Liburan
penting banget untuk ilangin stress, mood
booster dan juga buat menciptakan memori masa depan buat keluarga,
khususnya anak-anakku. Liburan juga nggak harus dengan biaya yang mahal kok.
Seperti
liburan kami kali ini, yang hanya pergi ke dua tempat yang lokasinya tak jauh
dari rumah. Yaitu ke Museum Tsunami dan Comu Fair di Taman Bustanusalatin.
Hari
pertama liburan kami ke Comu Fair di
Taman Bustanusalatin. COMU merupakan (Community
Based Mutual Recontruksian Acceleration Program By Utilization Of Local
Resources in Banda Aceh and Higashimatsushima) atau yang lebih dikenal dengan
Program Percepatan Rekonstruksi Berbasis Masyarakat dengan memanfaatkan sumber
daya lokal di Kota Banda Aceh dan Kota Higashimatsushima.
Comu
Fair berlangsung selama dua hari, aneka acara di comu fair antara lain bazar, pameran hasil kerja sama Pemko dengan Higashi Matsushima, Jepang. Pameran
itu berupa photo kegiatan-kegiatan Comu project baik di kota Banda Aceh maupun
Kota Higashi Matsushima dan juga beberapa produk seperti produk stitching,
kompos, sayur organic, tas recycle, hasil budidaya tiram dan lainnya.
suasana di Comu fair |
Ada
juga solar cooler box dari TSBN Tokyo
untuk membantu nelayan memanfaatkan tenaga surya untuk mendinginkan ikan
sehingga hasil tangkapan yang diperoleh lebih segar.
Kopi
gratis dan Japanese corner berupa stand baju yukata dan stand masakan Jepang
menjadi daya tarik tersendiri di acara ini. Ada juga lomba mewarnai tema bencana alam untuk anak
kelas 1, 2,3 dan lomba menggambar tema Jepang untuk anak kelas 4,5,6
anak-anaku lagi ikut lomba mewarnai |
Karena
harganya yang murah makanya antrian untuk sewa yukata juga panjang. Peminatnya
banyak banget apalagi pakaian yukata untuk wanita dan anak perempuan.
Sambil
menunggu dua anakku ikut lomba mewarnai aku bolak-balik ke Japanese corner, antriannya
luar biasa. Sepertinya aku harus kembali lagi besok pagi biar dapat antrian
nomor 1 nyobain Yukata.
Hari
kedua ke Comu fair, kami kecepatan datang stand yukatanya belum buka. Akhirnya
aku usulkan ke museum tsunami aja dulu sambil menunggu standnya buka. Museum
tsunami lokasinya tak jauh dari taman Bustanusalatin jadi bisa cepat bergerak
jika standnya buka.
Pergi
ke museum tsunami saat liburan seperti ini memang benar-benar membludak
pengunjungnya. Biasanya bisa gratis kali ini kami masuk dikenakan biaya. Tenang
biayanya murah kok, yaitu bagi anak-anak/pelajar/mahasiswa Rp 2.000 per
orang, Dewasa Rp 3.000, sedangkan untuk tamu asing Rp 10.000 per orang.
Aku
sedikit khawatir dengan anakku yang pertama usianya 9 tahun dan hobi banget
nonton berita tsunami. Akhirnya dia suka ketakutan sendiri kalau ke pantai, dan
sekarang mau masuk museum tsunami pasti dia heboh dan ketakutan sendiri.
Suasana
mencekam, dengan minim pencahayaan bahkan cenderung gelap, lembab dan suara
gemuruh air dari tsunami passage menyambut kami ketika pertama kali memasuki ruangan
museum.
Area
penerima ini berupa koridor sempit dengan panjang 30 m dan tinggi hingga 19-23m
melambangkan tingginya gelombang tsunami yang terjadi tahun 2004 silam. Melewati area ini cukup membangkitkan rasa
takut, dan aku langsung kebayang tsunami Aceh tahun 2004, dan anakku yang
pertama langsung histeris minta pulang, untung suaranya tertutup gemuruh air
jadi nggak begitu terdengar oleh pengunjung lain.
Selanjutnya
kita memasuki memorial hall atau ruang kenangan. Di ruangan ini dilengkapi
dengan 26 monitor yang didalamnya
terdapat 40 gambar dalm bentuk slide berupa foto para korban dan lokasi bencana
yang melanda Aceh.
Di
ruangan ini semua dindingnya dilapisi kaca filosofinya seolah-olah pengunjung
tengah berada di dalam laut. Kaca-kaca itu melambangkan luasnya dasar laut. Pencahayaan di ruang ini masih
juga remang-remang, dan anakku yang pertama tetap heboh ketakutan minta pulang.
Dan
untuk pulang juga kita harus lorong
dengan lantai berkelok dan tidak rata bikin
putus asa sesuai banget dengan filosofinya rasa bingung dan putus asa ketika tsunami terjadi,
dan akhirnya memasuki atrium besar
sebagai simbol dari harapan dan optimism menuju masa depan yang lebih
baik.
Baru
setelah melewati atrium ini, anak pertamaku menikmati suasana di museum. Bahkan
minta di foto-foto terus. Kebetulannya juga di Museum lagi ada event salah satunya mewarnai di botol dan kaleng bekas.
Yang lebih membahagiakan lagi Alhamdulillah anak
pertamaku jadi juara 1 di lomba mewarnai comu fair.
Sambil menunggu liburan selanjutnya minggu depan, aku blogwalking ke postingan mak Mira Sahid mengenai ASUS ZenBook UX391UA
Langsung deh kebayang betapa bahagianya jika aku bisa mempunyai ASUS ZenBook UX391UA ini, apalagi laptopku yang sekarang juga udah minta diganti nggak bisa update google chrome atau mozzilla, layarnya suka gelap sendiri dan suaranya hilang, lengkaplah hasratku untuk memilikinya.
Belajar melukis di Museum tsunami |
Setelah puas menjelajah museum tsunami akhirnya kami kembali ke comu
fair, dan ternyata antrian untuk pakai yukata udah ramai. Cukup lama juga kami
menunggu tapi Alhamdulillah kesampaian juga akhirnya pakai yukata.
Sambil menunggu liburan selanjutnya minggu depan, aku blogwalking ke postingan mak Mira Sahid mengenai ASUS ZenBook UX391UA
Langsung deh kebayang betapa bahagianya jika aku bisa mempunyai ASUS ZenBook UX391UA ini, apalagi laptopku yang sekarang juga udah minta diganti nggak bisa update google chrome atau mozzilla, layarnya suka gelap sendiri dan suaranya hilang, lengkaplah hasratku untuk memilikinya.
Aku
akan selalu membawanya jadi kerja bisa dimana saja dan kapan saja karena ASUS
ZenBook UX391UA profilnya ramping, beratnya hanya 1 kg jadi lebih banyak ruang yang bisa kubawa
untuk barang lainnya yang lebih penting.
Oya,
selain ringan ASUS ZenBook
UX391UA telah melalui proses pengujian-pengetesan yang tidak normal (mulai dari terjatuh dari
ketinggian tertentu, guncangan) untuk memastikan setiap model itu tahan banting
dan dapat diandalkan dan selalu memberikan kinerja yang baik dalam kondisi apa
pun. Dilengkapi dengan desain bodi khusus yang sudah tersertifikasi Military Grade MIL-STD 810G memastikan Asus ZenBook UX391UA kokoh dan tahan banting.
ZenBook
S menggunakan komponen canggih seperti kipas kaca kristal cair yang tebalnya
hanya 0,3mm dan pipa panas paduan tembaga dengan dinding setipis 0,1 mm saja sehingga dapat
meningkatkan sistem pendinginan yang efisien dan tenang bahkan saat beban yang
tinggi.
ZenBook
S menggunakan baterai berkapasitas
tinggi sehingga memungkinkan hanya memerlukan
waktu 49 menit saja untuk mengisi baterai hingga 60 %, jadi bisa terus
bekerja tanpa khawatir baterai habis atau terbuang waktu hanya untuk menunggu
baterai penuh.
ZenBook
S memiliki konektivitas yang tinggi dengan kecepatan tertinggi Thunderbolt™ 3 di
dua dari tiga port USB-C™, dan ketiga port tersebut mendukung pengisian cepat,
transfer data dan konektivitas layar. Dan untuk konektivitas tingkat desktop,
cukup hubungkan ASUS Mini Dock yang praktis.9
ZenBook
S memiliki dua speaker stereo berkualitas tinggi dan efek suara surround dengan
audio berkualitas bioskop. Penguat cerdas khusus yang ada didalamnya juga
memastikan volume maksimum dengan distorsi minimum untuk suara yang kuat dan
jernih. Membuat kemampuan audio ZenBook S yang tak tertandingi memastikan
volume maksimum dengan distorsi minimum untuk suara yang kuat dan jernih.
Belum lagi pengalaman mengetik yang menyenangkan , plus sirkulasi udara yang lebih lancar, serta performa audio kelas premium yang disebut ErgoLift Design yang sudah mendapat pengakuan dan penghargaan internasional.
Pokoknya dengan Asus di tanganku aku yakin bisa berbuat lebih dan segera mewujudkan mimpiku menjadi seorang blogger sekaligus ilustrator handal. #2019gantilaptop
Paling enak bawa laptop yg slim saat traveling. Kebayang bawaan banyak tambah laptop duh ribet ya. Asus emang inceran banget neh seri laptop terbarunya.
ReplyDeleteAsus ZenBook UX391UA laptop ini memang keren, speknya jempolan. Di area dingin, panas, lembab, atau di ketinggian tetap tahan. Siapa pun pasti demem sama dia.
ReplyDeleteSiapa yang tak ingin punya laptop baru, semoga kesampaian ya mba. Sekaligus mendo'akan diri sendiri walaupun ga ikut lombanya, semoga ada jalan punya lap top baru.
ReplyDeleteKeren bangeeedddd.... speknya mumpuni. Mau buat pergi pergi asik, dibuka dimanapun cepet gak pale lola
ReplyDeleteUntuk mengenang para korban ya mbak, museum tsunami itu. Tentu sedih dan mencekam ya kalo masuk sana. :(
ReplyDeleteSemoga tercapai punya asusnya btw mbak :)
Samaaa aku juga pengen punya leptop ini, secara berat amat dibawa traveling kemana aja leptop aku yg sekarang, sebagai blogger pengenlah mobile dikit hehe, pengen punya satuu aja dirumah
ReplyDeleteWah suasananya seperti di tengah laut. Bukan hanya anak2, saya sendiri pun mungkin akan sedikit takut. Hehe. Ada trauma tersendiri
ReplyDeleteWah suasananya seperti di tengah laut. Bukan hanya anak2, saya sendiri pun mungkin akan sedikit takut. Hehe. Ada trauma tersendiri
ReplyDeleteMemang bikin trauma mendalam ya kalau menonton langsung tsunami .. hiks...
ReplyDeleteTapi ini bagus sih konsepnya. Biar gimana, masyarakat harus tahu untuk mempersiapkan diri seandainya terjadi musibah
Acara COMU ini bagus juga ya Mbak buat kenalkan budaya negara lain ke anak. Dikemas dengan kegiatan menarik pula buat anak-anak..
ReplyDeleteTos sebagai sesama pemakai ASUS he he he
ReplyDeleteharganya yang bikin aku tepok jidat, padahal cakep banget itu laptopnya
ReplyDeleteAkhirnya bisa nyobain pake yukata ya mbk. Aku masih inget banget tayangan tsunami Aceh dulu, sedih banget.
ReplyDeletepengen banget punya laptop yang satu ini, ringan, tipis, jadi mudah dibawa kemana-mana.
ReplyDeleteYes, punya foto keluarga dengan yukata. Backgroundnya pas banget serasa di Jepang.
ReplyDeleteComu Fair jadi event tahunan di Aceh? atau temanya berbeda-beda?
Sebenarnya ZenBook ini cocok banget buat kita yg suka kemana2 bawa laptop. Mudah2an dimudahkan untuk meminangkan menjadi teman kerja yg solid ya. aamiinn
ReplyDeleteZenBook S ini memang keren banget, dan tipis. Itu yang bikin aku kepengen juga mba. Seru banget ini liburannya.
ReplyDeleteWah si kakak keren banget mewarnainya jadi juara 1. Semoga emaknya juga tercapai impiannya punya zenbook ya
ReplyDeleteMbak, mupeng sama foto yang a La Jepang. pengen banget
ReplyDeletebdw, Asus ini memang idaman banget...
pinginlah pake yukata sekali, kalau ada even seperti ini lagi kabari ya kak heri. btw kak vinka hebat deh, pande mewarnai.
ReplyDelete