Showing posts with label Curhat Emak. Show all posts
Showing posts with label Curhat Emak. Show all posts

Monday, 27 February 2017

#makanmayit Bukan Seni, Hanya Anak Muda Yang Haus Perhatian

Sumpah saya nggak pernah merasa segondok ini lihat foto, event apapunlah mereka menamakannya. Dia pikir hebat dengan membuat konsep kanibalisme dalam menjajalkan jualannya. Apalagi mengatasnamakan seni.

Well sebagai seorang ibu ingin banget saya tunjuk-tunjuk muka seniman nyeleneh tuh. Tau nggak kamu rasanya melahirkan? Tau nggak rasanya menantikan si buah hati, merapai doa siang dan malam agar dia hadir di tengah keluarga dalam keadaan sempurna.

Saturday, 12 December 2015

Bayang-bayang Hipertensi di Usia Kandungan 14 Minggu

Pagi ini akhirnya bisa kontrol lagi ke dokter, senang banget bisa curhat sama yang ahli tentang keluhan menginjak 14 minggu ini, mulai susah bab, terlalu sering buang air kecil, masih juga muntah dan berat badan masih turun, belum lagi masuk angin yang rasanya nggak hilang-hilang. 

Monday, 19 October 2015

3 Before 35, Catatan Kehamilan Anak Ketiga

Punya anak sekarang kayanya memang kudu dikeker biar pas umurnya waktu dia masuk SD, karena ada neh anak tetangga dan sepupunya juga juga nggak bisa masuk SD negeri tahun ini karena usianya kurang beberapa hari (sepupunya lahir bulan Agustus)

Monday, 14 September 2015

Seluk Beluk Lomba Mewarnai

"Bodoh kali, itu pagarnya belum diwarnai."
"Ayo  warnai terus kalo nggak nanti mama tinggal yaa."
Ngeri-ngeri sedap dengar komentar  orang tua  yang anaknya ikut lomba mewarnai kemarin. Sampai ngatain anak sendiri bodoh, yaa ampun tega banget yaa. Nggak tau apa yaa dia, kata-kata adalah doa.
Kakak Vinka baru selesai mewarnai, foto dulu sebelum dikumpul
Lomba mewarnai mungkin untuk sebagian orang tua akan mengangap itu adalah hal yang mudah. Sehingga ketika anak tidak menyelesaikan kertas gambarnya untuk warnai kata-kata ajaib pun keluar. Padahal belum tentu ketika kertas gambar itu diberikan pada orangtua, orangtuanya mampu mewarnai dengan baik dan menarik.

Tuesday, 25 August 2015

Bingung Iklan Adsense Nggak Muncul di Blog part 2

 Iya aku masih bingung kenapa iklan adsenseku nggak muncul di blog setelah nemu artikel ini. Mulai deh aku otak-atik sendiri satu persatu kemungkinan penyebab iklan adsenseku nggak muncul di blog.
1.Masalah akun hosted, blogku sekarang merupakan domain berbayar mungkin itu penyebabnya makanya aku harus menyetel iklan dan otorisnya di google adsense dengan mengklik menu setelan

Sunday, 23 August 2015

Bingung Iklan Adsense Nggak Muncul di Blog?

Semakin saya mendalami dunia blog semakin banyak hal yang saya sadar bikin saya bingung...ha..3x. So kemarin ketika melihat mbak Leyla Hana posting di fb dia udah diapprove google adsense, jadi nyobain juga daftar google adsense. Setelah ngikutin langkah-langkah dari sini dua jam kemudian saya mendapatkan email dari google seperti ini.

Friday, 31 July 2015

Babi Hutan di Permukiman Penduduk

Tanggal 27 Juli 2015 atau hari Senin kemarin menjadi hari yang tak terlupakan buat aku dan penduduk di kampungku (pemukiman tempat tinggalku yang melihat kejadian itu). Nggak ada yang aneh atau firasat apapaun  sore itu  Vinka menghabiskan waktu bermain dengan teman-temanya di halaman rumah. Biasanya seh dia main di jalan depan rumah dengan teman-temannya  tentunya dengan pengawasan.
Kenapa aku biarkan dia bermain di jalan, karena tempat tinggal kami termasuk pemukiman yang padat penduduknya jadi untuk  sarana ruang terbuka hijau atau tempat untuk bermain anak kurang, kalau nggak mau dibilang nggak ada.
Oya balik lagi ke cerita seru sore itu. Sengaja kalau Vinka dan teman-temannya main dirumah, pintu pagar rumah kututup rapat. soalnya Shidiq (3,4 thn) ikutan main juga. Dan dia paling hobi kalau pintu pagar terbuka langsung lari ke jalan. Ngeri aja kalau waktu dia lari tiba-tiba lewat mobil atau motor.
Tapi kali ini bukan motor  atau mobil yang melintas di jalan depan rumahku melainkan seekor babi hutan. Iya Babi hutan yang berlari kencang. Babi yang besarnya setengah jalan depan rumah sekilas kaya kerbau tapi ini pendek  dan ada cula.
Seumur-umur belum pernah lihat langsung babi hutan kecuali lewat layar kaca atau buku.  Kejadiannya cepat banget jadi aku nggak sempat ambil kamera untuk mengabadikannya. So, setelah babi hutan itu lewat dan menjauh  baru kami berani membuka pintu pagar dan ngumpul cantik dengan para tetanga yang juga ngelihat kejadian itu.
Penampakan babi hutanya seperti ini sumber
Ingat nggak aku pernah cerita tentang Vinka kena kutu babi, yang belum pernah baca ceritanya bisa disimak disini
Kutu babi sumber
Jadi setelah bincang-bincang cantik sama tetangga depan rumah, yang rumahnya nggak ada pagar, katanya malam-malam suka ada babi lewat-lewat situ. Kok bisa? apa ada lihat sendiri? nggak cuma dengar suaranya aja dibawah jendela kamar jawab tetangaku. (horor banget nggak tuh).
Mungkin babi hutannya ngincar ayam tetanggaku yang kandang ayamnyanya juga nggak ada pagarnya. Setidaknya satu misteri sudah terpecahkan darimana kutu babi itu berasal.
Oya, ternyata ada tiga babi hutan sore itu satu sudah nabrak mobil, satu berlari ke arah yang berbeda dan satu lagi
Tapi yang jadi pertanyaan sekarang darimana babi hutan itu berasal? Sedang menurut papa Vinka dari dia kecil sampai sekarang belum pernah  dia lihat babi hutan  melintas depan rumah dan rumah kami pun termasuk lingkungan padat pemukiman, nggak ada hutan disekitar sini.  Ada seh bukit Mata ie tapi itupun jaraknya puluhan kilometer dari rumahku.
Apa nggak ada lagi tempat untuk cari makan hewan liar ini  sehingga dia lari ke pemukiman penduduk. Tiba-tiba teringat beberapa wahana  di kotaku yang dibuat di dekat bukit dan gunung dengan pemandangan yang masih asri. Apa itu salah satu penyebab hewan liar turun pemukiman ? Aku nggak bisa bayangin aja kalau yang turun ke pemukiman penduduk itu harimau atau gajah liar :(

Tuesday, 26 May 2015

Dear My Lovely Husband

Aku nggak pandai merangkai kata untuk menunjukkan betapa berartinya hadirmu bagiku. Tapi aku yakin tanpa kata-kata itu pun kamu bisa merasakannya dari sikapku.
Setiap kali mengingat kembali bagaimana kita bertemu selalu membuatku senyum sendiri. Bagaimana aku berhasil mengerjainmu dikopi darat pertama kita. Kamu harus mencariku di tengah hiruk pikuk orang yang mengantar anaknya atau ponakkan  ikut lomba berhitung.
Ponsel tak lepas dari  tanganmu, yang aku tahu ponsel itu terus mencoba menghubungi nomor hapeku. Dan aku hanya senyum penuh kemenangan memperhatikanmu dari kejauhan sambil menutupi wajahku dengan sebuah buku jangan sampai ketahuan aku disitu. Kamu datang menempati janjimu bertemu denganku.
Ada rona kesal diwajahmu karena ulahku saat itu. Kau alihkan kesalmu dengan menghirup sebatang rokok. Tak kau perdulikan rasa tak sukaku pada aroma dan asap rokokmu. Masih dihari yang sama  pertama kali kita bertemu kau  langsung meminta aku jadi pacarmu, aku tolak tawaranmu dengan jawaban.
“Aku nggak mau jadi pacarmu, aku maunya jadi istrimu.” Biasanya lelaki akan mundur teratur  jika kutantang begitu, tapi kamu beda, kamu langsung menyanggupi dengan syarat asal ibumu setuju.
Masih di hari yang sama di pertemuan pertama kita. Kau mencoba mentraktirku makan di tempat sederhana. Dan aku menghabiskan semua makanannya bahkan minta tambahan menu yang lain. Biasanya laki-laki akan mundur teratur jika bertemu perempuan yang makannya rakus seperti itu. Tapi kau tak mengeluh malah menatapku prihatin dan bertanya “Apa aku cacingan, badan kecilku bisa menghabiskan semuanya.”
Aku hanya senyum. Malah kuminta biodatamu, buat jaga-jaga kalau ditanya orang rumah, aku kemana. (Membayangkan pertemuan pertama kita selalu membuatku tersenyum, bagaimana tak habis aku mengerjaimu dan kau begitu sabar menghadapi semua tingkahku).
Hanya hitungan minggu  pertemuan dua keluarga terjadi, semua lancar walau tak terencana, mungkin ini namanya jodoh segala dimudahkan urusannya.
Kau bahkan tak menyerah ketika kuberitahu aku penyakitan, bahkan berusaha mencari obat penyembuh. Selalu mengingatkan makan dan minum teratur.  Bahkan kau berhenti merokok demi biar aku sehat, kita sehat.Bagiku hadirmu seperti jawaban doaku.
Di sampingmu aku bisa menjadi diriku sendiri, terima kasih karena menerimaku apa adanya.



Tuesday, 5 May 2015

Menikah itu Bukan Perlombaan

Kalau dilihat-lihat artikel diblogku yang paling banyak diminati orang untuk dibaca adalah artikel soal jodoh. Aku dah pernah menulis soal jodoh d ua kali yaitu sedekah membuatku bertemu jodoh dan jodoh satu klik. Ini ceritanya sama cuma sudut pandang ceritanya aja berbeda toh pemeran utama dalam ceritanya tetap sama yaitu aku he...3x
Iya belum ketemu jodoh itu bikin galau apalagi kalau sering ditanya kapan menikah, sementara calon saja belum ada. Iya, saya juga pernah ngalamin hal itu.Tapi yakinlah orang baik akan bertemu jodoh yang baik makanya terus perbaiki dan satu hal yang perlu diingat.
Menikah bukanlah perlombaan siapa yang menikah duluan dia yang menang. Menikah bukan akhir perjalanan hidup justru suatu babak baru adaptasi yang bisa jadi tiada henti. Menikah bukan hanya "Aku sayang kamu dan kamu sayang aku. Menikah bukanlah mencari jodoh yang yang sempurna."  
Banyak persoalan yang akan dihadapi setelah menikah, adaptasi kebiasan baru, makanan, gaya hidup semuanya. Lima tahun pertama pernikahan merupakan  tahun tersulit sering mereka yang kemampuan beradaptasinya rendah justru menyerah dan memilih untuk berpisah meski pun mereka telah dianugerahi anak.
Semua kisah indah di awal pernikahan seolah menguap begitu saja. Semua kekurangan pasangan diumbar. Miris memang. So, buat kalian yang masih menanti jodoh...bersabarlah jangan tergesa-gesa memutuskan, bukankan kita ingin menikah hanya sekali seumur hidup? Pikirkan semua dengan baik...semoga pada akhirnya bertemu jodoh yang sesuai

Friday, 12 December 2014

My First Morning Sick

My little Vinka sekarang


Ketika hamil anak pertama aku mengalami morning sickness yang luar biasa, bahkan bukan morning sickness lagi..all days sickness, karena setiap makanan dan minuman yang masuk ke mulut hanya bertahan dalam hitungan menit di dalam perut.

Friday, 19 September 2014

Maling Jaman Sekarang

Beberapa hari yang lalu tetanggaku ada yang kemalingan lagi. Ini kali kedua rumahnya kemalingan kata ibu penjual sayur tempat kumendapatkan informasi itu. Dulu  rumah itu kemalingan juga motor yang dipakir di halaman jadi korbannya. Kalau sekarang  yang diambil emas, laptop, batu cincin, permata. Malingnya masuk dengan cara mencongkel jendela. Kebetulan malam itu semua orang rumah lagi pergi berkunjung ke tempat saudara ditambah lagi hujan lebat. Makin pas aja tuh maling kerja, sepertinya maling yang sama. Karena dia tau betul dimana letak penyimpanan barang-barangnya. (Informasinya lengkap banget deh bu penjual sayur).
Kali lain aku dapat sms kalau rumah adikku kemalingan. Malingnya datang siang hari ketika rumah kosong karena adikku dan suaminya bekerja sedangkan anak-anak mereka pergi. Barang-barang yang hilang laptop HP compaq 510, kamera digital kodak warna orange, ext HD 500gb merk Seafate, efek guitar ibanez tubescream. Ciri-ciri pencuri mengendarai Jupiter 125 merah putih, ciri-ciri tinggi, berkumis dan rambut keriting.

Kalian pasti bertanya-tanya kok bisa tahu ciri-ciri maling. Well tetangga sebelah rumah melihat maling yang datang ke rumah adikku tapi tidak curiga karena menyangka si Maling adalah teman adikku. Bahkan ketika maling itu selesai melakukan aksinya dengan tenangnya dia membawa barang curiannya di depan tetangga adikku seperti tidak melakukan kesalahan apapun...luar biasa.
Mamaku lain lagi memang yang diambil cuma hape.Modus malingnya bikin sibuk mama ketika tuh maling belanja di warung mama.
Tapi yang paling traggis adalah tetangga depan rumahku itu rumahnya selalu keluar masuk truk gede dan sepertinya si Maling  memanfaatkan moment itu. Siang itu hujan lebat, Truk masuk ke halaman tetanggaku banyak yang lihat kejadian itu tapi nggak ada yang curiga. Habis isi rumah diangkut pake truk.
Dimana seh hati nurani tuh maling. Orang capek kerja keras kumpulin uang sedikit demi sedikit eh datang dia main ambil aja tanpa belas kasihan. Nggak peduli barang yang diambil penuh kenangan. Coba kalau dibalik rumah si maling yang dirampok pasti dia nggak rela juga kan.
Sepertinya  sekarang maling-maling itu selain nggak punya nurani juga udah mulai berani maling di siang hari. So buat kamu-kamu yang rumahnya sering dibiarin kosong, coba deh sekali-sekali rutinitasnya diubah. Kalaupun kosong titip pesan sama tetangga tolong lihat-lihatin rumahnya. Dan jangan semua rumah dibeli teralis kalau perlu pakai cctv. Karena tuh maling mengamati gerak-gerik penghuni rumah tanpa mereka sadari. Hingga akhirnya kejadian deh kemalingan... So waspadalah.

Thursday, 19 June 2014

Maling ayam dan Filosofi Lima Jari

Pernah baca tulisan, tontonan, pembicaraan yang  intinya menyudutkan or membuat orang lain seolah rendah penuh dosa tak terampuni  etc atau  justru kamu sendiri yang suka menyudutkan orang lain he...3x.
Iya, namanya manusia nggak ada yang sempurna pasti pernah buat salah. Tapi yang terpenting  bagaimana dia belajar dari kesalahannya dan mulai memperbaiki diri.
Terapkan selalu praduga tak bersalah. Bayangkan jika kamu di posisi dia, mau tidak jika disudutkan, direndahkan, dihina pokoknya merugikanlah. Tetap positif thingkinglah menilai sesuatu. Jika  hasil penilaian tetap negatif perkuat dengan bukti-bukti kalau argumenmu memang yang paling benar. Karena kebenaran itu ada tiga ngutup kata-kata mbak Indah Hanaco, Kebenaran versimu, kebenaran versiku dan kebenaran versi kebenaran itu sendiri.
Ketika sesorang yang tidak begitu kamu kenal memegang ayammu di halamanmu kamu yakin dia memang seorang maling ayam
"Mana ada maling ayam yang ngaku, maling yaa maling?"
Kamu yakin dia benaran maling? Siapa tahu justru ayammu yang sering main ke rumahnya dan memakan tanaman-tanamannya. Maksud hati tidak ingin ribut dia mengembalikan ayam-ayammu ke kadangnya. Tapi keburu kepergok kamu yang langsung teriak Maling.
Alhasi si orang yang niatnya balikin ayam kabur donk diteriakin begitu. Tetangga lainnya yang nggak tahu persoalannya benar-benar malah ikut mengejar, memukul, berbuat anarkis tanpa mau mendengar penjelasan orang yang disangka maling  ayam.
Naas si Maling ayam itu meninggal dikeroyok massa. Setelah  mati  pun dia tetap dihina "Mampus lo" bahkan ada yang menendang mayatnya. Tidak sampai disitu predikat maling ayam juga melekat pada keluarganya. Tragiskan, harga seekor ayam sama dengan nyawa seseorang. Apa itu sepadan?
                                                              *****
Beberapa hari setelah kejadian itu si pemilik ayam mendapati ayamnya hilang kembali. Didapati pintu kandangnya lupa terkunci sepertinya ayam-ayamnya telah kabur dari bawah pintu pagar yang tak dihiasi kawat.
Dibukanya pintu pagar, mencoba mencari jejak ayamnya pergi. Dia dapati ayam-ayamnya berkeliaran di perkarangan rumah sebelah rumahnya. Ayam-ayamnya memporandak-porandakan perkarangan rumah tersebut menghancurkan kebun sayuran dan membuang kotorannya sembarangan.
Pucat-pasi si pemilik ayam ketika dia tahu siapa pemilik rumah tersebut. Terbayang lelaki yang meninggal karena teriakan maling ayam olehnya.
Get the point of my story
Ini hanya masalah komunikasi, andai saja si pemilik ayam mau mendengar atau meminta penjelasan atau mengoreksi diri tentu tak akan ada yang mati.
Andai saja pemilik perkarangan ini mengembalikan ayamnya dengan berhadapan langsung dengan pemilik rumah mungkin dia nggak akan mati.
Tapi kenyataannya sering kali kita menilai seseorang dinilai hanya karena kulitnya, penampilan, nama besar, bungkusnya. Apapun itu sebelum kita menunjuk orang lain pendosa, bersalah, maling ayam etc ingat filosofi lima jari jika satu jari menunjuk orang lain, empat jari lainnya akan menunjuk dirimu sendiri.

Monday, 14 April 2014

Leyla Hana Ibu Rumah Tangga dengan Segudang Prestasi Nyata


 Leyla Hana tak sengaja aku menemukan namanya ketika browsing di internet mengenai pekerjaan yang cocok untuk ibu rumah tangga. Dia seorang  ibu rumah tangga yang memiliki tiga anak laki-laki yang sedang aktif-aktifnya. Namun hal itu tidak menghalanginya untuk berkarya terbukti belasan novel, antologi dan empat buku nonfiksi telah dihasilkannya.
Profilnya dua kali menghiasi tabloid nakita satu profilnya sebagai penulis novel, dan yang terbaru profil mbak Leyla Hana sebagai blogger yang berhasil memenangkan lomba blog Positive Parenting yang diadakan oleh Tabloid Nakita.


http://leylahana.blogspot.com/2013/12/resolusi-2014-sekolah-menulis-online.html#more tempat dia membagi semua ilmu yang dia punya selama 17 tahun menjadi penulis. Dia menuliskan sebuah resolusi di tahun 2014 untuk memiliki  Sekolah menulis Online dan Offline





saya terpikir untuk membuat sekolah menulis online dan offline yang benar-benar fokus mengajari mereka. Walaupun saya sendiri juga masih belajar, setidaknya ada sedikit ilmu yang bisa dibagi. Tentunya itu tidak instan, karena saya harus menyusun modul-modul pembelajaran agar target menulis satu buku untuk setiap peserta dapat tercapai. 

Semangat berbagi dan berkaryanya yang tinggi menginspirasi saya untuk mengikuti jejaknya sebagai penulis. Walau pun saya tidak pernah bertemu langsung dengan  mbak Leyla Hana, tapi karena beliau saya mulai menulis dan ngeblog, berbagi apa yang saya ketahui. Dan saya juga mulai memberanikan diri untuk mengikuti beberapa kompetisi menulis di usia saya yang ke 32 tahun. Mungkin sedikit telat untuk memulai menulis di usia seperti saya, tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.
Hasilnya walaupun saya tidak pernah menang GA sekali pun dari lomba ngeblog, tapi  dengan berani menulis, dua puisi saya masuk dalam buku catatan hati pengantin Asma Nadia yang terbaru, saya memiliki satu buah buku antologi puisi untuk negeri serta antologi cerpen pertama saya Aku ingin jadi pengantin oleh penerbit Diva press terbit serta .

Menjadi penulis banyak hal yang harus dipelajari, dengan menulis ternyata banyak hal yang bisa kita bagi. Seperti mbak Leyla Hana yang menyebarkan semangat menulisnya. 

Tuesday, 18 March 2014

Kenapa Yaa Banyak Fasilitas Hiburan Gratis Itu Yang Kurang Terawat atau Rusak


 
Kalo disuruh milih  tempat bermain anak, jujur saya lebih senang membawa mereka bermain ke taman kota.
Membiarkan mereka berlari dan bermain di alam terbuka sambil menikmati  angin yang berhembus dan matahari yang bersinar. Dibandingkan harus membawa mereka bermain ke arena bermain yang terdapat di mal-mal.  
Terlalu sering ke tempat bermain di mall menurutku malah mengajarkan mereka menjadi komsutif dan malas berkeringat. Karena ruang bermain di mall yang terbatas dan tentu saja, jika bermain di mall sekurang-kurangnya kita harus merogoh kocek Rp.20.000/anak dan itupun hanya untuk beberapa menit tergantung jenis permainannya.
Tapi yang memprihatinkan sekarang seringkali fasilitas hiburan gratis seperti yang ada di taman-taman kota kondisinya kurang terawat atau pun rusak. Dan yang lebih memprihatinkan lagi jika fasilitas itu sengaja dirusak atau beri coretan-coretan tanpa makna seperti ini.

Perosotan yang rusak

        fasilitas umum yang dihiasi coretan tanpa makna


Dua  ayunan yang rusak



Seringkali fasilitas umum yang rusak itu di sarana bermain anak seluncuran dan ayunan. Membuat saya berpikir, kenapa yaa banyak fasilitas umum yang gratis itu seringkali kurang terawat atau rusak. Apa  karena material bahan, model mainanannya, faktor penempatan dan cuaca atau justru karena faktor manusianya?



Kalau berdasarkan model untuk perosotan, mungkin model perosotan yang menyatu dengan tanah seperti ini jauh lebih kuat. Materialnya bisa seperti material perosotan biasa bisa juga dari semen, cuma harus dipastikan lincinnya pas sehingga yang menggunakannya bisa meluncur dengan nyaman.
Kalau untuk ayunan seringkali rusak, mungkin karena beban yang ditanggung berlebihan.  Ayunan yang seharusnya dimainkan untuk anak-anak justru orang tuanya juga ikut main. Tapi yang paling parah, jika  ada yang dengan sengaja  mengambil atau lebih tepatnya  mencuri besi/ kawat ayunannya.
Mungkin pemerintah kota takut menyediakan fasilitas bermain seperti ayunan untuk remaja. orang dewasa. takut disalah gunakan menjadi tempat pacaran/berkhalwat. Tapi imbasnya banyak ayunan bengkok/rusak. Walau sudah ditulis khusus anak-anak.


Main Game Lebih Seru dengan Promo Spesial Top Up di BRImo

  “Jika anak anda suka bermain game, jangan dulu dimarahi. Selama aktivitas yang dilakukan belum berlebihan dan penuh pengawasan, bermain ga...