Sebagai
emak anak tiga sekarang ini kendala
terberat itu untuk menghadirkan tontonan yang
bisa disukai seluruh anggota keluarga, bukan sekedar tontonan tapi ada
juga nilai atau pelajaran yang dapat diambil setelah menonton film tersebut.
Menemukan film dengan tema yang baik yang bisa dinikmati bersama keluarga adalah cara yang bagus untuk menghabiskan waktu bersama. Kita bisa sekaligus mendidik anak tanpa mereka merasa digurui
Akhir-akhir
ini ada 3 film favorit keluargaku yang meskipun sudah pernah menontonnya tapi
tak bosan untuk menontonnya kembali ketika waktu luang, selain karena memang
belum download film dengan tema bagus lainnya.
Berikut
3 Film Favorit Keluargaku
Gunjan Saxena
Film
Gunjan Saxena The Kargil Girl mengambil
tema mengenai ketimpangan gender, semangat pantang menyerah mencapai impian.merupakan
film biografi yang terinspirasi kisah penerbang wanita India pertama Gunjan
Saxena.
Film
yang disutradarai oleh Sharan Sharma ini
dirilis pada tahun 2020 di Netflix, dengan durasi film 1 jam 52 menit.
Diperankan
oleh Janvhi Kapoor sebagai Gunju. Gunju memiliki karakter sebagai perempuan
tangguh dan pantang menyerah. Dia memiliki keinginan yang kuat untuk menjadi
seorang pilot wanita
Dengan
dukungan penuh dari ayahnya, ia sungguh-sungguh berusaha menggapai mimpinya
walau banyak yang meragukannya. Gunju berniat
untuk menempuh pendidikan di sekolah penerbangan, namun tidak lulus
seleksi karena persyaratan yang terus berubah serta biaya pendidikan yang
begitu mahal.
Ayahnya
menyarankan untuk mencoba mendaftar di angkatan udara dan keberuntungan mulai berpihak padanya
Gunju dinyatakan lolos dan menjadi perwira wanita satu-satunya di angkatan
udara.
Kenyataan
tak seindah harapannya, hari-hari pertamanya di angkatan udara Gunju menemui
banyak kesulitan. Sebagai wanita satu-satunya di lingkungannya Gunju harus banyak beradaptasi, serta sering
diperlakukan tidak adil. Akankah Gunju mampu beradaptasi dan mearik simpati di
lingkungan kerjanya? Sampai kemarin aku masih
nonton film ini entah untuk keberapa kali. Buat yang lagi patah semangat,
merasa diperlakukan tidak adil, recommended banget nonton film ini.
"Taare
Zameen Par"
Film yang disutradarai oleh Amir Khan ini merupakan
film Lawas yang dirilis 21 Desember 2007.
Mengangkat isu disleksia serta tantangan
pendidikan anak-anak yang memiliki
permasalahan dalam belajar dan menyuarakan pesan tentang keunikan setiap anak
dan pentingnya mendengarkan dan memahami mereka dengan lebih baik.
Menceritakan
mengenai Ishaan Nandkishore
Awasthi seorang anak laki-laki
berusia 8 tahun yang dianggap oleh semua orang tidak suka sekolah dan belajar. Dia
merasa semua mata pelajarannya sulit dan sering diremehkan serta tidak disukai
oleh guru dan teman sekelasnya.
Ayah Ishaan adalah seorang eksekutif sukses, kakak
laki-lakinya adalah murid teladan dan seorang atlet. Ishaan memiliki imajinasi,
kreativitas dan bakat di bidang seni
yang terabaikan.
Laporan akademis Ishaan yang buruk membuat orang
tuanya mengirimnya ke sekolah asrama. Guru sekolah asramanya lebih kasar dari
sekolah sebelumnya dan mulai merasa bahwa dia benar-benar merasa gagal dan
dengan cepat tenggelam dalam keadaan ketakutan, kecemasan dan depresi meskipun dia berteman dengan Rajan
Damodharan seorang anak laki-laki cacat fisik yang merupakan salah satu siswa
terbaik di kelas. Ishaan bahkan berpikir untuk bunuh diri dengan memanjat
pagar, untung saja Rajan menyelamatkannya.
Kondisi Ishaan berubah ketika seorang guru seni
baru. Ram Shankar Nikumb seorang instruktur yang ceria dan optimis. Gaya
mengajar Nikumb sangat berbeda dari pendahulunya yang tegas dan kasar dan dia
dengan cepat mengamati ketidaknyamanan dan rasa apatis Ishaan di dalam
kegiatan kelas. Dia mengamati karya
Ishaan dan menyimpulkan bahwa kekurangan akademisnya menunjukkan disleksia
suatu kondisi yang menekan kemampuan artistiknya.
Nikumbh menghibur ishaan dengan memberikan daftar
orang terkenal yang menderita disleksia, dan bagaimana dia berjuang menghadapi
masalah serupa. Nikumbh kemudian mengunjungi kepala sekolah dan mendapatkan
izin menjadi guru Ishaan. Akankah Ishaan berhasil dalam studinya?
Ini termasuk film favorit yang paling sering
kutonton bareng anak-anak. Temanya bagus diiringi dengan lagu-lagu yang
menghibur serta imajinasi ishaan yang menarik.
Nil Battey Sannata
Film
India bengenre komedi-drama yang dirilis tahun 2015 ini disutradarai oleh
Ashwiny lyer Tiwari dan mengangkat isu
pendidikan dan aspirasi melalui kisah seorang ibu tunggal yang ingin masa depan
anaknya lebih cerah dari dirinya dengan memberikan pendidikan yang lebih baik.
Diperankan
oleh Swara Bhaskar sebagai Chanda sahay seorang ibu tunggal yang berprofesi
sebagai buruh dan pembantu yang memiliki
seorang putri bernama Apeksha Shivlal sahay (Riya Shukla) atau biasa dipanggil
Appu agar semangat belajar dan berani mengejar mimpi setinggi mungkin.
Appu
seringkali ditegur oleh gurunya karena nakal dan malas belajar terutama di mata
pelajaran Matematika. Chanda seringkali membujuk putrinya untuk giat belajar
namun tidak dipedulikan.
Chanda
kecewa ketika mengetahi bahwa Appu hanya ingin menjadi pembantu seperti dirinya
ketika dewasa. Appu berpikir jika orang miskin seperti dirinya tidak akan
pernah sukses. Ia beranggapan jika orang tuanya dokter anaknya pun menjadi
dokter, jika orang tuanya insinyur anaknya pun menjadi insinyur dan dirinya
pasti bernasib sama dengan ibunya.
Chanda
berpikir keras untuk mengubah jalan pikiran Appu. Dia tidak ingin menyerah
begitu saja dan berkonsultasi mengenai anaknya kepada majikannya. Sang majikan
menyarankan Chanda agar kembali bersekolah untuk memotivasi Appu agar semangat
belajar.
Berkat
bantuan dari majikannya Chanda dapat bersekolah di sekolah appu bahkan sekelas
dengan Appu. Appu sangat marah mengetahui hal ini dan memaksa Chanda untuk
berhenti sekolah karena malu terhadap teman-temannya jika mereka mengetahui
Chanda adalah ibunya.
Namun
tekad chanda sudah bulat dan dia berniat tetap menyelesaikan sekolahnya dan
memotivasi Appu meraih mimpi setinggi mungkin. Akankan Appu termotivasi dan
sekolah dengan sungguh-sungguh?Film ini sering banget aku tonton bareng
anak-anakku jika mereka lagi malas belajar :D., karena anak-anak selalu perlu aspirasi dalam mengejar mimpi.
Hichki
Hichki
adalah film bollwood yang mengisahkan seorang guru dengan Tourette Syndrome
yang menyebabkan gangguan gerakan dan suara yang tidak terkontrol. Film yang
dirilis tahun 2018 ini disutradarai oleh Siddaharth P.
Mengisahkan
mengenai Naina Mathur (Rani Mukerji)
film ini menyoroti perjuangan guru tersebut untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan ini dan mengispirasi siswa-siswanya untuk mencapai potensi
mereka.
Judul
Hichki sendiri berasal dari istilah bahasa Hindi yang berarti Hiccups dalam
bahasa Inggris yang menggambarkan tantangan dan rintangan yang dihadapi oleh
tokoh utama dalam mengajar dan memahami siswa-siswanya.
Pesan
kuat yang ada di film ini mengenai kesetaraan, inklusivitas, kepercayaan diri
serta cara mengatasi hambatan yang dihadapi di dunia pendidikan. Biasanya aku
setel ulang film ini ketika anak-anak kayanya lagi down. Biar mereka
termotivasi untuk bergerak maju kembali nggak ada yang nggak mungkin selama
masih mau terus berusaha.
Sebenarnya
masih banyak film yang sering kunonton berulang kali, karena aku tipikal orang
yang suka mengulang kenangan ( apa seh…:D) sekarang versi Bollywood next time
versi korea and barat.
Aku udah nonton filmnya dan semua bagus-bagus, menginspirasi, dan nyampe di hati, kecuali Gunjan sakena belum pernah nonton sama sekali. Thank u kak rekomendasinya, semoga film gunjan sakena seru ya, aku mau tes nonton juga ah
ReplyDeleteGreat site. Plenty of helpful information here. I am sending it to several buddies
ReplyDeleteWow that was unusual. Just wanted to say wonderful blog! Keep it up
ReplyDeleteThank goodness I found it. You’ve made my day! Thanks again for this information
ReplyDeleteVery good. Hope for some more informative posts. Thank you
ReplyDelete