Monday, 5 October 2015

Wajib Piknik, Kalau Jadi Ibu Rumah Tangga


 "Mama, telalu malah-malah." (mama, selalu marah-marah, translate bahasa Shidiq). Itu protes Shidiq (3, 5 tahun) kalau sudah mulai aku larang. Buat Shidiq intonasi suara kita tinggi sedikit saja baginya udah termasuk marah.  Sedih seh pastinya, dibilang gitu sama anak sendiri. Tapi mau gimana lagi, Shidiqnya suka nggak dengar kalau aku ngomong nggak pake teriak.

Ingat film flash gordon yang bisa lari secepat kilat, kurang lebih gambaran kekuatan Shidiq seperti itu. Geraknya cepat banget. Nggak bisa lengah sedikit pun pasti ada sesuatu yang bakal terjadi.
Seperti waktu dia minta main ke rumah tetangga yang punya ayam, kebetulan ayam-ayamnya hari itu lebih cepat dimasukkan ke dalam kandang. Dan dengan satu gerakan saja Shidiq berhasil membuat semua ayam-ayam berhamburan keluar. Senyum bahagianya keluar dan aku hanya bisa teriak "Shidiq" sambil masukkin satu persatu ayam  masuk lagi ke kandangnya.
Saat lain, Shidiq pernah bertanya "Ma, kotoran kita itu isinya apa?" Aku jawab yaa sisa-sisa makanan yang nggak bisa lagi diproses oleh tubuh.'' Rupa-rupanya dia kurang puas dengan jawaban aku, dan keesokan harinya sewaktu aku sedang mencuci baju (waktu itu umur Shidiq 3 tahun, udah mulai sukses toilet trainingnya) Aku merasakan suasana berbeda, tumben Shidiq senyap banget. Eh, pas aku check ternyata saudara-saudara Shidiq udah pup di celana dan celananya di buka di atas karpet, dan pupnya dia pretelin buat tau isinya apa aja, OMG.
Lagi-lagi aku jadi histeris, "Shidiq, kenapa kaya gitu." Shidiqnya senyum tapi matanya takut-takut ngelihat aku.
Itu baru sekelumit kisah kecil tentang Shidiq, belum  cerita tentang kakaknya (5 tahun) yang lagi rajin bertanya:
"Kenapa nabi adam nggak punya ibu bapak, kenapa dia langsung besar nggak bayi dulu. Kenapa kita harus jadi bayi dulu?"
"Kenapa anak ayam waktu kecil warnanya kuning, pas udah besar nggak kuning lagi warnanya?"
"Di langit ada apa kenapa awan bentuknya bisa berubah-ubah?''
''Kenapa telur puyuh ada titik-titik, kenapa telur ayam nggak ada?"
atau cerita ketika mereka beratem, belum pas mereka sakit. Belum lagi rumah yang berantakan dan pekerjaan dosmetik yang bertambah yang kayanya nggak habis-habis.
Menurut aku jadi ibu rumah tangga itu harus secepat flash gordon, sekuat hulk dan sepintar Albert Eisten.  Kita harus bisa gerak cepat membaca situasi yang mungkin membahayakan anak-anak. Banyak pekerjaan rumah tangga yang memerlukan tenaga besar, contohnya Pas Shidiq  sakit, dia maunya digendong sama emaknya terus, kebayangkan kalau emaknya nggak kuat gendong pas anak sakit. Si anak lebih lama sembuh pastinya karena selain sakit dia bakal nangis terus bikin keadaan  dia tambah lemah
Tidak setiap saat keeadaan aku sebagai IRT prima, kadang kurang tidur, kadang kecapean. Kalau udah kaya gitu aku suka ngomong gini sama suami.
"Pa, boleh nggak Mama cuti sehari saja jadi Ibu Rumah Tangga." dan Suami hanya bisa menjawab dengan senyum tanpa kata-kata.
Well, jelas banget kalau aku butuh piknik, biar nggak histeris ngehadapin anak-anak aku yang super zuper kreatif dan serba  ingin tahu. 
Tapi bukan aku saja yang butuh piknik. Kami sekeluarga butuh piknik. Suamiku juga kadang-kadang suka kebalik  manggil nama antara Vinka dan Shidiq, kalau udah kelelahan.
Kenapa harus piknik?karena dengan piknik bisa mengembalikan tubuh jadi relaks, peredaran darah jadi lebih lancar, pikiran lebih tenang dan bisa mengembalikan mood jadi positif kembali. 
Dengan piknik, rutinitas yang itu-itu aja bisa dijalani dengan lebih ikhlas dan bahkan menjadi luar biasa. Piknik nggak harus mahal, jalan-jalan ke hutan dan taman kota juga cukup menarik untuk dijadikan tempat piknik.
Tapi untuk saat ini aku seh kebayangnya bisa liburan  di Bogor  karena Bogor dingin, bikin adem suasana hati dan banyak tempat wisata di Bogor yang nyaman untuk berekreasi tanpa memakan banyak biaya. Seperti ke Puncak, Museum Etnobotani, Museum Pembela Tanah Air, Situ Gede, Warso Farm, Kampung Budaya SindangBarang dan masih banyak lagi  tempat wisata yang menarik lainnya.
Papa vinka jalan-jalan sendiri ke Kebun Raya Bogor

Tapi untuk saat ini ingin banget bisa piknik sekeluarga ke Kebun Raya dan Istana Bogor. Kenapa harus piknik kesana? karena dalam satu lokasi, banyak destinasi wisata yang bisa dikunjungi.
Satu lokasi banyak destinasi wisata
Selain itu sebenarnya iri neh dengan foto-foto Papa Vinka selama jalan-jalan  di Kebun Raya dan Istana Bogor, jadi waktu itu papaVinka ada pelatihan selama sebulan di Jakarta dan di hari libur dia bela-belain deh untuk jalan-jalan ke Bogor.
Kebun Raya Bogor, banyak tempat yang indah untuk diabadikan
Sayang kami nggak bisa ikut saat itu ke Bogor, Shidiq dan Vinka pasti senang banget kalau bisa kesitu. Mereka pasti bakal puas berlari-lari sambil mengenal banyak pohon dan tumbuhan baru, lihat koleksi pameran di Museum Zoologi. Melihat rusa yang sedang merumput di depan Istana Bogor, kolam yang besar dengan tanaman teratai dan masih banyak lagi. 
Semoga aja kesampean deh piknik keluarga ke Kebun Raya  Bogor dan Istana Bogor, biar pikiran kembali segar, dapat pengalaman baru dan keluarga semakin harmonis.
Tulisan ini diikutsertakan pada lomba

Lomba Blog “Piknik Itu Penting”

18 comments:

  1. bener banget mbak, piknik itu emang penting. merilekskan pikiran dan bisa juga membuka peluang baru. Kalau di bogor mah memang ga ada habisnya. Seruuuu. Moga-moga menang ya Mbak dan bisa kopdar di Bogor :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aamiin, wah mas Belalang cerewet tinggal di Bogor, mudah2an bisa kopdar yaa

      Delete
  2. Udah lamaaa banget ga jalan2 ke bogor kak..jadi pengen piknik di taman raya Bogor

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muna seh enak ke Bogor dekat, kami harus nabung banyak neh kalo ke bogor,

      Delete
  3. Saya juga butuh piknik...
    Terakhir piknik kapan yah? Hmm...

    ReplyDelete
  4. Moga bisa k bogor bneran ya, indah bgt lo

    ReplyDelete
  5. Lhaaa papa kok malah jalan2 sendiri. Dibalik aja sekali2 bun, papah jaga anak2, bunda jalan2. Ibu2 juga perlu piknik :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Inginnya seh gitu, tapi bisa-bisa papanya nggak bisa ngapa-ngapain kalo dibalik. Ini juga papanya bisa jalan-jalan karena ada pelatihan dan hari minggunya ada libur :)

      Delete
  6. Lhaaa papa kok malah jalan2 sendiri. Dibalik aja sekali2 bun, papah jaga anak2, bunda jalan2. Ibu2 juga perlu piknik :D

    ReplyDelete
  7. kalau kurang piknik mama jadi malah malah ya. Hihi..Yuk mbak piknik ke Bogor

    ReplyDelete
  8. saya termasuk kurang piknik ni mbak...ntar ajakin saya ya... :)

    ReplyDelete
  9. Ceritanya seru. Terimakasih sudah berpartisipasi dalam lomba. Maaf, pengumuman ditunda tgl 20 Oktober 2015. Goodluck.

    ReplyDelete
  10. iya memang bener piknik itu sangat penting untuk menghilangkan ke jenuhan

    ReplyDelete

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal