Wednesday, 11 May 2016

Buah Simalakama, Nolongin Saudara Yang KDRT




Apa yang akan kamu lakukan jika melihat saudaramu dipukuli atau disakiti di depan mata, diam saja atau mencoba melindunginya?
Yaa, sama pasti kamu akan jawab untuk melindunginya. Hal itulah yang aku lakukan  dahulu mencoba melindungi saudaraku.  Tapi hasilnya, bukannya dia berterima kasih malah dia menyalahkan tindakanku serta membenciku hingga bertahun-tahun.
Mungkin ini yang namanya  seperti  makan buah simalakama tidak dibantu, nanti kita juga yang disalahkan kenapa diam saja ketika melihat saudara susah. Tapi ketika dibantu juga tetap kita juga disalahkan kenapa ikut campur urusan rumah tangga orang.
Ini pengalamanku ketika masih tinggal serumah dengan saudaraku, tak bermaksud membuka aib saudara hanya sekedar berbagi agar orang lain juga bisa memetik hikmanya.
Usianya lebih tua dua tahun dariku, meski sudah berumah tangga terkadang ketika sedang dilanda masalah dia kerap sekali pulang ke rumah orang tuaku untuk menenangkan diri. Tingkah lakunya yang seperti itu yang membuat kami terseret dalam masalah.
Suatu hari dia datang ke rumah orangtuaku dengan memar-memar ditangan, lain kali dia datang dengan bekas memar di kaki. Siapa tak sedih melihat saudaranya penuh memar seperti itu.  Tapi kami tak bisa berbuat banyak, selain membiarkannya menenangkan diri sejenak saat itu.
Tapi tidak di hari itu, saat itu saudaraku datang ke rumah orangtuaku dengan membawa anaknya.  Keesokan harinya suaminya datang untuk menjemput anaknya setelah sebelumnya menelepon saudaraku terlebih dahulu.
Entah mengapa ketika suaminya datang dia tidak mau menemuinya, sehingga terjadi percekcokan hebat, suaminya mengendor kaca dan mengancam akan mendobrak pintu. Aku yang mendengar pertengkaran mereka dari  kamar sebelah mencoba menahan diri  untuk tidak ikut campur, apalagi di dalam ayahku sedang istirahat karena kurang sehat.
Ternyata ancaman suaminya benar-benar dilakukan, setelah teriakannya tidak digubris akhirnya pintu ruang tamu menjadi sasarannya. Tentu saja aku tak bisa diam rumah orangtuaku didobrak paksa. Apalagi membayangkan keributan besar yang akan terjadi kalau suaminya dibiarkan menemui saudaraku. Bukan tidak mungkin saudaraku akan menjadi babak belur, dan ayahku yang sakit terjaga.
So, setelah pintu terbuka aku mengusir suami saudaraku, dia nampak tidak menerima dengan sikapku meski langkahnya berjalan mundur tapi kata-katanya yang diucapkan cukup membuat panas telinga, sedangkan saat itu ada ponakan yang masih sd juga di rumah, rasanya tak pantas jika sumpah serapah itu terdengar oleh keponakan-keponakan.
Kehabisan cara untuk membuatnya diam reflek tanganku menampar pipi suami saudaraku. Dan  setelah itu keadaan menjadi lebih kacau daripada sebelumnya, sementara saat itu saudaraku hanya berdiam diri di kamarnya sambil menangis dan menelepon saudara suaminya.
Seminggu  setelah kejadian itu, saudaraku kembali bersama suaminya, seolah tak pernah terjadi apa-apa.
Hikmah dari kejadian itu setelah menikah sebaiknya segala masalah dipecahkan berdua  terlebih dahulu, jangan buru-buru kabur ke rumah orangtua.
Jangan ikut campur masalah rumah tangga orang lain, meski itu kelihatan parah sekali masalahnya yang terjadi pada saudara sendiri dan memang niatnya membantu, kecuali memang diminta.
Tulisan ini diikut sertakan dalam   giveaway

"Yuk, cerita tentang “Kebaikan Tak SelaluBaik di Mata Orang Lain”

11 comments:

  1. Terima kasiihh yaaa mbaak sudah ikutan giveaway di blog saya, twrcatat yaa

    ReplyDelete
  2. terima kasih kembali, moga sukses giveawaynya

    ReplyDelete
  3. ya ampuun... pastinya sebel banget kalo di depan mata kepala sendiri ada yg berantem seperti itu...

    ReplyDelete
  4. Betul sekali, masalah rumah tangga hendaknya diselesaikan berdua terlebih dulu, dan ini tak jarang butuh waktu jeda, tidak terbur-buru.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, kadang gengsi membuat semuanya malah jadi lebih rumit

      Delete
  5. hihihi... simalakama..
    itulah klo masalah pribadi yg harusnya diselesaikan dalam rumah dibagi2 kpd orang lain.
    bikin bingung kita yg mengahdapinya ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, ntar nggak ditolongin takutnya kenapa2 ampe berdarah2, ditolongin malah dimusuhin

      Delete
  6. udah nikah ya berdua , kalo jomblo ya selalu sendirian ... :p

    ReplyDelete
  7. Mbak, cek pengumuman GA ku yaa

    http://www.noormafitrianamzain.com/2016/06/pengumuman-giveaway-kebaikan-tak-selalu-baik-di-mata-orang-lain.html

    ReplyDelete
  8. Mbak, cek pengumuman GA ku yaa

    http://www.noormafitrianamzain.com/2016/06/pengumuman-giveaway-kebaikan-tak-selalu-baik-di-mata-orang-lain.html

    ReplyDelete

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal