Jadi
anak ketigaku baru bisa duduk ketika usianya menginjak sembilan bulan, dan bisa
berjalan walau kini usianya menginjak hampir 1 tahun 8 bulan.
Pertamanya
ketika di usianya 12 bulan dia masih belum bisa jalan, aku masih nyantai, kata
orang anak nggak bisa jalan karena keseringan di gendong, tapi ketika aku
berhenti mengendongnya tetap dia malas untuk berjalan, yang disalahkan tetap
ibunya.
Pertamanya
aku nggak tahu harus bagaimana mengatasi keterlambatannya, curhat dengan teman
ada kawannya yang anaknya baru bisa jalan setelah usia 2 tahun, berat badan Gibranku juga tak bertambah, malahan di
kartu KMSnya sekarang ada di warna kuning alias kurang gizi, bikin stress tapi
nggak tau harus gimana.
Ketika
hari posyandu tiba,aku sempat curhat tentang keadaan Gibran ternyata kata
petugas posyandu coba konsultasi dulu ke puskesmas. Dari puskesmas Gibran
ditimbang dan diukur berat badan. Berdasarkan tinggi dan berat badan dia
sesuai, Gibran nggak kelihatan kurus seperti anak kurang gizi tapi dari usia
berat badan dan tinggi badannya kurang.
Akhirnya
pihak puskesmas memberi surat rujukan
agar Gibran diperiksa ke dokter anak bagian tumbuh kembang di rumah sakit
Zainal Abidin Banda Aceh.
Untungnya
sekarang RSZA ada fasilitas registrasi online sangat terbantu sekali dengan
adanya layanan ini,karena jam setengah sembilan saja antrian pengunjung di RS
untuk yang regular sudah padat semua kursi penuh,antrian online hanya paling
banyak menunggu 4 orang saja.
Setelah
mengantri sebentar dan memiliki kartu pasien, akhirnya aku langsung menuju poli
anak, sudah banyak juga pasien yang mengantri, ada yang anaknya bocor jantung,
ada anaknya hiperaktif, ada yang down syndrome, ada juga anaknya masih
digendong walau usianya sekitar 8 tahun dan terlihat kaki si anak lebih kecil
dari ukuran badannya.
Mengantri
bersama mereka membuat menjadi lebih bersyukur, kagum pada para ibu yang
memiliki anak-anak dengan masalahnya masing-masing, mereka ibu-ibunya yang
hebat.
Jadi
setelah tiba giliranku, dokter bertanya kenapa anaknya? Dokter mengukur lingkar
kepala Gibran yang ternyata lebih kecil daripada anak seusianya, dan juga
melihat reflek Gibran, ketika diajak berjalan apakah dia mau.
Dan
respon Gibran hanya menangis dan memelukku. Dokter menyarankan untuk melakukan
test darah, ct scan kepala serta fisioterapi, yang ternyata semua test itu nggak selesai dalam satu hari, apalagi ketika
ct scan kepala, padahal Gibrannya udah tidur, ketika diletakkan di alat CT scan
dia langsung, sampai tiga kali seperti itu
terus.
Bener-bener
bikin desperate mana antrian tempat CT scan, atau bagian
radiologi panjang banget dan Gibran satu-satunya yang masih bayi, bahkan ada
pasien yang kejang selama menunggu antrian.
Akhirnya
kami kembali lagi ke poli anak untuk diresepkan obat tidur, agar ketika CT scan
Gibran tertidur dan nggak gerak-gerak kepalanya. Selama menunggu antrian petugas sempat
melakukan interview singkat denganku, apa Gibran pernah jatuh sampai muntah?apa
pernah kejang? Dan dipoli anak juga sempat ditanya hal yang sama? Apa lahirnya
langsung menangis?Apa sering digendong?
Ketika
diruang fisioterapi juga ketika diajak berjalan si Gibran hanya nangis, jadi
nggak bisa dilakukan terapi.
di ruang fisioterapi |
Setelah
dua hari hasil test darah dan CT scan keluar, hasilnya Gibran kurang zat besi,
dokter meresepkan vitamin yang mengandung zat besi dan vitamin otak (mengandung
asam folat).
Mengenai
lingkar kepalanya yang kecil, dokter bilang itu bisa disebabkan oleh infeksi,
bisa ketika dalam kandungan, ketika melahirkan. Rajin-rajin saja distimulus,
jangan dibiasakan menonton televisi apalagi diberikan gadget, jangan lupa
didengarkan bacaan ayat suci Al-Quran.
Vitamin yang diresepkan dokter untuk Gibran |
Alhamdulillah
ketika pertemuan ketiga kalinya, Gibran sudah bisa berdiri sendiri. Tapi karena
dokter di poli anak berganti-ganti, kami harus menjawab pertanyaan yang sama.
Berapa berat badan ketika lahir? Apa lahir langsung menangis?
Dokter
bahkan memamerkan bagaimana cara agar anak bisa berjalan.Bisa dengan
mendorong-dorong kursi plastik atau stroller mainan itu lebih efektif daripada
ditateh.
Dokter
juga melihat kalau secara reflek, Gibran tidak ada masalah. Jangan sering
digendong harus sering latihan berjalan minimal 2 jam sehari.
Untuk
itu aku sampai nyewa alat push walker yang ongkos sewanya seratus ribu per dua
minggu biar Gibran semangat untuk latihan
jalan tapi nyatanya nggak efektif dia malah lebih lalai sama mainannya.
Oya
dari mbak Rosalina Susanti aku baru tahu kalau kita bisa memantau perkembangan
anak dengan menjawab kuesioner https://tumbuhkembang.info/alat/kuesioner-pra-skrining-perkembangan-kpsp/
disini juga ada stimulus apa yang harus dilakukan sesuai dengan perkembangannya
Minggu
depan schedule konsul Gibran selanjutnya, doakan yaa moga Gibran bisa jalan
sendiri tanpa harus pegang-pegang.
#SatuHariSatuKaryaIIDN
Semoga dede gibran ganteng sehat2 selalu aamiin
ReplyDeleteAamiin makasih doa dan supportnya mbak desi
Deletewah samapi segitunya , dulu anak perempuanku juga lambat jalan batu satu setenagh thn bisa jalannya
ReplyDeletey allah Mbak. semoga Gibran lekas bisa jalan ya. Semangat Gibran pasti bisa. Kalau boleh tambah saran, disemangati Gibrannya, ajak bicara kasih alasan kenapa dia harus bisa jalan, apa enaknya bisa jalan dll, semacam itulah. good luck Mbak
ReplyDeleteHallo Gibran, sehat-sehat selalu dan lekas bisa jalan ya, jangan buat umi khawatir :)
ReplyDeleteyang semangat uminya Gibran ya. ternyata ngaruh juga ya kebanyakan digendong sama nggak. terus daku daritadi penasaran,ada apa dengan anak yang ketika lahir langsung nangis dan yang tidak :)
Kalau kata orang tua, umur segitu masih wajar, kalau belum bisa jalan, Mbak. Soalnya ada yang belum bisa jalan, karena udah bisa ngomong duluan atau tumbuh gigi duluan.
ReplyDeleteSemoga Gibran baik-baik aja ya Mbak. Saya yakin tumbuh kembangnya bisa normal karena saya lihat bundanya, sangat memperhatikan setiap tahap pertumbuhannya. :))
Aamiin
ReplyDeleteSemangat dedek Gibran
Semangat!!!!!!!!!!!!!!!!
Sehat terus ya Gibran ganteng, anak sholeh pasti mau ikut omongan uminya, hu um.
sebagai ibu pastinya cemas banget ya kalau mlihat perkembangan anak yang terlambat, apalagi kalau dengar orang yang menyealahkan ibunya, hikss...sedih banget, semangat terus ya, mba dan dedek Gibran
ReplyDeleteSuka miris kalo denger atau baca cerita tentang apa yang kurang baik terjadi sama anak tuh selalu yang disalahkan ibunya. Kan enggak bener. Ya walaupun aku jg blm berumah tangga dan belum jadi ibu tetep aja merasa sedih. Kenapa bukannya disupport gitu ya :(
ReplyDeleteSabar yaaa, Mbak.
Kalau aku dulu sih menurut cerita mamaku bisa jalannya karena pas disetelin lagu kesukaan terus aku joget-joget sendiri kegirangan gitu, eh tau-tau bisa jalan sendiri. 😂
Tiap anak pasti punya cerita uniknya sendiri momen pertama kali dia jalan, pertama kali dia ngomong, dll.
Gibran lucu bangeeeet. Sehat terus yaaaa, anak pinter. Semoga segera mau jalan, eh bahkan langsung bisa lari-larian biar mamanya kewalahan ngejarnya 😜
Aamiin. Semoga Gibran sehat terus, juga tumbuh kembangnya cepat. Ibunya juga yang semangat, tetap berpikir positif dan singkirkan energi negatif yang didapat dari perkataan orang-orang.
ReplyDeleteDede Gibraaan gemaaay, semoga terus ada perkembangan ya deeek, ayooo biar bisa lari2 dan bundanya capek ngejer2 hihi. Bunda semangat juga ya bun buat naknak Gibran yay
ReplyDeleteSemangat ya kak buat dedek Gibran. Memang, pada awal baca di blog ini, terlintas tentang KPSP di pikiranku. Tapi, akan lebih baik jika dibarengi juga dengan Denver Test juga. Bisa dicari di Google. Tapi, aku jadi heran kok dokternya ga ngelakuin KPSP ya, langsung ngarah ke CT Scan sama cek darah. Padahal, cocok dilakukan sebagai skrining juga toh dan sudah disetujui nasional. Hmmm.
ReplyDeleteYasudah, yang penting sudah progresss yang menakjubkan ini.
Semoga dedek gemes sehat selalu yaaa.. ternyata vitamin perlu banget buat anak-anak ya mba
ReplyDeleteSemoga adem sehat ya...
ReplyDeleteDulu anakku juga belum bisa jalan...baru titah2 usia 19 bulanan
Deket 2 tahun...sering diajak titah aja...
Aku juga dulu terlambat jalan kak. Dari mbrangkang langsung lari. Ngga secanggih sekarang yang sudah banyak alat dan pemeriksaan yang lengkap. Sehat terus ya Gibran. Jadi anak sukses dan membahagiakan semua orang
ReplyDeleteSemangat ya Gibran! Tetep strong jg ya Mbak! Untungnya Mbak langsung konsultasi dan cepet dapat penanganan. Gak kebayang ibu2 di luar yg ke posyandu aja males sampe anaknya kena gizi buruk. Semoga kita jauh2 dr hal buruk kaya gitu ya
ReplyDeleteSemanagad dedek.
ReplyDeleteTFS ya mbak. dapet pelajaran berharga tentang anak.
Halo Gibran. Semangat ya belajar jalannya. Semoga sehat selalu. Yang banyak ya makannya
ReplyDeletesehat terus ya dede Gibran, memang ya mba perjuangan banget kalau udah berurusan dengan kesehatan anak apalagi harus bolak balik ke dokter dan rumah sakit
ReplyDeleteSemoga dede gibran sehat selalu ya mbak. Memgkhawatirkan banget mbak, kalo ada yang ngantri di RS sampe kejang2. Alhamdulillahnya udh ada fasilitas RSZA ya mbak :)
ReplyDeleteadek! kamu kok lucu sekali sih,
ReplyDeletesemangat yaa belajarnya, semoga bisa jalan dengan baik, nanti main2 sama kakak yaaa
Mangattt mak
ReplyDeletehalo bunda,saya baru melihat blog bunda sekarang karena saat ini anak saya jg mengalami microsefali.. bagaimana kondisi anak bunda saat ini?
ReplyDelete