Saturday, 20 January 2024

Kenali Microsefali Penyebab dan Pengobatannya

 

Ketika dokter pertama kali memberikan vonis anakku microsefali dan berdampak global development delayed. Pertanyaan pertama yang terlintas di benakku adalah apakah dia bisa tumbuh normal?

Dokter menjawab dibeberapa kasus ada anak dengan microsefali prestasinya bisa seperti anak normal lainnya. Bagiku jawaban ini seperti mendapatkan angin surga, memotivasiku untuk berjuang agar anakku kemampuannya meningkat seperti anak normal.

Tidak mudah untuk menerima diagnosis ini, sedih pasti, tetapi harus bisa mengontrolnya dan focus pada solusi bagaimana agar anakku perkembangannya semakin baik.

Apa itu microsefali?

 Microsefali berasal dari bahasa Yunani, “micro” berarti kecil dan “kephale” berarti kepala. Microsefali merupakan suatu kondisi medis yang langka karena terjadi pada 2-12 bayi dari 10.000 total jumlah kelahiran. Microsefali  terjadi karena adanya abnormalitas pada perkembangan otak janin selama di dalam kandungan atau berhenti berkembang setelah lahir  ditandai dengan ukuran kepala yang lebih kecil dari rata-rata bayi baru lahir atau anak-anak.

Hal ini dapat mempengaruhi perkembangan otak  seperti penurunan kapabilitas intelektual. dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

 

Microsefali

Kapan Microsefali terdeteksi?

   Pada umumnya microsefali dapat terdeteksi sejak dalam kandungan melalui usg ketika akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga kehamilan. Microsefali  bisa juga  terdeteksi setelah bayi dilahirkan melalui sejumlah gejala kemudian untuk menegakkan diagnosis biasanya dokter akan melakukan  pengukuran lingkar kepala beberapa jam setelah bayi dilahirkan, kemudian dibandingkan dengan rata-rata ukuran normal bayi seusianya (31,5-36,2 cm untuk perempuan dan 32-37 untuk laki-laki)

Untuk kasusku, aku baru mengetahui anakku microsefali, saat usia 15 bulan setelah sebelumnya anakku  berat badannya tidak naik-naik selama tiga bulan berturut-turut di Posyandu hingga kartu KMS (Kartu Menuju Sehat) selalu berada di garis kuning.

Petugas Posyandu menyarankan aku membuat surat rujukan di Puskesmas, untuk pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit yang peralatannya lebih lengkap di kota kami.

Penyebab Mikrosefali

Ada beberapa  factor penyebab mikrosefali diantaranya factor genetic yang diwariskan dari orang tua ke anak, infeksi virus zika yang penularannya melalui gigitan nyamuk. Infeksi selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan pada perkembangan otak janin, paparan zat kimia berbahaya seperti alcohol, narkoba, radiasi, paparan  asap rokok. serta malnutrisi selama kehamilan terutama kurangnya asupan nutrisi penting seperti asam folat.

Untuk kasusku, sejujurnya aku nggak paham kenapa anakku bisa microsefali, keluargaku dan suami tidak memiliki riwayat microsefali jadi sudah pasti ini bukan factor genetik.

Aku tidak minum alcohol, narkoba. Selama kehamilan juga rutin control ke dokter kandungan, dokternya juga tidak ada komentar  apapun selama kehamilan serta rutin diresepkan  folat.

Jika penyebabnya asap rokok, aku rasa masih sulit untuk menghindari asap rokok di ruang publik, tapi suami kawanku yang perokok saja anaknya sehat Alhamdulillah.

Pertanyaan Awal Observasi Microsefali

Untuk mengumpulkan informasi bagaimana anakku bisa terkena microsefali, dokter menanyakan beberapa hal sebagai berikut

Melahirkan normal atau operasi Caesar?

Anak langsung menangis setelah lahir atau tidak?

Apa pernah kejang?

Berapa berat badan sewaktu lahir?

Berapa lingkar kepalanya sewaktu lahir?panjangnya?

Sudah bisa apa saja? Berjalan? Berdiri ?

Kemudian akan dilakukan pengukuran lingkar kepala anak  dan dibandingkan dengan rata-rata ukuran normal kepala anak/bayi seusianya.

Diagnosis Microsefali

Dari hasil observasi, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes urin, USG kepala, CT Scan, MRI

Pada kasus anakku, dia melakukan tes darah dan CT scan kepala. Hasil tes darahnya menunjukkan kurang zat besi dan semua rata-rata kurang dibandingkan dengan hasil kandungan darah seharusnya.  Dari CT scan kepala menunjukkan jika  anakku memiliki ukur lingkar kepala kecil di bandingkan anak seusianya atau lebih dikenal dengan istilah medis sebagai mikrosefali.

Pengobatan Mikrosefali

Pengobatan mikrosefali disesuaikan dengan penyebabnya, jika disebabkan craniosynostosis perlu dilakukan prosedur operasi untuk memisahkan tulang yang menyatu di tengkorak bayi.

Mikrosefali dengan kondisi lain, belum ada pengobatan khusus. Dokter akan menyarankan terapi tergantung kebutuhan anak.

Beberapa anak yang divonis mikrosefali akan memiliki penyakit epilepsy (kejang tanpa demam)

Pada kasus anakku dia memiliki riwayat kejang demam, hanya sekali tapi parah sehingga kemampuan berbicaranya hilang. Untuk memastikan dia memiliki epilepsy atau tidak kami melakukan EEG. Dan Alhamdulillah tidak ada potensi epilepsy.

EEG
EEG 
Obat yang dikonsumsi anakku asam folat dan piracetam, aku peroleh dengan rujukan dokter, untuk piracetam jumlahnya dibatasi  bagi pengguna bpjs. Hingga kini aku masih terus konsultasi dengan dokter anak, karena anakku memiliki berat badan rendah (mal Nutritsi).

Anakku makannya sekarang sudah mulai banyak, tetapi pupnya akan banyak juga sesuai yang dia makan. Dari usia 15 bulan anakku berat badan tidak naik-naik selama tiga bulan, dan cenderung tidak merasa lapar, sehingga sering diresepkan lacto_b diminum sebelum makan, baru dia merasa lapar.

Kartu keluarga sehat
Berat badan tidak naik selama 3 bulan
Dari pertama divonis dokter, anakku melakukan fisioterapi untuk keterlambatan dalam berjalan, terapi wicara untuk keterlambatan  berbicara, dan terapi okupasi untuk terapi perilakunya. (Hilang kontak mata, kontak mata hanya beberapa detik, tidak peduli orang lain , lingkungan sekitar setelah kejang demam hebat).


     

22 comments:

  1. Saya baru tahu soal microsefali ini, Mbak. Dan ternyata cara penangannya disesuaikan dengan diagnosanya ya, Mbak.
    Alhamdulillah buah hatinya tidak ada gejala epilepsi Terus berat badan dan nafsu makan sudah meningkat. Sehat terus ya, adek...

    ReplyDelete
  2. Alhamdulillah jika tidak ada risiko epilepsi ke depannya ya Kak. Semoga terapinya lancar dan dimudahkan segala proses pengobatannya untuk si adek.

    ReplyDelete
  3. Aku baru denger istilah ini bun. Ternyata bisa ada penyebab lain ya padahal lahir sehat. Semangat ya adek berobatnya. Semangat juga buat ibunya. Semoga dimudahkan jalannya oleh Tuhan

    ReplyDelete
  4. Semangat selalu kak.
    Insyaallah terus akan membaik ya untuk si kecil sebagaimana yang diharapkan.
    Jangan lupa untuk tetap menjaga kesehatan ya kak

    ReplyDelete
  5. Aku pernah baca tentang microsefali ini, tapi kejadian di Brasil. Di sana ada virus yg bayi-bayinya banyak yg lahir microsefali. Baru tahu namanya virus Zika. Semoga putranya mbak Khairah dapat penanganan prima yah. Tinggal menjaga tumbuh kembang fisik dan intelektualnya untuk masa depan aja. Engga perlu dicari penyebabnya juga, karena kita juga engga tahu sebabnya apa...Semangaaat mendampingi putranya yah...

    ReplyDelete
  6. Semoga si kecil tersayang tumbuh besar dalam keadaan baik sesuai harapan Mba dan keluarga ya. Semoga seluruh proses terapinya berjalan lancar. Aamiin.

    ReplyDelete
  7. Aku baru tahu ada istilah ini mbak. Ternyata bisa diketahui sejak dalam kandungan ya. Semoga keadaannya semakin membaik mbak. Semangat terus mbak.

    ReplyDelete
  8. Alhamdulliah. Sehat-sehat terus dan lancar terapinya. Saya yakin, orang tua pasti bakal memberikan terbaik. Dari artikel ini pula saya baru tahu terkait microsefali ini (Talif)

    ReplyDelete
  9. Semoga ananda sehat terus selalu mbak. Terima kasih sudah mau sharing informasi, dan ini bisa sangat bermanfaat bagis emua orang. Informasi seperti ini memang layak disebar luaskan.

    ReplyDelete
  10. Pernah lihat kalau gak salah ada juga yg sudah dewasa ya kak, cuma waktu itu gak tau namanya ternyata microsefali.

    Semoga kondisi anaknya semakin membaik ya kak

    ReplyDelete
  11. Semoga si adek sehat dan tumbuh kembang bisa optimal yaa mba, sehat-sehat dan semangat juga buat mba dan suami

    ReplyDelete
  12. Peluk jauh dulu ya mba. InsyaAllah semoga segala ikhtiar dalam membersamai si kecil bisa membuahkan hasil ya untuk.tumbuh kembangnya

    ReplyDelete
  13. Baru dengar tentang ini
    Semangat ya mbak
    Semoga ananda senantiasa diberi kesehatan dan bisa tumbuh dengan optimal

    ReplyDelete
  14. Terima kasih, ka.. sudah berbagi di blog.
    Semoga ananda senantiasa sehat dan menunjukkan banyak kemajuan dari berbagai fisioterapi yang dilakukan.

    ReplyDelete
  15. Semoga si kecil tetap sehat ya kak meski mengidap microsefali ini. Beruntung kakak mengetahui sejak awal dan petugas kesehatan jg sigap melakukan penanganan. Jd ga sampe timbul masalah baru.

    ReplyDelete
  16. Mbaaanya keren banget masyaallah. Sehat selalu buat mbak dan si kecil. Makasih juga mbanya udah berbagi pengetahuan soal microsefali yang ternyata penyebabnya ada banyak ya. Aku cukup kaget karena asap rokok juga termasuk di dalamnya. Terus mikrosefali ini bisa terdeteksi sejak janin dalam kandungan ya mba

    ReplyDelete
  17. selain berbagi pengalaman juga turut berbagi ilmu pengetahuan yg bisa dipelajari bahkan diterapkan secara langsung kpd penderita, luar biasa kak, semangt utk kesembuhan si kecil ya,

    ReplyDelete
  18. Semoga lekas sehat ya Ade. Insyaallah ada mukjizat Allah yg akan mempercepat kesembuhan buah hatinya ya mba. Terapai yg sudah dijalani selama ini semkga berdampak cepat untuk bush hatinya. Semangaaat.

    ReplyDelete
  19. semoga sehat terus anaknya ya, mbak. saya kayaknya pernah dengar mikrosefali ini tapi baru ngerti sekarang penyakitnya gimana. terima kasih sudah berbagi

    ReplyDelete
  20. ya Allah mba.. saat ini bagaimana perkembangan terapi2 anaknya? semangat selalu ya untuk bunda dan buah hatinya.. semoga Allah mudahkan pengobatannya, Aamiin..

    ReplyDelete
  21. Baru tahu tentang microsefali ini mbak. Semoga si kecil bisa diterapi ya mbak serta bs tumbuh menjadi anak sehat dan normal seperti yg lainnya. Semangat ya mbak...

    ReplyDelete
  22. Sebelumnya cuma pernah lihat penyakit kepala besar atau macrosefali ya namanya? Dan baca ulasan ini baru tahu jg ternyata ada penyakit microsefali. Penyakit ini ternyata juga bisa muncul pada anak karena terkena paparan rokok ya Mbak, tapi emang belum diketahui penyebab pastinya ya? Tapi syukurlah kalau dokter bilang masih ada harapan buat penderita microsefali untuk tumbuh normal. In syaa Allaah semoga si Adek juga bisa tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Aamiin yaa Rabb. Tetap semangat juga buat ibunya^^

    ReplyDelete

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal

Main Game Lebih Seru dengan Promo Spesial Top Up di BRImo

  “Jika anak anda suka bermain game, jangan dulu dimarahi. Selama aktivitas yang dilakukan belum berlebihan dan penuh pengawasan, bermain ga...