Jadi
seringkali ketika sakit kita diberikan
pilihan, menggunakan obat tradisonal atau meminum obat yang berbahan dasar zat
kimia.
Dua-duanya
mempunyai khasiat dan efeknya masing-masing. Tapi kalau saya diharuskan memilih
tentu saja ketika sakit, saya lebih memilih mencoba meminum obat tradisional terlebih
dahulu ketika tidak efektif atau tidak ada perubahan baru mencoba obat kimia.
Apalagi
bagi ibu menyusui seperti saya meminum sembarang obat sangat berpengaruh pada
kualitas dan produksi ASI.
Kenapa
saya lebih memilih obat tradisional? Karena bahan dasarnya alami dan biasanya
yang alami tentu saja lebih diterima oleh tubuh.
Sebagai
contoh ketika batuk daripada langsung minum obat kimia saya lebih memilih
mencoba ramuan dari daun saga yang diperas atau jerus nipis dicampur sedikit
kecap manis.
Ketika
baru melahirkan juga saya lebih suka menggunakan jamu-jamuan sebagai perawatan
tubuh,agar badan tidak pegal-pegal, asi lancar, tidak sakit kepala, bersih
darah kotor sampai tuntas, perut cepat kempis.
Begitu
juga ketika anak sakit saya lebih suka menggunakan cara tradisional dulu, atau
jika memang diperlukan perpaduan cara tradisonal dengan obat kimia, seperti
ketika demam saya mengompres anak di setiap lipatannya dan juga memberikan
paracetamol.
Obat
kimia meskipun bahan dasarnya mungkin terbuat dari sari pati bahan alami yang
diproses sedemikian rupa, tentu saja mempunyai efek samping lebih banyak pada
tubuh daripada bahan alami langsung yang dikonsumsi.
Beberapa
penelitian menegaskan banyak obat yang memiliki efek samping yang membahayakan
sehingga penggunaan dan peredarannya harus dibatasi dan diawasi.
Seperti
pengunaan antibiotic yang sering disalah gunakan, flu, batuk, demam langsung
diresepkan antibiotik, cara meminum antibotik yang tidak sesuai dosis,tidak
dihabiskan sering kali membuat bakteri, virus justru semakin kuat sehingga
ketika sakit yang sama melanda memerlukan dosis yang lebih besar untuk
mengobatinya.
Jika
obat tradisional mencukupi kenapa harus menggunakan obat kimia, saya yakin yang
alami tetap yang terbaik, dan
mengonsumsi obat tradisional yang terbuat dari bahan alami jauh lebih
menyehatkan, jika proses pembuatannya higienis dan komposisi bahannya
diperhatikan dengan seksama.
Mau
obat tradisonal atau obat kimia dua-duanya bermanfaat, dua-duanya berkhasiat
asal diperhatikan dosis pengunaannya.
#SatuHariSatuKaryaIIDN
Seorang dokter yg sudah tua pernah menasehatiku, yg terbaik itu tanpa obat, baik kimia maupun jamu. Usahakan treatment dulu. Misal utk sesak karena batuk bisa diuap dulu pakai air panas. Kalau sdh nggak bisa, herbal dulu, baru kimia. Tapi utk herbal seperti jamu jg harus hati2 krn banyak yg tidak teruji klinis & prosesnya non higienis. Jadi aku lbh suka bikin jamu sendiri krn tukang jamu suka pakai botol air mineral bekas. Sering kondisi botolnya sudah nggak bagus krn jamu dituang dlm keadaan panas.
ReplyDeletewah makasih banyak masukannya mbak Lusi, kebetulan kalo pas melahirkan biasanya ibuku yang buatin ramuan jamunya dari kunyit, madu aku lupa bahannya apa lagi he...3x
ReplyDelete