Sunday, 17 April 2022

Pekan Imunisasi Dunia, Sehat Kini Dan Nanti Bersama Kita Imunisasi

Pekan imunisasi dunia rutin dilakukan setiap minggu keempat pada bulan April setiap tahunnya. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan nilai penting dan manfaat imunisasi untuk kesehatan anak-anak dan masyarakat dunia dan mengatasi kesenjangan cakupan untuk mendukung pelaksanaan imunisasi. 

Pekan imunisasi dunia


Imunisasi rutin lengkap merupakan dasar sistem kesehatan yang kuat, tangguh dan cakupan kesehatan universal. Tahun 2022 ini dalam rangka pekan imunisasi dunia, tema yang diangkat secara nasional oleh kementerian kesehatan Republik Indonesia adalah sehatkan keluarga lalui pandemi dengan imunisasi lengkap. 

Kementerian kesehatan republik Indonesia juga mengadakan kegiatan temu blogger yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan pekan imunisasi dunia mengenai imunisasi dimasa pandemi dimana para blogger diharapkan dapat memberikan keyakinan dan menghilangkan kekhawatiran di masyarakat serta mereka mau memberikan imunisasi putra-putrinya tercinta, dengan tema yang diusung sehat kini dan nanti bersama kita imunisasi. 



Materi pertama disampaikan oleh Prof.Dr.dr Soedjatmiko Sp,(AK)MSi atau lebih akrab dipanggil Prof.Miko. Beliau memaparkan bahwa penyebaran informasi kesehatan/ imunisasi melaui media sosial lebih dibutuhkan oleh masyarakat hal ini dibuktikan melalui hasil survey 4-13 Juli 2020 di 34 provinsi yang melibatkan 7558 responden dan survey 19-30 September 2020 di 34 provinsi, 514 kab/kota yang melibatkan 115.000 responden sumber informasi yang utama adalah melalui media sosial.

 Bahkan survey tahun 2021 setiap hari sebanyak 94% penduduk Indonesia melalui internet. Poin yang kedua bahwa sumber informasi mengenai kesehatan bukan lagi dimonopoli oleh tenaga kesehatan atau kader kesehatan tapi tokoh-tokoh agama, pegawai-pegawai pemerintah, guru dan teman sebagai sumber informasi. 

Poin ketiga bahwa kebijakan di rumah dalam keluarga untuk melakukan kegiatan kesehatan imunisasi atau apa dipengaruhi pengetahuan dari bapak-bapak. Makanya penting sekali peran para blogger atau yang menggunakan media sosial untuk menyampaikan informasi dan mengajak. 

Bagaimana kita mengajak orang tua atau keluarga untuk melindungi anak, cucu, keponakan kita, dari sakit berat, cacat atau meninggal karena beberapa penyakit menular. COVID Penyakit menular ada banyak, diantaranya COVID selama 2 tahun sudah 6 juta orang sakit dan anak Indonesia usia 0-18 tahun sebanyak delapan ratus ribu yang terinfeksi dan kalau ditarik rata-rata sebanyak 1078 anak positip setiap hari dan yang meninggal ada 1868 jika diambil rata-rata setiap hari terdapat 2-3 anak meninggal setiap hari. 

Di sisi lain kita sekarang dihadapkan dengan pembelajaran tatap muka bisa terjadi masker longgar, melorot, dilepas selama mereka dalam bus, angkot ketika jemput. Kemudian mudik masal bayangkan berkerumun berjam-jam di dalam bus, kereta api, kapal laut, pesawat terbang, mobil pribadi hati-hati masker longgar, melorot, dilepas. Mengenai pembelajaran tatap muka memang Unesco, World Bank, Dikdub menganjurkan karena jika terlalu lama pembelajaran online (Daring) akan menghadapi learning loss dan capaian pendidikan juga tidak tercapai. Orang tua juga banyak mengeluh sinyalnya sulit, uang pulsa tidak ada, orang tua tidak bisa mendampingi tentu pembelajaran tatap muka lebih baik. Tentu tetap memperhatikan protokol kesehatan berdasarkan SKB 4 Menteri 21 Desember 2021, guru sudah divaksinasi lengkap sebanyak 3x, murid sebanyak 2x, keluarga sudah 2-3x. 

Bagaimana mudik masal, libutan masal nanti berkerumun berjam-jam di dalam Bus, KA, kapal laut, mobil pengalaman tahun 2020 setelah mudik masal terjadi peningkatan kasus covid pada anak maupun dewasa, tahun 2021 juga demikian bahkan 2021 dahsyat sekali rata-rata yang meninggal antara 40-80 orang meninggal per jam, anak-anak setiap satu hingga 2 jam ada yang meninggal. 

Oleh karena itu walaupun sekarang kasus sudah menurun tapi kita tetap berusaha mencegah varian apapun, dengan memakai masker varian apapun tidak bisa masuk. Yang kedua jangan berkerumun dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk dan dilindungi dengan vaksinasi covid anak umur 6-17 tahun sebanyak 2x dan anak umur 18 tahun sampai dengan lansia sebanyak 3x dan makanan bergizi seimban, aktifitas dan istirahat cukup.

Jika sakit segera berobat. Lengkapi vaksinasi anak umur 6-17 thn 2x, anak berkebutuhan khusus, anak dengan kelainan jantung asal dalam keadaan stabil terkendali boleh divaksin. Dan usia 18 tahun keatas perlu dilakukan booster yang dilakukan 3 bulan setelah vaksinasi ke 2, anak belum perlu dibooster, vaksinasi yang lain tetap harus jalan. Selain covid penyakit menular lain juga mengancam anak, cucu, keponakan kita. 

Ada covid nggak ada covid sejak tahun 2007 penyakit campak, rubella, difteri, tetanus selalu ada. 

CAMPAK DAN RUBELLA

 campak bukan sekadar merah-merah dikulit tapi bisa menyebabkan radang otak, kematian banyak menyebabkan kematian karena pneumonia. Rubella kalau ibu hamil terkena rubella anak yang dilahirkan akan mengalami ada yang kelainan jantung, buta akibat katarak, keterbelakangan mental, otak tidak berkembang, tuli. Penyakit campak dan rubella sangat berbahaya bukan hanya ruam-ruam di kulit jika ringan, jika di rumah sakit meninggal karena rubella, campak itu banyak. Apalagi jika kena campak juga kena covid.  

Anak-anak yang cacat karena terkena rubella biaya sampai umur hingga 8 tahun hingga enam ratus juta lebih karena ada biaya untuk alat bantu dengar rehabilitasi dan macam-macam kegiatan dan tidak semua ditanggung oleh jaminan kesehatan nasiona latau bpjs jadi guys yuk lebih baik mencegah dengan vaksin daripada mengobati.

 DIFTERI 

Selain itu terdapat juga penyakit difteri. Difteri bukan sekedar putih-putih ditengorokan tetapi menyumbat jalan nafas sehingga bisa meninggal sehinggal perlu dilubangi saluran supaya bisa bernafas. Otot jantungnya rusak akibat racun kuman difteri. Kematian akibat difteri kebanyakan diusia 15 tahun ke bawah. Dan sebagian besar dikarenakan tidak pernah imunisasi atau imunisasinya tidak lengkap.

 POLIO 

Cakupan imunisasi untuk penyakit polio di Indonesia perpaduan OPV& IPV. Tapi ini merupakan ancaman untuk kita oleh karena itu kementerian kesehatan melihat situasi itu mengadakan bulan imunisasi nasional intinya ada 2 kegiatan besar 1. Imunisasi tambahan campak rubella satu lagi melengkapi status imunisasi anak. 

Kenapa Imunisasi Penting? 

Kalau imunisasi baru pertama makanya kekebalannya baru sedikit, setelah vaksinasi kedua kekebalannya akan lebih banyak, tapi dia akan turun lagi. Kemudian vaksin kedua baru naiknya tinggi. apa yang tinggi itu fitur anti body yang mampu mematikan virus dan bakteri. Kemudian dia akan turun tapi lebih pelan dibandingkan vaksin yang pertama, kalau tidak dibooster atau diberikan selanjutnya dia akan turun. Maka perlu suntikan bekali-kali seperti dpt bisa 4-7 kali sampai usia remaja. Campak rubella bisa 4 x sampai usia SD supaya kekebalan tetap tinggi dan lebih lama.


No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal