Saturday, 26 June 2021

Paket Belajar Online Faber-Castell Solusi PJJ dan PTM Terbatas

 

Sabtu 5 Juni 2021, saya berkesempatan mengikuti webinar “Refleksi Pendidikan Indonesia diantara PJJ dan PTM” yang diadakan oleh Faber Castell   Dengan moderator Andri Kurniawan PR Manager Faber-Castell, pemateri pertama ibu  Saufi Sauniwati sebagai pemerhati pendidikan, pemateri kedua bapak Christian Herawan sebagai Product Manager PT Faber  Castell.

Tema yang dihadirkan sangat tepat sekali mengingat musibah covid-19 sangat mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia, keharmonisan hubungan keluarga khususnya  hubungan ibu dan anak yang jadi kurang harmonis karena PJJ ini (eh kok jadi curhat yaa). Sebelum acara dimulai semua peserta berfoto bersama terlebih dahulu.


Setelah berfoto bersama, ibu Saufi Sauniwati langsung memaparkan permasalah  yang dihadapi ketika melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dinilai belum maksimal karena terkendala beberapa hal antara lain sarana penunjang, tidak semua  orang/siswa memiliki ponsel, ada yang memiliki ponsel tapi tidak memiliki paket internet, ada yang memiliki paket internet tapi  menghadapi permasalahan sinyal khususnya di daerah perdalaman/pedesaan.

 

Paradigma Pembelajaran Jarak Jauh
Paradigma Pembelajaran Jarak Jauh  pic dari narasumber


Agar tetap terjaga kualitas pendidikan yang baik selama pandemi. Guru dituntut untuk komunikatif dan semakin kreatif tidak hanya memberikan tugas semata kepada siswa.

Peranan guru yang selama ini  memberi motivasi dan bertugas melakukan  proses monitoring, evaluasi sekarang dituntut juga untuk bisa memberikan materi dengan berbagai platform dan membuat pembelajaran bisa tetap menarik dan menyenangkan.

PJJ menuntut peran orang tua  yang dahulu bertugas membimbing sekarang menjadi seorang fasilitator, motivator, pengawas pelajaran yang diberikan oleh guru. Fasilitator yang bukan sekedar memberikan sarana penunjang, orangtua dituntut untuk cerdas dan lebih cerdik dalam menyingkapi pembelajaran online di masa mendatang khususnya terkait dengan evaluasi pembelajaran PJJ( Pembelajaran Jarak Jauh) dan PTM (Pembelajaran tatap muka).

Permasalahan muncul karena tidak semua orang tua memiliki waktu dan kapasitas menjalankan peran tersebut belum lagi kendala  dalam menyiapkan sarana tidak semua orangtua paham bagaimana menggunakan platform.

Peran siswa  ketika PJJ
Peran siswa ketika PJJ sumber: paparan narasumber


PJJ menuntut peran siswa untuk bertanggung jawab, inovatif, baik berkomunikasi dan punya kemauan untuk belajar sendiri, mengembangkan dan mencari jawaban sendiri. Motivasi belajar siswa ditantang dalam kondisi PJJ ini, karena paradigm yang terlanjur tertanam bahwa belajar di rumah sama dengan libur.

Saufi memberikan contoh ketika anaknya diberikan tugas mata pelajaran kesehatan jasmani olahraga untuk merekam anaknya melakukan skipping tapi tidak dijelaskan skipping berapa kali? berapa lama durasinya?beliau mengirimkan tugas anaknya lewat google drive tapi, guru mengharuskan mengirim lewat wa.

Ketika ibu Saufi mencontohkan tugas skipping ini saya langsung teringat tugas yang sama yang didapat anak saya, dan kami mengalami problem jika direkam terlalu lama video tidak sanggup dikirim melalui wa, mau bikin durasi yang sebentar kesannya anaknya malas, mau kirim lewat google drive takut ibu gurunya jadi repot, akhirnya bikin video yang durasinya 10 menit, yang penting mengerjakan tugas, betul atau tidak urusan nanti.

Faktanya di lapangan memang begitu, siswa dituntun mengerjakan tugas tanpa mengetahui sistem penilaiannya bagaimana video skipping ini apa? apakah capeknya? Apakah banyak keringatnya?durasinya?pokoknya kerjakan tugas, tugas harus dikumpul, tidak ada sinergi standar penilaian.

Hal-hal seperti ini pada akhirnya mendorong pemerintah untuk memberlakukan model pembelajaran tata muka (PTM) terbatas, karena  kurikulum yang ada belum mendukung model pembelajaran jarak jauh (PJJ).

 

PJJ yang sudah  berjalan sejak covid-19, mungkin jauh dari kata sempurna namun tidak semuanya dampak pandemi ini negatif, sisi positifnya diantaranya  dari sisi pengembangan karakter anak: anak belajar soft skill seperti membersihkan rumah, anak semakin kreatif dan terbiasa menggunakan perangkat digital, baik itu untuk bermain game, belajar dan mengerjakan tugas, portal pendidikan berkembang pesat ini dapat dilihat dari munculnya portal rumah belajar dan tayangan TVRI belajar dari rumah.

Peran orang tua ketika PJJ
Peran orang tua ketika PJJ sumber: paparan narasumber

Pandemi mengharuskan orang tua memiliki waktu lebih banyak untuk mendidik anak-anaknya. Dengan demikian orang tua mengenal lebih dalam dan kelebihan dan kekurangan anaknya dalam belajar sehingga mereka akan lebih banyak mendukung anaknya untuk maju.

PTM (Pembelajaran Tatap Muka) Terbatas

Kementerian Pendidikan telah membuka kesempatan pelaksanaan PTM secara terbatas sejak bulan Januari 2021, bukan untuk menggantikan PJJ tapi lebih ke saling melengkapi, seimbang antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh. Ada PJJ, ada pembelajaran konvesional dengan begitu siswa kita diharapkan  mampu bersaing.

Hal Yang harus diperhatikan ketika PTM
Hal Yang harus diperhatikan ketika PTM sumber: paparan narasumber

Sekolah yang sudah divaksin wajib membuka kelas tatap muka terbatas, pembelajaran tatap muka terbatas mengkombinasikan pelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh, pembelajaran tatap muka maksimal 50% dari jumlah siswa per kelas, orang tua dapat memilih, anaknya untuk melakukan tatap muka terbatas atau pembelajaran jarak jauh, wajib mematuhi protokol kesehatan.

 

 
Hal-hal yang harus dipersiapkan oleh orang tua dan anak menghadapi PTM

Mencari aturan tatap muka terbatas di sekitar sekolah anak, mulai mendisiplinan kembali jam tidur dan jam bangun anak, orang tua masih tetap harus mengawasi pembelajaran jarak jauh dan tetap memfasilitasi kebutuhan pembelajaran jarak jauh dengan lebih cermat dan cerdik.

 

 

Mengajarkan  anak protokol kesehatan, memberi pengertian pada anak agar tidak meminta makanan atau minuman bekas teman, jangan berpelukan, jangan bergantian masker.

Mengurangi kegiatan anak yang berkaitan dengan gadget seperti bermain game anak dan mulai memberikan kegiatan after school activity offline.

Menurut Ibu Saufi, orang tua harus lebih cerdas dalam menyikapi pembelajaran online di masa mendatang. Jangan sampai bekerja terlalu keras namun bagaimana bekerja cerdas agar bisa meminimalisir stress dengan sistem hybrid PJJ dan PTM yang akan datang.

Ibu Saufi juga menekankan terkait dengan sistem evaluasi pembelajaran yang selama ini dilakukan selama PJJ biasanya terdiri dari:

Evaluasi harian yang bentuknya berupa pengerjaan LKPD/LKS atau pemberian tugas pasca  meet/luring. Evaluasi tugas praktik biasanya berupa video berisi foto langkah pengerjaan dan berbentuk voice note. Sedangkan evaluasi berupa ujian biasanya berupa lembar kerja atau aplikasi pengerjaan soal baik dalam bentuk google form atau quiz menggunakan aplikasi tertentu.

Faktanya meskipun belajar online tetap memerlukan peralatan konvensional,  mulai dari laptop/komputer, printer, kertas, pensil, pulpen, penghapus, penyerut untuk menyelesaikan tugas yang diberikan dari sekolah.

Belum lagi tugas yang dikerjakan setelah diprint, ditulis ulang lalu difoto/scan untuk kemudian dikirimkan lewat whatsapp atau media sosial atau bahkan diantar langsung ke sekolah untuk dinilai oleh guru, benar-benar cukup menguras energy.

Menghadapi hal tersebut Ibu Saufi sangat terbantu dengan adanya paket belajar online dari Faber-Castell yang terdiri dari pencase berisi pensil, pulpen, penghapus, penyerut pensil dan stylus.


Paket Belajar Online Faber-Castell
Paket Belajar Online Faber-Castell sumber: koleksi pribadi


Stylus ini yang aku suka banget karena memiliki banyak  fungsi dan keunggulan. Diantaranya berfungsi untuk mengesser layar dan juga menulis, sehingga sangat cocok untuk segala jenis ujian dan cocok  juga untuk emak-emak bakul online seperti diriku.


Cara menggunakan stylus Faber-Castell
Cara menggunakan stylus Faber-Castell

Kelebihan stylus yang ada dipaket Belajar Online dibandingkan sejenisnya, karena karet stylus bertekstur lembut sehingga tidak akan merusak layar smartphone dan dapat digunakan di semua jenis  smartphone.


Cara menggubakan stylus
Stylus Faber-Castell sumber:dok pribadi


Permasalahan tangan licin dan susah sentuh layar smartphone yang kecil,  sering banget salah ketik pas chat di smartphone, atau ketika anak-anak PJJ lama banget ngerjain soal yang harus dikerjakan lewat smartphone, tenang dengan pakai stylus memudahkan segalanya.



Contoh pengunaan Stylus Faber-Castell
Contoh pengunaan Stylus Faber-Castell sumber:paparan narasumber


Minat paket belajar online Faber-Castell cuss meluncur aja ke official store Faber-Castell di Tokopedia,Bibli,Lazada,serta toko tradisional market maupun modern market terdekat atau bisa juga follow media sosial Faber Castell atau Cuss ke www.faber-castell.co.id ya.

 

12 comments:

  1. Baru tahu sekarang faber castell udah bisa dipake buat gadget. Luar biasa perkembangannya, sangat mengikuti zaman. Jadi pengen punya juga aku jadinya haha.

    ReplyDelete
  2. Whoa, Faber Castell keren!
    Memahami bangett kebutuhan anak2 yg lagi PJJ dan emak2 yg sering bingung kalo anak2 PJJ :D
    Satu set udah lengkap gini, harga affordable yak.

    ReplyDelete
  3. Keren nih Faber Castell, kalau ini bukan hanya anak sekolah yang sedang PJJ yang memerlukannya, jari emak2 sepertiku juga butuh ini mba, maklum jari-jari kadang merasa sensitifitasnya ke layar ga nyambung, hehe.

    ReplyDelete
  4. selalu keren ya Faber Castell ?

    saya selalu stock peralatan meenggambar Faber Castell , untuk mewarnai saat butuh refreshing

    dan juga untuk ngiming-imingin keeponakan supaya rajin datang ke sini ^^

    ReplyDelete
  5. PJJ selama covid-19 ini pun saya sebagai guru banyak bekerja di rumah. Belajar daring dengan siswa, memberi tugas, dll. Memang seringkali membutuhkan pensil dan alat tulis untuk mengerjakan tugas sekolah ya kak, dan Fabercastell ini memang alat tulis legend banget. Bahkan pernah berjasa ketika saya ikut UN SMA dan SNMPTN. Thanks faber castell selalu terang warna tulisannya :D

    ReplyDelete
  6. Waww...stylus membantu sekali proses pjj anak-anak selama pandemi. Saya sih gak meragukan kualitas fabelcastell karena dari saya sekolah sampe sekarg anak saya sekolah, saya selalu pake fabel castel untuk alat tulis sekolah.

    ReplyDelete
  7. Stylusnya faber castell ini membantu banget mengoperasikan handphone/tablet dan mendukung kegiatan PJJ. Kayaknya tahun ajaran baru ini masih bakal PJJ lagi deh, secara kasus covid meningkat lagi. Pemberlakukan PTM terbatas bakal diundur lagi pelaksanannya

    ReplyDelete
  8. Daku seneng banget dengan paket belajar Taher Castell, karena meski belum berumahtangga bermanfaat juga buat WFH daku, apalagi ada stylus nya

    ReplyDelete
  9. Dari dulu kalo soal alat tulis selalu percaya sama Faber Castell. Bahkan dulu waktu UN SMA, aku pake pencil penghapusnya faber castell. Kualitasnya baguss. Dan sekarang baru tau ada jenis stylus faber castell. Membantu banget buat kegiatan PJJ

    ReplyDelete
  10. Faber Castell memberikan pendidikan dalam jaringan dan pembelajaran tatap muka, Faber Castell inovatif.

    ReplyDelete
  11. Kalau melihat situasi terkini yang semakin membahayakan, sepertinya PTM bakal ditunda ya mbak. Meski begitu semoga anak² tetap semangat belajar.

    Bagus nih paket belajarnya Faber Castell, terutama stylus-nya itu berguna banget buat digunakan di gadget saat belajar. Lebih Memudahkan. Anakku juga pakai stylus sehari²nya

    ReplyDelete
  12. Udah punya. Anakku yang nomor 3 suka banget. Jangankan saat PJJ, bahkan saat main Yutuban aja pake. Seru katanya pake stylus pen begini. Aku sih senengnya karena Faber Castell emang produk bagus yang aku kenal dan pake sejak tahun 97-an. Awet.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal