Nukman Lutfie |
Siapa
yang tidak mengenal detik.com? Portal
berita terkini dan terpopuler di Indonesia ini ternyata memiliki sosok Nukman Lutfie dan Atmaji Sapto
Anggoro generasi pertama di bidang marketingnya.
Menurut
Nukman Lutfie, Sapto adalah sosok yang
ulet, supel dan memiliki daya juang yang tinggi, dan selama marketing
dipegang oleh Sapto iklan semakin banyak serta memiliki jaringan yang semakin luas, padahal beliau tidak mempunyai basic pemasaran offline maupun online.
Walaupun
secara pekerjaan keduanya tidak saling
berhubungan dan dari hubungan pertemanan mereka juga tidak pernah berkerja sama
bareng membentuk proyek apapun. Kesamaan dalam pemikiran yang membuat mereka
memiliki kecocokan.
Resize of MOU dengan Industri web Indonesia Sapto Anggoro |
Menurut
Nukman hal yang wajar dengan latar belakang Sapto sebagai orang digital yang
memiliki jiwa sosial tinggi, maka ketika beliau memiliki kelebihan uang maka hal yang terpikirkan adalah membuat
padepokan untuk untuk kegiatan sosial.
Sapto
kemudian mendirikan Padepokan ASA berlokasi di Jogya
yang merupakan tempat untuk berbagi dan saling
peduli terutama berbagi bagaimana
belajar bisnis dan menjadi
jurnalistik.
Mereka
berbagi tanpa dibayar sesuai dengan tagline Padepokan ASA yaitu house of sharing and incubation atau
rumah berbagi generasi peduli, jembatan bagi organisasi dan komunitas agar
dapat lebih merangkul masyarakat. yang cenderung ke tema digital.
Bersosial
sambil memanfaatkan kompentensinya membangun sesuatu sebagai pengusaha dengan
memanfaatkan jaringan yang dia punya. Padepokan dengan kegiatan yang Sapto
banget yaitu Entrepreneurship digital.
Di Padepokan ASA para generasi muda untuk
digembleng, diajari,diinkubasi agar kelak siap menghadapi dunia luar, dan diharapkan akan menjadi entrepreneur atau social entrepreneur. Dengan kata lain, Padepokan ASA, bertujuan untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Nukman Lutfie sendiri dikenal sebagai seorang
pengusaha, konsultan, dan pembicara di bidang
Internet Marketing. Ia banyak diminta
berkomentar mengenai fenomena internet, khususnya media sosial di televisi.
Menurutnya karir berbasis hobi akan lebih bisa dinikmati dan
berhasil dibandingkan dengan faktor lain.
Sapto
pernah mengundang Nukman Lutfie, Ono
Purbo dan masih banyak lainnya sebagai tamu dan berbagi di Padepokan ASA.
Tujuannya sangat jelas semakin banyak guru semakin banyak hal yang bisa didiskusikan, semakin banyak
orang yang berminat belajar di sana.
Padepokan
ASA sendiri di mata Nukman merupakan Padepokan Harapan sesuai dengan namannya.
Pemiliknya juga penuh asa, yang dipanggil menggisi penuh asa, semua berbagi
asa.
Harapannya
untuk Padepokan ASA agar memiliki masa depan yang baik, bisa menghasilkan
orang-orang yang berkerja secara professional,
melahirkan starup baru
dan para professional di bidangnya
terutama di bidang digital berkat bimbingan di Padepokan ASA.
Menurutnya
sebagai owner, Sapto telah membuat
beberapa terobosan seperti tirtoid, research dan bisa menjadi contoh bagi yang
belajar di sana.
Sejak
2015 hingga sekarang Padepokan ASA sudah memiliki banyak sekali program dan
terus berkembang hingga sekarang ini.
Terakhir event yang dilakukan di Padepokan ASA adalah berupa diskusi senja entrepreneur muda Jogja,
diskusi tekno cyber security dan
bincang selasar novelty startup zero to
one.
Tertarik
bergabung dengan Padepokan ASA? Datang saja ke Padakuhan Gedongan Lor Desa Wedomartani
Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Tempat
yang adem dan asri dengan sebagian besar kegiatan dilakukan di joglo limasan yang begitul
kental dengan nuansa etnik dan udara
segar dari persawahan akan membuat anda betah berlama-lama menimba ilmu di
tempat ini.
Yuk tunggu apalagi segera bergabung dengan
Padepokan ASA, menimba ilmu dan
berdiskusi langsung pada master-masternya yang sudah terbukti kinerja dan sepak
terjanya bisa dijadikan contoh seperti Atmaji Sapto Anggoro.
Sekabupaten sama aku nih padepokannya, tapi aku belum pernah dengar. Berarti aku kurang gaul. :((
ReplyDeleteAyo mbak jalan-jalan lagi dan mampir ke padepokannya :)
DeleteBaru tahu ada padepokan ini. Kira in cuma Aa Gatot aja hahaha
ReplyDeletesama teh, hihi.. berarti padepokan itu ga berarti tempat buat ngaji/kajian atau silat aja ya?
DeleteDuhh, andai dekat, mau deh mampir dan belajar di padepokan itu. Sayangnya jauh euuyy, musti ke Jogja dulu
ReplyDeleteJogja nya dibagian mana ya mas, bisa dong dikasih alamat yang lengkap hhe :D
ReplyDeleteKalau ikut pelatihan jurnalistiknya nanti langsung direkrut jadi jurnalis Detik(dot)com gak?
ReplyDeleteHihi...
Aku baru tau nih kalo Nukmat lutfie dulunya di marketing detik com mbak, sukses untuk padepokan Asa
ReplyDeleteAku baru tau padepokan ini.
ReplyDeleteDetik com makin gede sekarang ya, rasanya tiap hari deh orang akses Detik, termasuk aku hehe
Wah keren ya ASA sama Nukman... cocok banget sama ana yang baru mau belajar jurnalistik,.. Mudah2an bisa membantu karya ana....
ReplyDeleteHmmm kepedulian terhadap generasi muda luar biasa juga ya mba. Kongkrit dan bermanfaat buat bangsa..
ReplyDeleteJadi, semua orang bebas mampir ke padepokan itu ya mbak?
ReplyDeleteBisa juga untuk meninap gak ya? Atau hny semacam tempat kumpul dan diskusi? :D
Sayangnya jauh ya? Saya sngat tertarik bidang teknologi. Kebetulan ngajar TIK. Hehe... Pengen bs diskusi dg org2 hebat
ReplyDeleteMenulis dengan hati keren banget mba jd mau ikut pelatihan nya,,, mudah2an nti ada di Jakarta kegiatan semacam itu ya,,, atau nti kalau ada waktu bisa mampir ke sana ikut pelatihannya atau belajar sama mba khairiah
ReplyDeleteOalaah, dari sini tho sumbernya sturt up tirto.id. Baru tau banget. Makasih banyak infonya ya mba.
ReplyDelete