Sebagai
orangtua pasti ingin memberi yang terbaik untuk anaknya termasuk mengenai
memilih sekolah untuk anak.
Aku
jadi teringat pengalaman memilih sekolah anak waktu si Kakak mau masuk SD, aku
inginnya si Kakak masuk ke sekolah swasta yang pelajaran agamanya dominan,
sedangkan si Kakak ingin masuk sekolah negeri yang letaknya dekat rumah karena
ada sepupunya sekolah di situ.
Bahkan
ketika ada drama kalau desa kami tidak termasuk ke dalam rayon sekolah si Kakak
ingin, Si kakak sampai nangis.
“Gimana
kalau Kakak nggak diterima?” bikin emak bapaknya galau, walau ujung-ujungnya
diterima juga setelah protes semua warga desa kami, kenapa bisa desa kami cukup
dekat dengan SD tersebut bisa nggak masuk rayon penerimaan siswa di SD
tersebut.
Beda
si Kakak lain lagi dengan si Abang, dia sama sekali nggak ada ide ingin masuk SD apa, yang pasti
dia ingin sekali masuk sekolah membuat robot.
Untuk
si Abang tetap dasar pertimbangan kami memilih sekolah yang pelajaran agamanya
kuat, karena anak laki-laki kelak akan jadi pemimpin dalam keluarga jadi bekal
ilmu agamanya kudu kuat.
Beragam
SD swasta yang visi misinya menjadikan
hafiz Alquran menjadi salah satu poin yang kami inginkan, karena setiap
orangtua Muslim pasti ingin anaknya cinta Alquran.
Poin
kedua dalam memilih sekolah anak adalah biayanya. Banyak sekolah bagus tapi
biayanya tidak sesuai dengan keadaan kantong, takutnya jika dipaksakan malah
jadi mendzalimi diri sendiri, berhutang sana sini , (anak juga pasti nggak mau
jadi beban orangtua kalau dia boleh memilih).
Jadi
biar aman pilih sekolah bagus kurikulum, visi dan misinya serta sesuai keuangan
keluarga. Jangan terlalu memaksakan jika memang tidak mampu, cari saja sekolah
lain yang serupa dengan budget lebih murah.
Alternatif
ketiga memilih sekolah adalah jarak. Buat anak yang masih punya kebiasaan
nyantai akan sulit jika kita memilih sekolah yang jauh dari rumah. Selain
karena bakal sering terlambat, juga bisa menyebabkan kelelahan alias capek di
jalan. Akhirnya secara tidak langsung akan berakibat juga pada prestasi anak.
Jadi
jika ingin memilih sekolah anak, jika dia cukup dewasa biarkan dia memilih
sekolahnya sendiri dengan catatan harus memiliki alasan yang logis memilih
sekolah tersebut. Dengan demikian anak akan merasa lebih bertanggung jawab dan tidak merasa dipaksa untuk bersekolah.
Jika
anak belum cukup dewasa untuk memilih. Pilih sekolah yang kira-kira anak suka,
dengan kurikulum, visi, misi, dan
memiliki fasilitas bagus serta sesuai dengan keuangan kita serta jaraknya tidak
terlalu jauh.
#SatuHariSatuKaryaIIDN
Kurleb sama ya Mbak. Saya dan suami memilih sekolah yang memberikan porsi lebih dalam pengenalan nilai agama Islam, dan jarak juga jadi faktor. Tapi untuk TK B dan SD insyaa Allah mau masuk sekolah alam (green Islamic school) karena metodenya lebih cocok untuk si kakak.
ReplyDeletenah kalo ini perlu di camkan juga oleh orang tua ketika ingin menyekolahkan anaknya, harus teliti mengenai sekolah tersebut agar si anak aman dan nyaman dalam belajar karena kita sangat mengerti kondisi di lapangan saat ini banyak hal yang terjadi terhadap anak jika orang tuanya lalai dalam mencari tempat yang baik untuk anaknya
ReplyDelete