Sabtu 5 Juni 2021, saya berkesempatan mengikuti webinar “Refleksi Pendidikan Indonesia diantara PJJ dan PTM” yang diadakan oleh Faber Castell Dengan moderator Andri Kurniawan PR Manager Faber-Castell, pemateri pertama ibu Saufi Sauniwati sebagai pemerhati pendidikan, pemateri kedua bapak Christian Herawan sebagai Product Manager PT Faber Castell.
Tema yang dihadirkan sangat tepat sekali mengingat musibah covid-19 sangat mempengaruhi sistem pendidikan di Indonesia, keharmonisan hubungan keluarga khususnya hubungan ibu dan anak yang jadi kurang harmonis karena PJJ ini (eh kok jadi curhat yaa). Sebelum acara dimulai semua peserta berfoto bersama terlebih dahulu.
Setelah berfoto bersama, ibu
Saufi Sauniwati langsung memaparkan permasalah
yang dihadapi ketika melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang
dinilai belum maksimal karena terkendala beberapa hal antara lain sarana
penunjang, tidak semua orang/siswa memiliki
ponsel, ada yang memiliki ponsel tapi tidak memiliki paket internet, ada yang
memiliki paket internet tapi menghadapi permasalahan
sinyal khususnya di daerah perdalaman/pedesaan.
Paradigma Pembelajaran Jarak Jauh pic dari narasumber |
Agar tetap terjaga kualitas pendidikan yang
baik selama pandemi. Guru dituntut untuk komunikatif dan semakin kreatif tidak
hanya memberikan tugas semata kepada siswa.
Peranan guru yang selama
ini memberi motivasi dan bertugas
melakukan proses monitoring, evaluasi
sekarang dituntut juga untuk bisa memberikan materi dengan berbagai platform
dan membuat pembelajaran bisa tetap menarik dan menyenangkan.
PJJ menuntut peran orang
tua yang dahulu bertugas membimbing
sekarang menjadi seorang fasilitator, motivator, pengawas pelajaran yang
diberikan oleh guru. Fasilitator yang bukan sekedar memberikan sarana
penunjang, orangtua dituntut untuk cerdas dan lebih cerdik dalam menyingkapi
pembelajaran online di masa mendatang khususnya terkait dengan evaluasi
pembelajaran PJJ( Pembelajaran Jarak Jauh) dan PTM (Pembelajaran tatap muka).
Permasalahan muncul karena
tidak semua orang tua memiliki waktu dan kapasitas menjalankan peran tersebut
belum lagi kendala dalam menyiapkan
sarana tidak semua orangtua paham bagaimana menggunakan platform.
Peran siswa ketika PJJ sumber: paparan narasumber |
PJJ menuntut peran siswa
untuk bertanggung jawab, inovatif, baik berkomunikasi dan punya kemauan untuk
belajar sendiri, mengembangkan dan mencari jawaban sendiri. Motivasi belajar
siswa ditantang dalam kondisi PJJ ini, karena paradigm yang terlanjur tertanam
bahwa belajar di rumah sama dengan libur.
Saufi memberikan contoh
ketika anaknya diberikan tugas mata pelajaran kesehatan jasmani olahraga untuk
merekam anaknya melakukan skipping tapi tidak dijelaskan skipping berapa kali?
berapa lama durasinya?beliau mengirimkan tugas anaknya lewat google drive tapi,
guru mengharuskan mengirim lewat wa.
Ketika ibu Saufi
mencontohkan tugas skipping ini saya langsung teringat tugas yang sama yang
didapat anak saya, dan kami mengalami problem jika direkam terlalu lama video
tidak sanggup dikirim melalui wa, mau bikin durasi yang sebentar kesannya
anaknya malas, mau kirim lewat google drive takut ibu gurunya jadi repot,
akhirnya bikin video yang durasinya 10 menit, yang penting mengerjakan tugas,
betul atau tidak urusan nanti.
Faktanya di lapangan memang
begitu, siswa dituntun mengerjakan tugas tanpa mengetahui sistem penilaiannya
bagaimana video skipping ini apa? apakah capeknya? Apakah banyak
keringatnya?durasinya?pokoknya kerjakan tugas, tugas harus dikumpul, tidak ada
sinergi standar penilaian.
Hal-hal seperti ini pada
akhirnya mendorong pemerintah untuk memberlakukan model pembelajaran tata muka
(PTM) terbatas, karena kurikulum yang
ada belum mendukung model pembelajaran jarak jauh (PJJ).
PJJ yang sudah berjalan
sejak covid-19, mungkin jauh dari kata sempurna namun tidak semuanya dampak
pandemi ini negatif, sisi positifnya diantaranya dari sisi
pengembangan karakter anak: anak belajar soft skill seperti membersihkan rumah,
anak semakin kreatif dan terbiasa menggunakan perangkat digital, baik itu untuk
bermain game, belajar dan mengerjakan tugas, portal pendidikan berkembang pesat
ini dapat dilihat dari munculnya portal rumah belajar dan tayangan TVRI belajar
dari rumah.
Peran orang tua ketika PJJ sumber: paparan narasumber |
Pandemi mengharuskan orang tua memiliki waktu lebih banyak untuk mendidik anak-anaknya. Dengan demikian orang tua mengenal lebih dalam dan kelebihan dan kekurangan anaknya dalam belajar sehingga mereka akan lebih banyak mendukung anaknya untuk maju.
PTM (Pembelajaran Tatap Muka) Terbatas
Kementerian Pendidikan telah
membuka kesempatan pelaksanaan PTM secara terbatas sejak bulan Januari 2021,
bukan untuk menggantikan PJJ tapi lebih ke saling melengkapi, seimbang antara
pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh. Ada PJJ, ada pembelajaran
konvesional dengan begitu siswa kita diharapkan mampu bersaing.
Hal Yang harus diperhatikan ketika PTM sumber: paparan narasumber |
Sekolah yang sudah divaksin wajib membuka kelas tatap muka terbatas, pembelajaran tatap muka terbatas mengkombinasikan pelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh, pembelajaran tatap muka maksimal 50% dari jumlah siswa per kelas, orang tua dapat memilih, anaknya untuk melakukan tatap muka terbatas atau pembelajaran jarak jauh, wajib mematuhi protokol kesehatan.
Hal-hal yang harus
dipersiapkan oleh orang tua dan anak menghadapi PTM
Mencari aturan tatap muka
terbatas di sekitar sekolah anak, mulai mendisiplinan kembali jam tidur dan jam
bangun anak, orang tua masih tetap harus mengawasi pembelajaran jarak jauh dan
tetap memfasilitasi kebutuhan pembelajaran jarak jauh dengan lebih cermat dan
cerdik.
Mengajarkan anak
protokol kesehatan, memberi pengertian pada anak agar tidak meminta makanan
atau minuman bekas teman, jangan berpelukan, jangan bergantian masker.
Mengurangi kegiatan anak yang
berkaitan dengan gadget seperti bermain game anak dan mulai memberikan
kegiatan after school activity offline.
Menurut Ibu Saufi, orang tua
harus lebih cerdas dalam menyikapi pembelajaran online di masa mendatang.
Jangan sampai bekerja terlalu keras namun bagaimana bekerja cerdas agar bisa
meminimalisir stress dengan sistem hybrid PJJ dan PTM yang akan datang.
Ibu Saufi juga menekankan
terkait dengan sistem evaluasi pembelajaran yang selama ini dilakukan selama
PJJ biasanya terdiri dari:
Evaluasi harian yang
bentuknya berupa pengerjaan LKPD/LKS atau pemberian tugas pasca
meet/luring. Evaluasi tugas praktik biasanya berupa video berisi foto langkah
pengerjaan dan berbentuk voice note. Sedangkan evaluasi berupa ujian biasanya
berupa lembar kerja atau aplikasi pengerjaan soal baik dalam bentuk google form
atau quiz menggunakan aplikasi tertentu.
Faktanya meskipun belajar
online tetap memerlukan peralatan konvensional, mulai dari
laptop/komputer, printer, kertas, pensil, pulpen, penghapus, penyerut untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan dari sekolah.
Belum lagi tugas yang
dikerjakan setelah diprint, ditulis ulang lalu difoto/scan untuk kemudian
dikirimkan lewat whatsapp atau media sosial atau bahkan diantar langsung ke
sekolah untuk dinilai oleh guru, benar-benar cukup menguras energy.
Menghadapi hal tersebut Ibu
Saufi sangat terbantu dengan adanya paket belajar online dari Faber-Castell
yang terdiri dari pencase berisi pensil, pulpen, penghapus, penyerut pensil dan
stylus.
Paket Belajar Online Faber-Castell sumber: koleksi pribadi |
Stylus ini yang aku suka
banget karena memiliki banyak fungsi dan keunggulan. Diantaranya
berfungsi untuk mengesser layar dan juga menulis, sehingga sangat cocok untuk
segala jenis ujian dan cocok juga untuk emak-emak bakul online seperti diriku.
Cara menggunakan stylus Faber-Castell |
Kelebihan stylus yang ada
dipaket Belajar Online dibandingkan sejenisnya, karena karet stylus bertekstur
lembut sehingga tidak akan merusak layar smartphone dan dapat digunakan di
semua jenis smartphone.
Stylus Faber-Castell sumber:dok pribadi |
Permasalahan tangan licin dan
susah sentuh layar smartphone yang kecil, sering banget salah ketik pas
chat di smartphone, atau ketika anak-anak PJJ lama banget ngerjain soal yang
harus dikerjakan lewat smartphone, tenang dengan pakai stylus memudahkan
segalanya.
Contoh pengunaan Stylus Faber-Castell sumber:paparan narasumber |
Minat paket belajar online
Faber-Castell cuss meluncur aja ke official store Faber-Castell di
Tokopedia,Bibli,Lazada,serta toko tradisional market maupun modern market
terdekat atau bisa juga follow media sosial Faber Castell atau Cuss ke www.faber-castell.co.id ya.
Baru tahu sekarang faber castell udah bisa dipake buat gadget. Luar biasa perkembangannya, sangat mengikuti zaman. Jadi pengen punya juga aku jadinya haha.
ReplyDeleteWhoa, Faber Castell keren!
ReplyDeleteMemahami bangett kebutuhan anak2 yg lagi PJJ dan emak2 yg sering bingung kalo anak2 PJJ :D
Satu set udah lengkap gini, harga affordable yak.
Keren nih Faber Castell, kalau ini bukan hanya anak sekolah yang sedang PJJ yang memerlukannya, jari emak2 sepertiku juga butuh ini mba, maklum jari-jari kadang merasa sensitifitasnya ke layar ga nyambung, hehe.
ReplyDeleteselalu keren ya Faber Castell ?
ReplyDeletesaya selalu stock peralatan meenggambar Faber Castell , untuk mewarnai saat butuh refreshing
dan juga untuk ngiming-imingin keeponakan supaya rajin datang ke sini ^^
PJJ selama covid-19 ini pun saya sebagai guru banyak bekerja di rumah. Belajar daring dengan siswa, memberi tugas, dll. Memang seringkali membutuhkan pensil dan alat tulis untuk mengerjakan tugas sekolah ya kak, dan Fabercastell ini memang alat tulis legend banget. Bahkan pernah berjasa ketika saya ikut UN SMA dan SNMPTN. Thanks faber castell selalu terang warna tulisannya :D
ReplyDeleteWaww...stylus membantu sekali proses pjj anak-anak selama pandemi. Saya sih gak meragukan kualitas fabelcastell karena dari saya sekolah sampe sekarg anak saya sekolah, saya selalu pake fabel castel untuk alat tulis sekolah.
ReplyDeleteStylusnya faber castell ini membantu banget mengoperasikan handphone/tablet dan mendukung kegiatan PJJ. Kayaknya tahun ajaran baru ini masih bakal PJJ lagi deh, secara kasus covid meningkat lagi. Pemberlakukan PTM terbatas bakal diundur lagi pelaksanannya
ReplyDeleteDaku seneng banget dengan paket belajar Taher Castell, karena meski belum berumahtangga bermanfaat juga buat WFH daku, apalagi ada stylus nya
ReplyDeleteDari dulu kalo soal alat tulis selalu percaya sama Faber Castell. Bahkan dulu waktu UN SMA, aku pake pencil penghapusnya faber castell. Kualitasnya baguss. Dan sekarang baru tau ada jenis stylus faber castell. Membantu banget buat kegiatan PJJ
ReplyDeleteFaber Castell memberikan pendidikan dalam jaringan dan pembelajaran tatap muka, Faber Castell inovatif.
ReplyDeleteKalau melihat situasi terkini yang semakin membahayakan, sepertinya PTM bakal ditunda ya mbak. Meski begitu semoga anak² tetap semangat belajar.
ReplyDeleteBagus nih paket belajarnya Faber Castell, terutama stylus-nya itu berguna banget buat digunakan di gadget saat belajar. Lebih Memudahkan. Anakku juga pakai stylus sehari²nya
Udah punya. Anakku yang nomor 3 suka banget. Jangankan saat PJJ, bahkan saat main Yutuban aja pake. Seru katanya pake stylus pen begini. Aku sih senengnya karena Faber Castell emang produk bagus yang aku kenal dan pake sejak tahun 97-an. Awet.
ReplyDelete