Wednesday, 13 September 2017

Eman Segone! 3 Jurus Habiskan Makananmu Ala Saya

Jujur baru tau istilah Eman Segone itu waktu baca tulisan mak  @Siti Hairul Dayah di blog KEB. Walau istilahnya baru kudengar namun prakteknya sudah lama kami terapkan dalam keluarga kami.

Eman segone sendiri adalah sebuah gerakan sosial yang digagas oleh sebuah komunitas di Jogja. Tujuannya adalah mengajak masyarakat untuk tidak terbiasa membuang-buang makanan.  
Sama dengan keluarga mbak Siti bisa dibilang yang kami lakukan di rumah adalah implementasi dari gerakan ini.

Contoh kecilnya saya membiasakan anak-anak kalau makan sesuai porsi mereka dan harus dihabiskan, karena mubazir jika tidak dihabiskan.

Jika anak-anak masih tidak mau menghabiskan makanan mereka saya  mengeluarkan jurus pertama yaitu bercerita. Saya ceritakan pada anak-anak bagaimana jerih payah kami  sebagai orang tua dalam menghadirkan makanan bisa terhidang di meja makan.

Ayah harus berkerja keras mengumpulkan uang setiap harinya, masa nggak kasihan sama Ayah Dek? Sayang nggak sama Ayah? Kalau sayang habiskan donk makanannya.

Di saat lain, ketika anak-anak nggak mau menghabiskan masakan, saya  akan bertanya mereka. Masa nggak dihabisin makanannya  mama dah capek masak,padahal  hari ini mama banyak banget kegiatan yang harus dilakukan tapi mama sempetin masak jangan kalian lapar. Sedih mama kalau kalian nggak habisin makanannya.

Kalau dua jurus itu nggak mempan, baru deh saya keluarin jurus cerita anak-anak di Ethopia, yang kelaparan karena memang negaranya gersang, air susah di dapat, tanaman susah tumbuh atau anak-anak di Syria, Palestina yang kelaparan karena perang bahkan saking laparnya dan nggak ada makanan rumputpun mereka makan supayang hilang rasa laparnya.
Dan biasanya anak-anak saya kalau dibilang seperti itu langsung nurut ngehabisin makanannya.

Jurus kedua agar mereka menghabiskan makanannya adalah harus kreatif mengolah makanan sisa.
Seperti saat Hari raya Idul Adha kemarin. Tersisa 3 buah lontong pemberian tetangga, tapi lauknya udah habis. Mau bikin lauknya lagi (seperti tauco udang, sayur lodeh, rending) kok males ha….3x dan sepertinya juga orang rumah pada kenyang makan lontong.
 Lontong  yang sudah dipotong dan dijemur

Lontong yang sudah digoreng dan jadi kerupuk

Mau disimpan lagi lontongnya nanti rasanya berkurang, alias pasti nggak enak lagi. Akhirnya itu lontong diiris tipis-tipis lalu dijemur , setelah kering dan digoreng rasanya lumayan. Gurih seperti kerupuk dan cocok jadi kerupuk hanya rasanya saja sedikit hambar  tapi tetap enak kok dimakan  apalagi kalao dicocol sambal.

Jurus ketiga agar anak mau menghabiskan makanan beri contoh nyata. Jangan hanya bicara saja tapi pada prakteknya kita gagal memberi contoh yang baik. Contohnya saja jika kita kalau  menghadiri sebuah pesta pernikahan.

Rata-rata tamu undangan khususnya yang wanita menaruk banyak makanan tapi tidak menghabiskannya padahalkan mubazir atau ketika bertamu dihidangkan minuman selalu disisakan.

Kalau saya pergi kondangan, saya selalu ambil porsi makanan secukupnya, dengan lauk yang kira-kira saya suka. Nggak perlulah semua menu wajib ditaruk di piring kita meskipun itu gratisan dan mungkin tidak kita sukai.

Mumpung gratis, bukan berarti harus mubazir, selalu menyisakan makanan dengan alasan sudah kekenyangan atau taruk kebanyakan. Malah melototin orang yang piringnya bersih ketika kondangan dengan tatapan curiga lapar atau doyan. (kalau saya seh dua-duanya ...eh)

Mindset seperti ini harus kita rubah, biasakanlah tidak membuang-buang makanan meski itu gratisan. Kalau nggak suka diolah saja makanannya menjadi menu yang kita dan keluarga sukai banyak resep yang tersebar di internet tinggal googling saja.

Jadi ayolah dipraktekan Eman Segone 3 jurus  ala saya agar tidak membuang makanan.


11 comments:

  1. istilah itu sih sering banget ibuku ngomong, maklum jawa tulen dan aku dididik ibuku apa saja yg ada di meja makan dimakan, dan ambil sedikit dulu kl mau nambah boleh, agar nasi gak tersisa

    ReplyDelete
  2. memang banyak cara untuk pastikan makanan tidak mubazir. Yang pasti, harus kuta menahan hawa Nafsu

    ReplyDelete
  3. ibu saya dulu selalu bilang "makan nasinya, kasihan bapakmu susah payah kerja, nasi dibuang/ga dimakan" sampai sekarg saya ngeman mbuang sego mba. apalagi paling gemes liat di hajatan orang ngambil makanan penuh di piring namun akhirnya ga dimakan, duh pak buk eman segone..:(

    ReplyDelete
  4. Kreatif sekali lontong jadi krupuk :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku lihat mertuaku bikin ini, kalo lontongnya dikasih garam sebelum dijemur pasti lebih mantap lagi

      Delete
  5. Baru tahu aku, kalau lontong bisa dijadikan kerupuk. Selama ini kalau sisa disimpan di kulkas atau dikasihkan orang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. lontongnya aja aku dikasih orang masa kasih ke orang lagi...apalagi lontongnya udah lama

      Delete
  6. Kreatif banget mbak... Saya pikir irisan lontong kering itu tadi keripik singkong

    ReplyDelete

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal

Nikmati Liburan Cepat dan Praktis Bersama Whoosh & BRImo: Hemat Waktu, Lebih Banyak Kesempatan Menang Hadiah!"

  Di era modern ini, perjalanan antar kota menjadi lebih mudah, nyaman, dan efisien berkat hadirnya kereta berkecepatan tinggi Whoosh.  T ak...