Kalau ada tempat yang selalu membuatku ingin kembali datang lagi, tempat itu adalah pantai. Terutama pantai Ulee Lheue tempat yang sekarang dikenal dengan sebutan zero nol tsunami di Banda Aceh. Banyak kenangan yang tersimpan di sana. Orang-orang yang pernah tinggal di sana, kampung nelayan, kebersamaan yang pernah terjalin di pantai itu pemandangannya semuanya
Ulee Lheue di situ aku pernah melakukan survey di perkampungan nelayan untuk tugas kuliahku. Rumah-rumah kayu nelayan bejejer di tepian pantai dekat jembatan, ramahnya penduduk kampung nelayan melayani survey kami, walau pun kami tak memberi imbalan apa-apa untuk survey itu hanya sekedar ucapan terima kasih.
Ulee Lheue tempat di mana aku dan sahabatku sering menghabiskan waktu bersama. Menikmati pantainya atau mengunjungi sahabat kami yang kebetulan tempat tinggalnya di sana. Banyak cerita terjalin di sana. tentang orang-orang Aceh yang merayakan meugang dengan sebelum ramadhan dengan berenang di pantai. Atau kisahku yang ditolong nelayan saat berenang ketika ombak besar. Semua begitu indah menjadi kenangan.
Suasana di salah-satu pantai di Aceh Sumber: Koleksi pribadi |
Jangan bayangkan pantaiku seperti di Bali dengan semua orang menggunakan pakaian renang atau bikini bagi wanita. Orang Aceh sopan dan santun bahkan ketika mereka berenang pun masih menggunakan pakaian lengkap menjaga auratnya. Baju kaos beserta celana tak ada bikini di sini.
Bahkan ketika tsunami menyerang dari tempat ini. Menghancurkan semua perkampungan nelayan, rumah sahabatku, mereka yang hilang ditelan tsunami. Tempat ini menjadi saksi bisu keganasan tsunami Aceh lewat mesjidnya yang tersisa dan masih tegak berdiri.
Mesjid Baiturrahim Ulee Lheue Sumber foto:https://pbs.twimg.com/media/BcYj95fCEAADRa4.jpg |
Tsunami membuat trauma tersendiri buatku. Untuk beberapa lama aku sempat sangat takut ketika melihat air dalam jumlah besar seperti laut, bahkan walau itu hanya ada di layar kaca seperti film 2012. Rasa cemas, was-was, takut bercampur jadi satu.
Kucoba berdamai dengan rasa takutku dengan kembali menginjak kaki di pantai ini. Tanpa sadar semua kenangan akan tempat ini terkenang kembali menyisakan pilu di hati.
Tapi melihat ombak yang menyisir bebatuan di pantai dan kembali ke laut atau indahnya sunset di pantai ini membuatku sadar semua terjadi karena kuasa Ilahi. Semua yang hidup pasti akan kembali kepada-Nya ini hanya masalah waktu.
Sunset di Ulee Lheue Sumber: Koleksi pribadi |
Menanti sunset hobiku di pantai Sumber foto: Koleksi pribadi |
Pantai keindahannya selalu membuatku kagum, dan betah berlama-lama diam di sini menikmati sunset hingga dia menghilang. Bahkan ketika honeymoon pun pantai di Aceh menjadi destinasi utama kami. Bahkan ketika kami memiliki buah hati kuajarkan dia untuk mencintai alam dengan mengajaknya ke pantai.
Hidup dalam ketakutan itu sangat tidak nyaman rasa takut bukan untuk dipelihara tapi dihadapi.
Hidup dalam ketakutan itu sangat tidak nyaman rasa takut bukan untuk dipelihara tapi dihadapi.
Pantai Iboh tempat honeymoonku Sumber: Koleksi pribadi |
Pertama kali Vinka ke pantai Sumber foto: koleksi pribadi |