacker naik motor ini. Bisa selalu mesra sepanjang jalan...he..3x
Iboh memang luar biasa, pantainya bagus sekali.
Lihat jernih banget lautnya enak buat diving, swiming,  dan olaraga air lainnya


Main Kano di Pantai Iboh
Indahnya pemandangan di Iboh
Tak terasa sudah tiga hari kami habiskan waktu di Sabang. Sayang tidak semua tempat bisa kami kunjungi  seperti nol kilometer dan kuliner sate gurita karena lusa sudah masuk kerja. 




Tuesday, 1 April 2014

Mengenal Lebih Dekat Calon Legistatif Kita

"Tak kenal maka tak sayang". Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan ketidaktahuan masyarakat akan para calon legistatif yang akan mewakili suara mereka di parlemen nanti. Hal ini mungkin dikarenakan kurangnya sosialisasi para calon anggota legistatif itu  kepada warga atau mungkin juga dikarenakan rasa apatis warga terhadap para caleg yang biasanya banyak mengobral janji semata. 
Sehingga ketika para caleg  memperkenal diri, serta visi misi mereka hanya masuk telingga kanan dan keluar telingga kiri.Wakil rakyat yang seharusnya bertugas membantu dan memperjuangkan nasib rakyat. Tapi sekarang banyak anggota dewan yang hanya memperjuangkan kepentingan sendiri, keluarga sendiri, atau partai sendiri. Sehingga timbul ketakutan pada masyarakat jika nanti caleg itu terpilih  hanya akan memperkaya diri sendirinya.
Sehingga akhirnya banyak warga yang memilih untuk  golput. Pemikiran seperti ini harus segera diubah. Karena  dengan golput justru menutup kemungkinan para caleg yang baik untuk terpilih. Untuk itu supaya tidak tertipu dengan janji-janji manis para caleg penting untuk kita untuk mengenal lebih dekat para calon-calon legistatif kita.
Hal ini bisa dilakukan dengan melihat track record para caleg atau bisa juga dengan melihat langsung sepak terjang yang mereka lakukan sehari-hari. Partisipasi  mereka dalam kegiatan masyarakat. Serta  masih banyak lagi.
Himbauan untuk tidak golput juga disampaikan oleh Teuku Irwan DJohan ST.Caleg DPRA Aceh no urut 13, seusai menggelar pengajian di rumahnya guna memohon doa  dan restu warga sekitar tempat beliau tinggal.
Mudah-mudahan pasca pemilu 2014 nanti segala kejahilian yang ada saling membunuh, saling menculik  dan sebagainya yang sekarang sedang berlangsung bisa berakhir. Ini adalah tugas kita bersama.
"Mungkin diantara ibu-ibu sudah ada yang membaca spanduk saya, . Ibu-ibu jangan berkecil hati, karena ibu-ibu juga sangat mempengaruhi dan menentukan masa depan kita nanti. Setelah pemilu ini, kita baru akan melaksanakan pemilu lagi lima tahun ke depan.  Apa yang akan terjadi lima tahun nanti ibu-ibu, kakak-kakak serta adik-adik ikut menentukan. Jika kita menyerahkan Aceh ini kepada orang-orang yang masih  berpilaku, berpikiran serta bertindak jahiliyah. Aceh tidak akan mengalami perubahan, tidak akan mencapai Aceh yang kita mimpi-mimpikan."
"Kita mengharapkan Aceh ke depan bukan untuk kita lagi tapi untuk anak-anak dan cucu-cucu kita supaya mereka bisa hidup aman, nyaman , tentram dan bahagia tidak seperti sekarang ini."tutur putra alm.H. Teuku Djohan itu. Untuk yang ingin mengenal lebih dekat sosok ketua partai nasdem Banda aceh dapat melihat akun facebook beliau di @Teuku Irwan Djohan atauhttp://www.irwandjohan.com//
Pada pesta demokraksi nanti, terdapat 15 partai yang akan bertarung. Berikut adalah nama-nama partai tersebut berdasarkan  no urutnya:

  1. Partai Nasdem
  2. Partai Kebangkitan  Bangsa
  3. Partai Keadilan Sejahtera
  4. PDI perjuangan
  5. Partai Golongan Karya
  6. Partai Gerakan Indonesia Raya
  7. Partai Demokrat
  8. Partai Amanat Nasional
  9. Partai Persatuan Pembangunan
  10. Partai Hati Nurani Rakyat
  11. Partai Damai Aceh
  12. Partai Nasional Aceh
  13. Partai Aceh
  14. Partai Bulan Bintang
  15. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Jadi sudahkah anda mengenali para caleg untuk pemilu nanti?




Saturday, 29 March 2014

(Give Away) Mendongeng yuk,


Sejak Vinka masih dalam kandungan aku senang sekali  mendongeng dengan cara membacakan buku. Sampai kini dia berusia empat tahun dan memiliki adik kebiasaan itu terus kulakukan. Ada kebahagian tersendiri ketika mereka begitu antusias mendengarkan ceritaku dan bertanya ini dan itu cerita yang sedang kubacakan untuk mereka.

Shidiq dengan buku favoritnya 

Mungkin karena cara aku mendongeng yang membuat mereka antusias, kadang aku mendongeng sambil bernyanyi atau mengunakan mimik wajah atau menirukan suara-suara.Tapi kalau lagi malas aku hanya membaca biasa saja.
Untungnya buku cerita mereka didukung dengan gambar yang banyak jadi mereka tetap tekun menyimak waktu kubacakan cerita.  Sehinggas sambil aku bercerita anak-anak menikmati gambar yang menjadi objek cerita. Bahkan  mereka mempunyai buku cerita dongeng favorit masing-masing. 
Shidiq (2 tahun) paling suka dibacakan   buku kisah-kisah teladan Al-Qur'an untuk anak dan Vinka (4,5 tahun) paling suka dibacakan  buku rahasia princess, kisah 10 putri cantik, pintar, baik hati dan islami.
Ternyata dengan mendongeng dapat menumbuhkan daya imajinasi  dan rasa cinta anak pada buku.  Vinka jadi pandai mewarnai karena sering melihat gambar dari buku-buku yang kudongengkan. 





Begitu juga dengan Shidiq, walau dia masih bayi suka banget kalau dibeliin buku baru. Baik itu buku mewarnai ataupun buku bacaan. Jadi dengan membiasakan mendongeng untuk anak seolah mengikuti perumpamaan "sekali dayung dua tiga pula terlewati.
Dengan mendongeng melatih anak untuk menjadi pendengar yang baik, fokus pada cerita yang didongengkan dan juga menumbuhkan rasa cinta anak pada buku



Tulisan ini diikutsertakan dalam giveaway Mamahtira

Tips Liburan Seru Tanpa Drama di Banda Aceh

  Menikmati kopi di salah satu sudut di Kota Banda Aceh           Siapa yang tidak sabar menunggu liburan datang? Libur akhir tahun adalah m...