Saturday, 9 December 2017

Perlukah Seorang Anak Menggunakan Gadget?

Gadget seperti pisau yang bermata dua, satu sisi memang dibutuhkan, sisi lain pengunaannya bisa bikin ketagihan dan melupakan kewajiban dan tugas lainnya.

Dengan gadget keluarga yang jaraknya terpisah jauh bisa menjadi terasa dekat, tapi sayangnya keluarga yang dekat  jadi terlupakan karena semua terlena gadget.


Disadari atau tidak anak kecanduan gadget itu penyebab utamanya adalah orangtua. Kenapa orangtua? Karena semenjak kecil anak dibiasakan dengan gadget, sewaktu menyusui ibu memegang gadget, ketika anak ingin bermain terkadang orang tua terlalu lelah dan memberikan gadget sebagai solusi.

Sebelum mendisiplinkan anak untuk menggunakan gadget sebaiknya orang tua terlebih dahulu yang mendisiplinkan diri menggunakan gadget, karena anak mencontoh tingkah laku orangtua.
Pastikan ketika jam-jam anak membutuhkan perhatian orangtua seperti saat mengerjakan pr,sedang menghadapai ujian, ingin berdiskusi, orangtua menyimpan gadget sebentar. Bahkan kalau perlu sebelum anak-anak tidur malam sebaiknya orangtua meminimalisir penggunaan gadget.

Kecanduaan gadget pada anak bisa dihindari jika orangtua menyadari pentingnya kehadiran mereka untuk tumbuh kembang anak dan gadget tidak bisa menggantikan itu

Seperti salah satu iklan produksi Thailand kalau tidak salah, tentang sebuah keluarga yang ingin membelikan smartphone untuk anaknya yang berusia sekitar lima tahun.Kemudian salesnya berkata agar datang kembali sepuluh tahun lagi,  karena yang dibutuhkan anak  pada usianya sekarang adalah kasih sayang dan perhatian  dari orangtua.

Sebuah percobaan juga pernah dilakukan dilakukan pada dua anak kembar guna mengetahui pengaruh gadget pada anak. Satu anak belajar menggunakan gadget, satu anak belajar secara manual menggunakan alat peraga, dan arahan guru.

Terbukti anak yang menggunakan gadget ternyata konsetrasinya lebih rendah meski belajar dengan materi yang sama dibandingkan saudaranya yang belajar manual. Hal ini dikarenakan gadget secangih apapun hanya merupakan sarana belajar satu arah.

Untuk belajar lebih baik seorang anak membutuhkan sarana belajar dua arah  alias diperlukan komunikasi dua arah perlu  terjadi interaksi, anak bisa bertanya pada guru, ada tatap mata, ada sentuhan, ada emosi yang dilatih selama belajar.

Selain itu kecanduan gadget juga sangat membahayakan, anak menjadi hiperaktif, emosi tak terkendali, bisa menyebabkan kebutaan hingga kematian. Iya benar kematian, kadang saking terobsesinya dengan game digadget dan terlebih tak ada kontrol  dari orangtua, sang anak terus bermain dengan gadgetnya hingga lupa makan, lupa minum serta kurang istirahat.

Belum lagi sekarang ini banyak sekali beredar diyoutube video dengan tokoh-tokoh kesayangan anak-anak, seperti frozen dan spiderman, hanya saja mereka membuat adengan orang dewasa dan vulgar, sama sekali tidak pantas ditonton oleh anak-anak, tapi ironis jutaan viewer dari video youtube itu  justru datang dari penonton anak-anak.

Berapa anak harus terkontaminasi hal negatif sebelum waktunya?Kita bisa mencegahnya dengan tidak tetap mengawasi anak-anak kita ketika bermain gadget atau ketika terpaksa sekali dan kita sempat mengawasi mereka, pastikan ada fasilitas parental control di gadget mereka sehingga mereka tidak bisa mengakses sembarang content, yang tidak kita izinkan.

Memiliki dan mengunakan gadget bagi anak mungkin sangat menyenangkan dan bisa dipakai buat gaya-gayaan, tapi efek negatifnya lebih banyak daripada positifnya. Mencegah sebelum kecanduan lebih mudah daripada mengobatinya.

Arahkan anak dengan kegiatan-kegiatan positif seperti mewarnai, olahraga. Jika anak penasaran dengan gadget kenalkan content positif tapi batasi penggunaanya







13 comments:

  1. saran dari saya mbak, untuk search engine ganti saja jangan dengan google.
    karena sekarang ada search engine khusus untuk anak-anak besutan google juga. namanya Kiddle "Safe visual search engine for kids"
    ingin coba? langsung saja ke alamatnya
    https://www.kiddle.co/

    set halaman itu untuk default homepage di Smartphone maupun laptop agar jika anak-anak mengakses tetap aman.

    ReplyDelete
  2. Gadget itu fungsikan saja kayak another games console plus bisa ditelepon oleh orangtua. Jadi buat kayak gimbot jaman dulu aja. Game yang kita atur kapan mainnya. Ngga usah online. Belum saatnya anak online ke INTERNET. Kecuali intranet sekolah yang secure.

    ReplyDelete
  3. Iya aku juga udah siap2 waspada perihal ini
    Nanti kalau aku punya anak, aku udah ancang2 untuk siap menjauhkan anak dari gawai
    Hmmm tapi... Tapi... Suami aja belum punya, apalagi anak ��

    ReplyDelete
  4. wkk...aku ngikik baca komennya Rhos...

    Btw,
    Aku juga termasuk orangtua yang sangat - sangat membatasi gadget.
    Agak KZL kalau ngeliat orangtua membebaskan anak memegang gadget lama-lama supaya gak repot.

    Huh!

    ReplyDelete
  5. Kalau sudah baca artikel tentang gadget dan anak sering merasa bersalah juga,karena sudah membiarkan anak saya ditemani gadget,tapi sekarang lagi diet gadget bangetlah

    ReplyDelete
  6. wah ilmu yang bagus nih, belakangan memang saya khawatir gladio yang umum 9 bulan seneng nonton lagu anak di youtube, saya menghindarinya dengan unduh videonya dan tampilkan di laptop, setidaknya layarnya lebih gede dan cukup menyehatkan

    Tapi saya juga perlu melakukan tips ini nih sebelum Gladio bener-bener dewasa, yah saya akui harus mulai dari saya dan istri terlebih dulu untuk disiplin gadget

    ReplyDelete
  7. Ngeri memang kalau membayangkan gadget di tangan anak2. Orangtua harus cerdas meilah tontanan dan game aplikasi. Kalau tidak dikasih gadget juga kasihan dia karena melihat teman2nya yang lain pada gadget semua. Jalan tengahnya mungkin memberlakukan jam gadget di akhir pekan atau jam tertentu setiap hari.

    ReplyDelete
  8. Aku ngajakin ponakanku pakai gadget, laptop tapi diawasi dan porsinya dikit. Intinya biar dia tahu dan gak gaptek amat. Ngerinya kalau apa2 gadget, ngrengek dikasih, main harusnya hepi malah pegang hp mulu. Jadi gak sehat deh. Ortunya kudu prihatin deh

    btw, iklan Thailandnya aku blm liat. Kalau ada sales kaya gitu,TOP lah. Mau beli hp suruh balik 10 th lagi

    ReplyDelete
  9. Anak perlu juga di kenalkan gadget..tapi orang tua juga harus disiplin...jangan sampai anak kecanduan...

    Apalagi gadget bisa jadi sarana edukasi..bukan sekedar main game aja..

    ReplyDelete
  10. Ya, gadget memang ibarat pisau bermata dua bagi anak. Namun, jika aku sudsh punya anak (ya, aku memang belum punya istri, or even pacar), mungkin aku mencoba untuk melakukan sedikit parental control dengan anak. Jadinya, aku mungkin tidak akan beliksn anak itu gadget. Namun, materi-materi lembelajaran mungkin ada melalui gadget punya saya. Semoga aja sih terwujud. Amin.

    ReplyDelete
  11. Kalau sudah lelah banget aku juga akhirnya memberikan gadget untuk Ghaza tonton. Merasa bersalah si, tapi butuh istirahat bagai daripada menggila, hahaha...
    Yang kesalnya karena belum punya rumah sendiri, peraturan yang dibuat itu sering dilanggar oleh orang lain

    ReplyDelete
  12. sulit juga sih, anak kecil jaman sekarang nggak terpapar gadget. Mungkin masih boleh dilihat dan digunakan, yang terpenting batasi gadgetnya. Dan benar, ajak anak interaksi lebih sering, daripada membiarkan anak nonton di gadget

    ReplyDelete
  13. Sebaiknya ngga deh. Soalnya kalau dibawah 5 tahun dan ngga dikontrol bisa bahaya. Anak temenku udah 5 tahun ngga bisa ngomong karena kebiasaan asik maen sama gadget. Bahaya banget

    ReplyDelete

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal

Nikmati Liburan Cepat dan Praktis Bersama Whoosh & BRImo: Hemat Waktu, Lebih Banyak Kesempatan Menang Hadiah!"

  Di era modern ini, perjalanan antar kota menjadi lebih mudah, nyaman, dan efisien berkat hadirnya kereta berkecepatan tinggi Whoosh.  T ak...