Cerita di Balik Kisah Duka

Obat hati Allah...Allah
Obat susah mempunyai banyak saudara. Dua minggu lewat satu hari sejak meninggalnya adik kami tercinta dalam usia 33 tahun.
Bercampur rasa antara  sedih dan terharu. Sedih karena salah satu anggota keluarga kami telah mendahului kami......, terharu karena banyak saudara, tetangga, teman-teman baik dunia maya maupun dunia nyata yang membantu, memberikan dukungan moril serta doa untuk adik dan kami sekeluarga.
Pada hari pertama diberitahukan kabar itu saya hanya bisa nangis dan beristigfar, begitu juga mama, dan 4 saudara perempuan saya lainnya. Hanya Ayah saja yang nampak tegar, tak ada air mata...tapi saya yakin dalam hati terdalam ayah pasti sedih....
Untungnya ada banyak saudara, tetangga yang membantu mulai dari membawa jenazah untuk  diautopsi ke rumah sakit, memanggil polisi, mengurus jenazah, memandikan, menyalatkan, mendoakan.... semoga Allah membalas semua kebaikan kalian dengan rezeki dan umur yang berkah...
Alhamdulillah di Aceh ini ada adat yang selalu terjaga, seperti  para tetangga akan mengantarkan kue untuk orang tahlilan, dan itu sangat membantu dan berarti bagi kami yang sangat shock dihari-hari pertama sehingga tidak sempat menyiapkan semua itu.
Saya juga jadi lebih paham kalau tahlilan di Aceh hari pertama dan kedua berdoanya dilakukan setelah magrib sedangkan hari ketiga setelah Isya. Bahkan seorang teman dunia maya yang
setelah ditelusuri ternyata masih sodaraan juga mau bersusah payah menjelaskan adat yang biasa dilakukan di Dayah Daboh Montasik, padahal dia juga sedang berduka makasih banyak yaa Rahmad Aulia atas informasinya.
 Sungguh tanpa dukungan  dari kalian semua rasanya sedih ini takkan mudah berlalu,...