Dua
tahun ini rasanya menjadi dua tahun terberat dalam hidup. Tahun kemarin aku
kehilangan adikku, adik yang selalu
stand by kalau antar jemput kakaknya,adik yang sewaktu SD pernah nasehatin
kakaknya yang penakut ini (karena takut gelap) ngapain takut gelap nanti pas kita mati dikubur juga sendiri nggak ada yang nemenin.
Kangen
banget sama adikku, moga dia dilapangkan kuburnya diampuni segala dosanya
diberi tempat terbaik di sisinya. Sejak dia pergi seringkali setiap waktu
senggang selalu terlintas kenangan dengan adikku.
Dear God, I Miss My Brother a lot
Kangen
sampai kebawa mimpi, hingga kini setahun lebih kepergiannya aku bermimpi 5 kali
bertemu dengannya. Tiga diantaranya dia
mencoba meyakiniku kalau dia baik-baik aja jangan khawatir.
Malah
adikku, nyuruh aku belajar motor lagi, supaya aku bisa pergi kemana-mana, nggak
tergantung orang lagi.
Pernah
ketika aku sangat kangen aku mimpi dipeluk dia sangat erat, kami menangis
berdua, menyadari dunia kami telah berbeda, hingga terbangun juga air mata
masih netes aja.
Nulis
ini juga aku jadi nangis lagi kangen. Tadi malam juga dia datang ke mimpiku.
Badannya kelihatan berisi, gaya bicaranya masih sama, suaranya masih sama,
bercandanya masih sama.
Dia
pulang ke rumah mengenakan kemeja
kotak-kotak favoritnya, duduk menemaniku
supaya aku nggak sedih lagi. Aku hanya memperhatikan saja, memandangnya,
mengamati setiap gerak-geriknya.
Beberapa
waktu yang lalu ibuku juga mimpi adikku pulang, dia sebentar tidur dekat ayah,
sebentar tidur dekat ibu. Kami nggak tahu apa arti mimpinya, mungkin saja hanya
bunga tidur, mungkin juga kerinduan kami padanya yang begitu besar hingga
terbawa mimpi.
Tahun
ini juga akhirnya aku tau kalau ayah ternyata kena penyakit kanker kulit, di
uaianya yang merambat senja serangkaian operasi harus dijalani. Tubuhnya makin
kurus.
Meski
operasi berjalan sukses tapi ayah perlu disinar untuk memastikan sel kankernya
benar-benar mati. Kemungkinan terburuk ayah akan kehilangan penglihatannya
akibat disinar kecuali ada kacamata khusus (bahkan rumah sakit kanker di Medan
juga tidak memiliki fasilitas ini)
Sedih,
hanya berharap yang terbaik dan sel
kanker ayah, hilang semua. Jangan beri cobaan di luar batas kemampuan
kami Ya Allah, kami tak sanggup menghadapinya.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal