Mungkin ada yang belum tahu kalau ternyata Banda Aceh sebagai pusat pemerintahan sekaligus pusat segala kegiatan ekonomi, politik, sosial, budaya dan pariwisata ternyata mempunyai "paket wisata plus-plus" lho, kok bisa, Nggak percaya?
Kamu pasti akan menuduhku kurang ajar, masa ibukota Provinsi Aceh yang dikenal sebagai Serambi Mekkah dan menerapkan syariah Islam punya paket wisata begituan. Makanya, datang dong ke kotaku, buktikan dan rasakan sendiri paket"wisata plus-plus" di Banda Aceh.
Sekali dayuh dua tiga pulau terlewati. Mungkin peribahasa itu sangat tepat untuk menggambarkan "Wisata plus-plus di Banda Aceh". Eits, jangan negatif thingking dulu. Kenapa aku sebut " wisata plus-plus" karena berwisata ke banda Aceh seolah anda dimanjakan dengan paket lengkap wisata yang sarat khazanah budaya.
Dari wisata budaya, wisata sejarah, wisata tsunami, wisata religi, wisata bahari, wisata kuliner dan wisata belanja. "Plus-plus banget kan." Nggak salah kalau Banda Aceh menjadi tempat yang wajib untuk kamu kunjungi karena pesona alam, budaya dan religinya sangat kental sekali terasa.
Berkunjung ke Banda Aceh akan menjadi pengalaman berharga karena banyak hal yang dapat dipelajari dari sejarah, budaya dan tak ketinggalan kulinernya yang bikin lidah berdansa. Biar kamu nggak penasaran Berikut ini adalah beberapa tempat yang wajib kamu kamu kunjungi di Banda Aceh.
Mesjid Raya Baiturrahman
Mesjid ini merupakan salah satu mesjid yang terindah di Indonesia. Terletak di pusat kota Banda Aceh Dengan luasnya mencapai 4.760 m2 dapat menampung hingga 9000 jama'ah. Memiliki tujuh buah kubah, empat menara dan satu menara induk serta ruangan dalamnya yang dilapisi lantai marmer, buatan Italia. Membuat sejuk dan betah berlama-lama ketika berada di dalam Mesjid.
Mesjid Raya Baiturrahman di kala malam hari Sumber foto : Koleksi pribadi |
Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Pinto Khop berbentuk kubah ini merupakan pintu penghubung antara istana dan Taman Putroe Phang. Disini biasanya Putri Phang beristirahat setelah lelah berenang, letaknya tidak terlalu jauh dari gunongan
Pinto Khop Putroe Phang Sumber foto: Koleksi pribadi |
Kerkhof Peutjoet
Kerkhop merupakan kuburan tentara Belanda yang meninggal dalam pertempuran dengan masyarakat Aceh. Kerkhof sendiri berasal dari bahasa Belanda yang artinya kuburan, sedangkan Peutjoet berasal dari kata Pocut (putra kesayangan) Sultan Iskandar Muda yang dihukum oleh ayahnya sendiri, karena melakukan kesalahan fatal dan dimakamkan di tengah-tengah kuburan ini.
Kerkhof, kuburan untuk tentara Belanda dan warga sipil yang meninggal dalam perang Aceh Sumber foto: Koleksi pribadi |
Pada relief dinding gerbang makam tertulis nama-nama serdadu yang Belanda yang meninggal dalam pertempuran dengan masyarakat Aceh (Setiap relief ada 30 nama). Sekitar 2200 tentara Belanda termasuk 4 jenderalnya sejak tahun1883 hingga 1940 an dikuburkan di sini.Diantara para serdadu Belanda tersebut ada beberapa nama prajurit Marsose yang berasal dari Jawa ditandai dengan identitas IF (inlander fuselier) di belakang namanya, prajurit dari Ambon dengan tanda AMB, prajurit dari Manado dengan tanda MND, dan serdadu Belanda dengan tanda EF/f.
Pintu gerbang Kerkhof. Pada relief dindingnya tertulis nama-nama serdadu Belanda yang tewas dalam pertempuran di Aceh Sumber foto: Koleksi pribadi |
Museum Tsunami
Dibangun di pusat Kota Banda Aceh kira-kira 1 km dari Mesjid Raya Baiturahman. Adapun fungsi Museum Tsunami Aceh ini adalah sebagai objek sejarah sekaligus menjadi pusat penelitian dan pembelajaran tentang bencana tsunami.
Monumen Pesawat RI-1
Pesawat Seulawah yang dikenal RI-1 dan RI-2 merupakan bukti nyata dukungan yang diberikan masyarakat Aceh dalam proses perjalanan Republik Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaannya. Pesawat Seulawah merupakan cikal bakal Maskapai Garuda indonesia Airways disumbangkan melalui pengumpulan harta pribadi masyarakat dan saudagar aceh sehingga seluruh Wilayah Republik Indonesia dapat direbut kembali.
Kapal di atas Rumah
Kapal Tsunami Lampulo Sumber Foto: koleksi pribadi |
PLTD Apung
Kapal dengan berat 2600 ton ini terdampar 4 km dari pesisir pantai di tengah pemukiman penduduk memberikan gambaran bertapa dashyatnya Tsunami tersebut Dengan luas ± 2 Ha
PLTD Apung, Punge Banda Aceh Sumber Foto: Koleksi pribadi |
Terletak di desa Tibang, Kec. Syiah Kuala di dekat lokasi wisata Alue Naga.Hutan kota ini dibangun atas kerja sama Pemko Banda Aceh, BNI, Yayasan Bustanussalatin serta masyarakat Tibang sendiri. Lahan rawa ini disulap menjadi Hutan dengan berbagai macam tumbuhan. Terdapat 150 jenis pepohonan yanga ada di Hutan ini dengan jumlah total 3500 pohon termasuk tanaman buah dan tanaman langka.
Fasilitas di Hutan kota ini meliputi jalur pejalan kaki, jembatan tajuk pohon (Ramp Canopy Trail), jembatan atas bakau (Mangrove Boardwalk), area pepohonan, kolam bakau dan pembibitan ikan, taman tematik dan taman kontemplasi.
Jembatan masuk menuju hutan kota Sumber foto:Koleksi pribadi |
Wisata Bahari
Pantai-pantai di BandaAceh tak kalah bagusnya dengan pantai lain yang ada di luar negeri atau pantai di Bali seperti pantai Pantai Ulee Lheue, Pantai Kampung Jawa dan Pantai Alue Naga. Pantai-pantai ini sangat asyik untuk dijadikan lokasi memancing, atau sekedar menikmati sunset.
Pantai Kampung Jawa
Selain bisa bermain dengan ombak, memancing dan menikmati sunset kita bisa menikmati aktivitas para nelayan yang sedang menarik pukat setiap sore hari.di Kampung Jawa
Pantai Kampung Jawa
Nelayan menarik pukat di Kampung Jawa Sumber foto: Koleksi pribadi |
Bermain dengan ombak di pantai Kampung Jawa Sumber foto:Koleksi Pribadi |
Pantai Alue Naga sangat pas untuk menikmati sunset sambil memancing Sumber foto: Koleksi pribadi |
Sunset di Ulee Lheue Sumber foto: Koleksi pribadi |
Dan masih banyak lagi obyek wisata menarik yang bisa dikunjungin di Banda Aceh, seperti Gunongan, Kuburan massal Ulee Lheue, Makam Sultan Iskandar Muda, Makam Kandang, Blang Padang, Museum Aceh, Pendopo dan masih banyak lagi. Penasarankan...so, tunggu apalagi ayo ke Banda Aceh.