Tanggal 27 Juli 2015 atau hari Senin kemarin menjadi hari yang tak terlupakan buat aku dan penduduk di kampungku (pemukiman tempat tinggalku yang melihat kejadian itu). Nggak ada yang aneh atau firasat apapaun sore itu Vinka menghabiskan waktu bermain dengan teman-temanya di halaman rumah. Biasanya seh dia main di jalan depan rumah dengan teman-temannya tentunya dengan pengawasan.
Kenapa aku biarkan dia bermain di jalan, karena tempat tinggal kami termasuk pemukiman yang padat penduduknya jadi untuk sarana ruang terbuka hijau atau tempat untuk bermain anak kurang, kalau nggak mau dibilang nggak ada.
Oya balik lagi ke cerita seru sore itu. Sengaja kalau Vinka dan teman-temannya main dirumah, pintu pagar rumah kututup rapat. soalnya Shidiq (3,4 thn) ikutan main juga. Dan dia paling hobi kalau pintu pagar terbuka langsung lari ke jalan. Ngeri aja kalau waktu dia lari tiba-tiba lewat mobil atau motor.
Tapi kali ini bukan motor atau mobil yang melintas di jalan depan rumahku melainkan seekor babi hutan. Iya Babi hutan yang berlari kencang. Babi yang besarnya setengah jalan depan rumah sekilas kaya kerbau tapi ini pendek dan ada cula.
Seumur-umur belum pernah lihat langsung babi hutan kecuali lewat layar kaca atau buku. Kejadiannya cepat banget jadi aku nggak sempat ambil kamera untuk mengabadikannya. So, setelah babi hutan itu lewat dan menjauh baru kami berani membuka pintu pagar dan ngumpul cantik dengan para tetanga yang juga ngelihat kejadian itu.
Penampakan babi hutanya seperti ini sumber |
Ingat nggak aku pernah cerita tentang Vinka kena kutu babi, yang belum pernah baca ceritanya bisa disimak disini.
Kutu babi sumber |
Jadi setelah bincang-bincang cantik sama tetangga depan rumah, yang rumahnya nggak ada pagar, katanya malam-malam suka ada babi lewat-lewat situ. Kok bisa? apa ada lihat sendiri? nggak cuma dengar suaranya aja dibawah jendela kamar jawab tetangaku. (horor banget nggak tuh).
Mungkin babi hutannya ngincar ayam tetanggaku yang kandang ayamnyanya juga nggak ada pagarnya. Setidaknya satu misteri sudah terpecahkan darimana kutu babi itu berasal.
Oya, ternyata ada tiga babi hutan sore itu satu sudah nabrak mobil, satu berlari ke arah yang berbeda dan satu lagi
Tapi yang jadi pertanyaan sekarang darimana babi hutan itu berasal? Sedang menurut papa Vinka dari dia kecil sampai sekarang belum pernah dia lihat babi hutan melintas depan rumah dan rumah kami pun termasuk lingkungan padat pemukiman, nggak ada hutan disekitar sini. Ada seh bukit Mata ie tapi itupun jaraknya puluhan kilometer dari rumahku.
Apa nggak ada lagi tempat untuk cari makan hewan liar ini sehingga dia lari ke pemukiman penduduk. Tiba-tiba teringat beberapa wahana di kotaku yang dibuat di dekat bukit dan gunung dengan pemandangan yang masih asri. Apa itu salah satu penyebab hewan liar turun pemukiman ? Aku nggak bisa bayangin aja kalau yang turun ke pemukiman penduduk itu harimau atau gajah liar :(
Ya ampun ngeri banget? Habitat mereka tertanggu sih ya?
ReplyDeleteitu yang nggak ngerti saya mbak ampe sekarang:(
Delete