Dunia terus mengalami perubahan, dulu orang harus ke bank untuk mengambil uang, orang harus ke pasar untuk mendapatkan sayuran dan sebagainya, belajar orang harus ke kampus, ke sekolah untuk mendapatkan ilmu. Sekarang semua serba digital, bank yang datang ke kita, pasar datang ke kita, belajar tidak harus ke sekolah dan kampus, semua dapat diakses dari rumah dengan memanfaatkan internet melalui media smartphone, notebook atau pc.
Di Indonesia pembelajaran berbasis teknologi telah
diberlakukan pada beberapa tahun terakhir, dimulai dari pembelajaran daring di
tengah pandemik covid-19 yang seolah memaksa semua orang harus siap terhadap
perkembangan teknologi.
Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap
berjalan, meskipun siswa berada di rumah dengan memanfaatkan media daring
(online) dan menggunakan berbagai aplikasi seperti google classroom, google
meet, zoom meeting. Whatsapp group
Namun tetap bagiku sebagai ibu dari tiga anak, pembelajaran
daring tidak seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka
langsung), ada banyak materi yang harus dijelaskan secara langsung sehingga
murid tidak bingung ketika diberi tugas, dan bahkan menyerah membuat tugas yang
hasilnya malah tugas yang ada makin menggunung.
Orang tua juga harus memahami berbagai aplikasi yang
digunakan oleh guru, serta memahami semua materi pelajaran yang diberikan guru,
sehingga
aku bisa mengajarkan kembali materi tersebut kepada anakku agar mereka tidak ketinggalan pelajaran.
Masa-masa itu, sungguh masa yang sulit bagiku, karena meski
aku paham materinya tapi masih kesulitan untuk mengajarkan pada anak dengan
baik dan efektif, apalagi kalau
materinya memang tidak aku kuasai.
Salah satu mata pelajaran yang sulit aku untuk ajarkan kepada
anak itu mata pelajaran Matematika. Kadang aku udah jelasin panjang lebar, eh
ternyata anakku nggak nyimak, atau nggak
ngerti juga, yaa gimana bisa ngerjain
tugasnya, kalau nggak nyimak dan nggak paham.
Nggak bisa disalahin ke anaknya juga, bisa jadi mereka bosan,
atau cara aku jelasin ke mereka tidak menyenangkan (bisa kebayangkan, emak udah
capek urusan rumah, terus disuruh bantu anak kerjain tugas, and anaknya nggak
paham-paham, padahal menurut aku itu mudah)
Coba Gratis Kumon
Anakku lemah di pelajaran matematika solusinya aku harus
memberinya bimbel matematika anak, atau les matematika online, anakku juga aku
beri kursus bahasa Inggris online atau les bahasa Inggris anak.
Dua mata pelajaran ini bagiku penting, matematika melatih
dia bermain logika, menyelesaikan
masalah dan digunakan hampir di seluruh sektor pekerjaan. Bahasa Inggris adalah
bahasa Internasional sebagai bahasa penghubung 7,8 milliar manusia di bumi, di
era global ini penting anak menguasai minimal satu bahasa asing yaitu bahasa
Inggris.
Banyak platform belajar online maupun
offline yang yang dapat digunakan
untuk membantu anak-anak belajar, tapi
aku memilih kumon karena ada beberapa
cabang kumon yang berada di sekitar rumah, dan juga program coba gratis yang
diadakan kumon.
Coba gratis Kumon diberikan sebanyak empat kali pertemuan, untuk mata pelajaran bahasa Inggris dan Matematika. Selama empat
belas hari anak mendapatkan pengalaman baru, diberi lembar kerja matematika dan
bahasa inggris yang harus dikerjakan setiap harinya, meskipun belum menjadi
siswa kumon tapi dapat merasakan manfaat metode kumon yang dirancang sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan setiap anak, dan juga gratis konsultasi seputar kendala belajar anak dan test
penempatan belajar yang sesuai kemampuan
masing-masing anak.
Anakku cocok belajar di kumon, dia mulai cepat berhitung dan
menyelesaikan soal matematika yang diberikan secara mandiri, serta nilai pelajaran
matematikanya yang naik di sekolah, begitu
juga dengan pelajaran bahasa Inggris, tak ada kendala berarti, sejak ikut
kumon.
Kumon Digital
Sejak awal program belajar Kumon sudah mempraktikan sistem
belajar mandiri, yang bisa dilakukan secara kontinu setiap hari di rumah atau
di mana saja, karena lembar kerja yang
diberikan didesain ideal untuk program belajar mandiri di mana saja.
Tidak ada perubahan yang berarti ketika peralihan kemasa
digital, karena program Kumon sudah ideal, sekarang Kumon juga hadir
dalam bentuk digital dengan metode hybrid sehingga anak bisa belajar dan melihat
langsung hasil belajar dalam satu device.
KUMON CONNECT
Kumon paham pentingnya melek teknologi dalam proses pembelajaran, dengan menghadirkan Kumon Connect cara terbaru belajar kumon secara digital, semua yang dibutuhkan anak-anak-anak untuk belajar ada di perangkat tablet mereka.
Sama saat mengerjakan
lembar kerja di kertas Kumon yang melatih kemandirian serta menumbuhkan
rasa percaya diri, memacu anak-anak untuk memaksimalkan potensi dan kemampuan
belajar mereka.
Dengan Kumon connect terasa lebih praktis, siswa Kumon menulis di perangkat tablet mereka, yang dapat dipantau langsung kemajuan belajar harian siswa oleh pembimbing Kumon dan memberikan mereka feedback yang memotivasi dan mendukung siswanya.
Orang tua juga dapat meninjau catatan belajar anak-anak kapan
saja dan
bisa berkomunikasi dengan
pembimbing Kumon guna mendukung kemajuan proses belajar anak, sehingga terjalin komunikasi yang intens antara anak,
orang tua dan Pembimbing Kumon serta hubungan personal yang semakin erat.
Buat yang penasaran bagaimana sistem belajar di Kumon, Kumon connect,atau
pengen coba gratis Kumon, bisa simak yaa video di bawah ini,
atau main di media social resmi Kumon Instagram @kumonIndonesia
Dengan Kumon, membantu anak-anakku untuk meraih prestasi di
sekolah, lebih memahami pelajaran yang paling sulit bagi mereka yaitu
matematika, tidak hanya aku banyak testimoni positip yang diberikan orang tua
sejak anaknya les Kumon.
Jadi jangan takut dengan teknologi, karena dengan teknologi membantu guru, pembimbing, menyesuaikan materi dan metode pembelajaran di kelas yang sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar anak-anak. Hal ini membantu setiap anak untuk belajar secara efektif sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
Berprestasi dengan Kumon |
Teknologi dan pendidikan saling mendukung dan melengkapi,
teknologi sangat memberikan manfaat dan membantu berjalannya pendidikan, menghasilkan programnya tepat sasaran, dan
capaian pembelajarannya tercapai. Tentunya peran orang tua untuk memantau dan
membimbing atau mengawasi saat pembelajaran sangat penting, agar anak belajar
sesuai dengan jalurnya.
Anakku kumon matematika dari SD sampai SMP. Dari kumon juga nilai MTK mereka jadi bagus di sekolah. Krn level di sekolah jauh.. udh lebih tinggi ditempat les soalnya.
ReplyDeletewah anakku juga kumon nih jadi ada rasa disiplin dari diri sendiri yang aku rasakan,a naknya udah lulus SMA deh skr. Nah aku baru tahu kalau ada Kumon digital, mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan zaman juga ya
ReplyDeleteWahh ada kelas gratis ya mau aja, buat trial biar bocah mau les lagi apa enggak. Kemampuan math penting bangett ya dan jangan sampai angka di rapor jadi merah.
ReplyDeleteudah lama pengen masukkan anak Kumon tapi yang dekat rumah udah gak buka lagi dan baru tahu bisa sampai 4x pertemuan ya for freenya
ReplyDeleteCoba ketika anak-anak saya masih kecil udah ada Kumon digital, ya. Pasti bakal saya daftarin, deh. Karena lumayan jauh kalau dari rumah.Padahal saya lihat anak-anak yang ikut Kumon tuh bagus nilai matematikanya.
ReplyDeletePas banget ini aku tuh lagi maju mundur untuk mengikutkan anak kumon, jadi dapat pencerahan juga setelah baca blogmu mak. Kayaknya aku lebih prefer yang digital sih karena pasti anaknya juga lebih senang belajarnya.
ReplyDeleteDi tempat saya untuk pendidikan tambahan seperti les begini belum ada lho. Berharap Kumon bisa sampai ke Cianjur Selatan sehingga anak-anak kami berkesempatan belajar meningkatkan prestasi di bidang tertentu yang ingin dikuasai
ReplyDeleteGak sekedar akademik yaa.. kumon juga membantu dalam kemandirian. Sudah sangat fleksibel sekarang ya bisa offline dan online
ReplyDeleteDulu sebelum pandemi pengen ngelesin anakku di kumon eh trs covid akhirnya gagal ternyata sekarang ada online nya juga. Happy aku jadi bisa nyobain trialnnya dlu ya mak moga2 aja anakku cocok
ReplyDeleteSebagus itu ya Kumon. Di daerah saya terpampang gede banner Kumon. Sempet kepikiran nanti kalau anak udah sekolah mau les di Kumon saja.
ReplyDeleteTernyata kualitasnya bagus nih. Semoga nanti bisa les di situ. Karena bukan soal prestasi akademik aja, melainkan melatih kemandirian anak.
Anakku kumon pas SD mba. Dan kebanyu untuk ilmu matematikanya mba. Kebetulan ada dekat rumah. Baru tahu aku ada digitalnya. Baguss mengikuti perkembangan masa ya mba
ReplyDeleteFebruari kemarin ada kelas gratis di area domisili sini (Surabaya)
ReplyDeleteSayangnya anak sulung pas sakit
Ini nunggu lagi karena mau cek dulu beneran setelah ikut kelas trial anaknya tertarik atau enggak
Wah terima kasih infonya mbak, kebetulan aku nyari les2an khususnya matematika untuk anak2ku, tetapi yang online saja gitu. Kyknya nanti mau cari info lebih banyak soal Kumon karena denger2 bagus, trus di area rumahku kebetulan belum ada. Barangkali anak2ku cocok sama yang online TFS
ReplyDeleteDi kumon bisa coba gratis dulu ya, enak ini. Jadi kalau anak merasa cocok dan nyaman, bisa lanjut les di Kumon. Kalau nggak cocok, ortu juga nggak merasa rugi karena sudah mengeluarkan biaya.
ReplyDeleteAku dulu pernah merasakan jadi salah satu jajaran pembimbing kumon.
ReplyDeletedan pengalaman seru juga setiap mendapatkan siswa baru. Karena metodenya yang fun, anak-anak terbiasa dengan waktu dan tugas serta tanggunjawab yang diberikan untuk dibawa pulang.
Jika sistem pembelajarannya menyenangkan, anak bakalan lebih mudah memahami, bahkan nantinya bisa berprestasi yaaa... Klo dipikir2 nih, memang dari dulu matematika jadi momok yaaa... Bisa jadi cara mengajarkannya yang kurang tepat.
ReplyDelete