Saturday, 31 March 2018

Ketika Keluargaku Terkena Diare

Kalau boleh menyebutkan dua jenis penyakit yang paling sering  diderita oleh keluargaku. Maka aku akan menjawab dengan pasti kalau penyakit itu adalah influenza dan diare. Tidak pandang bulu, semua personil keluargaku pasti pernah merasakan dua penyakit ini.


Kalau suami dan anakku yang udah sekolah terkena diare, karena sering beli makanan di luar. Mungkin, karena kebersihannya yang kurang terjaga atau karena pak suami yang hobi banget makan makanan pedas hingga perutnya melilit dan akhirnya membuatnya lemas.

Kalau aku seringnya terkena diare, ketika pikiran lagi nggak pas karena kerjaan yang nggak habis-habis dirumah, kurang istirahat, sering telat makan akhirnya jadi diare.

Bayiku lain lagi, dia terkena diare disebabkan berbagai macam faktor antara lain, karena masuk angin, bisa jadi  karena kuman karena Gibran lagi hobi masukin tangannya ke dalam mulut, padahal tangannya habis pegang pintu, lantai, batu, mainan dan sejenisnya atau karena susu yang kemaren dia minum ternyata nggak sesuai dengan perutnya.
Dek Gibran lagi hobi masukin tangan ke mulut

Dari tadi kita ngomongin diare tapi aku belum sebutin definisi diare itu apa?
Diare adalah sebuah kondisi kesehatan dimana kita jadi sering buang air besar atau mencret minimal tiga kali dalam satu hari. Kondisi ini merupakan salah satu yang paling sering dialami oleh segala tingkatan umur, terutama anak-anak.

Beda penyebab, beda penanganannya. Cara mengobati diare pada orang dewasa juga berbeda dengan cara mengobati diare pada anak khususnya bayi.

Saat ini, diare adalah penyebab kematian nomor 2 di dunia pada anak-anak dibawah usia 5 tahun, menyebabkan sekitar 760.000 anak-anak meninggal setiap tahun.

Penanganan Diare/ Mencret pada anak :
Waktu kemarin Gibran  diare aku terus berusaha memberikan dia ASI, karena dia masih menyusui, serta MP-ASI sesering mungkin.

Setiap dia buang air besar aku berikan oralit untuk dosisnya karena dia masih bayi cukup ½  gelas, kalau abangnya yang berusia 6 tahun takarannya ½ - 1 gelas cairan oralit setiap anak buang air besar, jika tidak ada oralit berikan air matang, kuah sayur bening dan air tajin.

Dokter juga meresepkan zinc yang harus diminum setiap hari selama 10 hari berturut-turut meskipun sudah sembuh.
Untuk anak < 6 bulan 1 kali ½ tablet.
Untuk anak usia 6 bulan – 5 tahun 1 kali 1 tablet.
zinc harus diminum selama 10 hari berturut-turut

Beri MP-ASI atau makan seperti biasa. Yang pasti jangan beri obat apapun kecuali dari petugas kesehatan.

Segera membawa bayi/anak ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan yang  tepat jika diare disertai demam, ada darah dalamtinja, diare makin parah, muntah terus-menerus, anak terlihat sangat haus, anak tidak mau makan dan minum, diare berulang-ulang.

Hal yang harus diperhatikan ketika diare adalah bagaimana cara atasi diare dengan tepat dan benar. Salah satunya dengan memperhatikan cara meminum oralit yang benar.

Sering kali kita menganggap remeh cara meminum oralit.  Biasanya orang meminum  1 sachet oralit  dalam segelas (200cc) air dan diteguk sekaligus. Padahal cara meminum oralit seperti ini salah dan bisa menyebabkan penderita muntah dan terasa akan buang air besar lagi.

Larutan oralit harus diteguk sedikit demi sedikit, 2-3 teguk dan berhenti 3 menit untuk memberi kesempatan oralit diserap oleh usus dan menggantikan garam dan cairan yang hilang dalam feses. Prosedur ini harus diulang terus menerus sampai 1 gelas habis.

Bila diare masih berlanjut maka minum oralit harus diteruskan sampai beberapa bungkus/gelas (3-8) sehari. Tindakan ini biasanya akan menghentikan diare dengan cepat dan efisien.

Untuk mencegah diare pastikan untuk membiasakan mencuci tangan sebelum makan atau setelah buang air, memperhatikan kebersihan makanan, minum obat diare, dan jika sakit berlanjut segera ke fasilitas kesehatan yang ada

Referensi : https://farmasiindonesia.com/2017/05/11/penanganan-terapi-obat-diare-pada-orang-dewasa


1 comment:

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal