Sebenarnya ada banyak banget alasan kenapa udah berapa bulan ini nggak update tulisan baru di blog khususnya tulisan organic, tapi ada beberapa alasan kuat kenapa harus update blog, yaitu karena butuh duit, I need it sebagai terapi jiwa yang kosong, setelah ditimpa huru-hara kehidupan yang memporak-poranda jiwa yang membuatku menulis bagai pujangga dan berakhir dengan kata“cause I love it”.
Setelah
memikirkan, merenungi, menghayati, mendalami aku akhirnya bisa memutuskan ada beberapa alasan kenapa nggak update
tulisan di blog selama ini. Dan ini aku
rasa banyak blogger lain juga yang merasakannya namun bisa saja urutannya yang
akan berbeda.
Kesibukan di dunia nyata
Walau kelihatan seperti pengacara (pengangguran banyak acara)
tapi serius kehidupan dunia nyataku benar-benar lagi sibuk banget. Apalagi punya 3 anak yang belum mandiri. Satu kelas dua MTsn, satu kelas enam MIN dan
satu kelas satu SLB.
Dulu waktu liburan anak sekolah, mikirnya enak neh kalau liburan
anak cepat kelar. Pas anak pergi sekolah
bisa me time, ternyata Ferguso kenyataannya lain. Pas anak-anak sekolah justru
lebih kurang istirahat bangun paling pagi nyiapin sarapan, nyiapin bekal di
bawa sekolah, siapin seragam sekolah dan kantor, pastiin bocah sarapan, mandi, gosok gigi yang bersih. Pas mereka sekolah mulai beberes rumah,
nyapu, nyuci piring, nyuci baju, nyetrika, belanja, cek hape, masak.
Bocah pulang pastiin mereka makan siang, tidur siang, shalat.
Kadang-kadang ikut ketiduran. Sorenya ngantar ngaji, jemput ngaji. Malamnya
siapin makan malam. Nonton tv bareng
sambil nanya para bocah ada pr nggak. Pastiin mereka sikat gigi sebelum tidur.
Memastikan mereka udah tidur, baru tidur (tapi kadang emaknya udah ketiduran
duluan apalagi kalau urusan padat
seharian)
Alasan ini juga didukung ketika pegang laptop terasa sulit
karena dibawa bocah ke sekolah untuk
kelas digital. Sedangkan menggunakan hape kurang mantap untuk editing tulisan
Kesehatan
Kalau kesehatan terganggu otomatis aktivitas terganggu. Beberapa bulan ini disibukkan oleh aktivitas
bolak-balik ke rs untuk perawatan gigi (bukan karena jorok, tapi tambalan dari
kelas 2 sd, sekitar 34 tahun lalu sompel sedikit dan menyebabkan infeksi
menimbulkan gejala alergi ruam merah sedikit gatal dan bengkak di kulit hingga
muka) dan nggak hanya satu gigi yang
sompel tapi dua gigi.
Kadang terlintas dipikiran untuk pura-pura nggak terasa sakit
biar giginya cepat ditambal permanen, tapi tusukan jarum di gusi ketika akar-akar gigi di bersihkan tidak bisa berdusta. Nggak tau yaa kalau ke
dokter spesialis apa bisa lebih cepat atau nggak.
Selain perawatan gigi ada juga bolak-balik RS untuk bisa EEG
untuk mengetahui anak bungsuku ada potensi epilepsy atau tidak, karena mereka
memiliki riwayat kejang demam.
Nggak Ada Ide
Pengen nulis, tapi nggak ide. Akhirnya malah jadi nonton drakor,
nonton india, nonton dracin (drama china), baca buku, baca facebook, lihat
instagram, ngecek whatsaap. Baca trending
topic di twitter Dan tanpa terasa satu hari telah terlewati tanpa kegiatan
berarti yang menghasilkan kata-kata untuk dijadikan kalimat bermakna yang
disebut tulisan.
Padahal Ferguso dari rumput yang bergoyang aja bisa dijadikan
ide tulisan, apa yang kamu lihat, dengar, rasakan, sentuh semua bisa jadi ide
tulisan. Tinggal kamunya aja niat nggak untuk nulis. Penting nggak tulisanmu untuk dishare. Siap
mental nggak ketika tulisan jadi viral padahal niatnya cuma nulis curhatan hati
paling dalam ketika masa lalu datang kembali setelah sekian lama tak bertemu
dan ujung-ujungnya si dia cuma berkata pinjam seratus.
Malas
Kalau ini nggak ada obatnya, kecuali keinginan yang kuat untuk
maju dan menghasilkan duit. Sumpah kalau
lagi malas itu, nggak pengen ngapa-ngapain selain tiduran sambil
scrolling-scrolling tik tok, snack video, shopee. Pengennya dipijitin sambil
dibuatin matcha latte hangat minuman kesukaan, berharap dengan begitu perubahan
mood akan menjadi lebih bagus sehingga akan termotivasi untuk kembali menulis.
Tapi kenyataannya rasa malas malah lebih menguasai, menulis di
dalam kepala, berceloteh hanya di dalam hati tanpa tergerak untuk menuangkannya
menjadi sebuah tulisan dengan judul update blog setelah sekian lama vakum.
Rasa malas juga ternyata didukung oleh mood yang lagi
berantakan. Seperti ketika kita sedang patah hati karena ditinggal ketika lagi sayang-sayangnya,
pengkhianatan, drama perebutan harta dan kuasa,
dan juga karena seharian belum mandi apalagi kalau sampai nggak sikat gigi
seharian. Asli harimu benar-benar buram ketika ini benar-benar terjadi ( wait,
itu benar terjadi dan kamu menikmatinya? Mmm, pasti kamu pendukung lagu Oppie
Andaresta..Im single im very happy. (kok
jadi nuduh yaa)
Balik lagi kerasa malas. Malas juga bisa dipengaruhi oleh
lingkungan. Misal cuaca yang terlalu panas atau terlalu
dingin atau keadaan perut yang kosong
atau terlalu kenyang juga bisa menyebabkan rasa malas. Ingat kata bang Rhoma… T
E R L A L U…
Terlalu kenyang, terlalu lapar, terlalu sibuk, terlalu jorok, Segala
sesuatu yang berlebihan (terlalu) sungguh tidak baik, sama seperti rasa rindu yang terlalu hingga merusak
konsentrasi. Atau tulisan ini yang terkesan terlalu dipaksakan, dipanjang-panjangkan
padahal esensi tulisannya cuma 5 hal, tapi harus dikembangkan sedemikian rupa
hingga target harus seribu kata bisa tercapai.
Distraksi
Sengaja aku pakai kata distraksi biar kedengaran keren, dan aku
kelihatan pintar (setidaknya bagi diriku sendiri) Setelah mempunyai waktu (memaksakan untuk menyediakan
waktu) badan lumayan sehat, ide sudah didapat rasa malas teratasi dan niat
sudah cukup bulat. Ternyata ada saja distraksi yang terjadi.
Seperti sekarang ketika aku mulai menulis, si bungsu yang giginya baru copot hanya ketika malam
menjelang tidur tiba dan paginya kudapati giginya sudah ompong dan itu sudah
dua kali terjadi. Padahal sudah dua kali juga dipastikan sebelum tidur giginya masih terlalu kuat untuk copot hari
itu namun kenyataan berkata lain. Giginya copot entah dimana rimbanya.
Dan sekarang ketika aku sedang belajar fokus untuk menulis seribu kata setelah sekian purnama tidak pernah merangkai kata. Ini bocah muncul dengan senyuman khasnya dan mulai iseng menekan tuts-tuts keyboard tanpa tujuan agar emaknya memberikan perhatian, dan kemudian harus mencarikan peralihan, permainan, atau menyetel film kartun kesukaannya, ngupasin buah jeruk dan salak kesukaannya agar emaknya bisa tetap melanjutkan tulisan 5 alasan kenapa jarang update blog yang diikutsertakan dalam ngeblog asyik bareng KEB satu hari satu postingan yang akhirnya selesai juga dengan menghela nafas panjang tanda rasa lega sudi kiranya kalian yang telah membaca menorehkan kesan pesan sebagai pelipur lara agar semangatku merangkai kata kembali membara.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal