Monday, 15 June 2015

Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba, Solusi Menyelamatkan Bangsa



Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba merupakan suatu program yang dicanangkan oleh pemerintah di tahun 2015 mengingat Indonesia kini dalam keadaan darurat narkoba dan menjadi ancaman serius bagi masa depan bangsa.
Beberapa bulan yang lalu di Indonesia sempat digemparkan oleh berita mengenai orangtua yang menelatarkan anaknya di kawasan Cibubur. Dimana salah seorang dari  lima anak kandungnya tidak diijinkan untuk masuk rumah sehingga beberapa bulan terakhir menginap di pos satpam dan hidup dibantu warga sekitar.
Keadaan di dalam rumahnya pun cukup memprihatikan. Sampah berserakan disana-sini, Pakaian berserakan di setiap sudut ruangan.Makanan sisa dan yang masih utuh berbaur menjadi satu. Perabotan rumah tangga tidak tersusun rapi. Pengap dan bau menyeruak  di dalam rumah dua lantai itu.
Kondisi rumah orangtua yang menggunakan narkoba

Ajaibnya penampilan kedua orangtua yang menelantarkan anak ini sangat rapi  layaknya orang normal pada umumnya sangat berbanding terbalik dengan keadaan rumah mereka yang bak kapal pecah.
Setelah diselidiki oleh pihak kepolisian Utomo orang tua penelantar anak tersebut mengaku menggunakan narkoba jenis sabu. Ironis, profesi Utomo sebagai salah satu dosen dan juga pembantu rektor sekaligus orangtua  bagi anak-anaknya.yang seharusnya bisa menjadi panutan dan memberi rasa aman dan nyaman malah memberikan contoh yang tidak baik.
Begitu dahsyatnya pengaruh narkoba bagi pemakainya. Dia menjerat siapa saja yang mencoba mengenalnya. Tak peduli usia, status sosial  dan latar pendidikan. Sekali mencoba akan sulit untuk berhenti.
Jumlah prevalensi penyalahguna narkoba semakin meningkat  dari tahun ke tahun. Delapan puluh enam persen  penyalahguna Narkoba berada dalam usia produktif.  Hal jika tidak ditangani segera akan memakan korban lebih banyak lagi.
Oleh karena itu  perlu  kiranya memberikan hukuman yang berat bagi pengedar narkoba untuk memberikan efek jera dan memutus jaringan gelap narkoba. Sedangkan untuk pengguna narkoba wajib untuk direhabilitasi hingga tuntas, karena jika tidak tuntas  keinginan untuk memakai narkoba akan kembali lagi seperti aktor Revaldo dan Roy Marten yang sempat merasakan dinginnya hotel prodeo untuk kedua kali gara-gara narkoba.
Upaya Pencegahan  Penggunaan Narkoba

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk memerangi bahaya narkoba sangat penting untuk menyertakan semua lapisan masyarakat. Mulai dari pemimpin, orang tua, para pemuda, pemuka agama termasuk di dalamnya kelompok-kelompok utama yang rentan dipengaruhi oleh narkoba  seperti pekerja seks, orang yang hidup dalam kemiskinan, orang yang berada pada situasi bencana atau situasi konflik dan pasca konflik bahkan para pencandu narkoba itu sendiri.
Menguatkan Fungsi Keluarga
Upaya pencegahan dapat dimulai dari keluarga. Orang tua sebagai role mode sekaligus pengajar yang pertama dan utama, harus memberikan contoh yang baik  untuk  anak-anaknya. Orang tua bisa melindungi anaknya dari bahaya narkoba dengan menguatkan nilai-nilai agama.  Karena agama mengajarkan untuk menjauhi segala  hal yang buruk dan tak bermanfaat.
Orang tua  harus menjadi tempat yang nyaman untuk anak berbagi cerita apa saja. Sehingga anak tidak akan mencari pelarian ke tempat lain ketika dia berada dalam masalah. Orangtua wajib meluangkan waktu minimal 20 menit setiap harinya bersama anak dan mengontrol  terus perkembangan anak. Dengan siapa dia berteman, kemana saja dia pergi, apa saja kegiatannya hari ini. Sehingga perubahan sekecil apapun pada anak dapat terdeteksi oleh orangtua.
Orangtua juga perlu terus mengupdate pengetahuannya mengenai berbagai hal sehingga lebih sigap dan telaten menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh anak dan juga dapat mengajarkan hal baru pada anak sehingga dapat membuat hubungan antara anak dan orang tua semakin dekat.
Lingkungan yang Mendukung
Program apapun membutuhkan dukungan dan  lingkungan yang kondusif. Perlu kiranya  menjadikan lingkungan tempat tinggal, sekolah, tempat kerja dan pergaulan menjadi tempat yang nyaman sehingga membuat betah tinggal dan berbagi.
Hubungan yang baik dengan lingkungan sekitar  bisa menjadi benteng yang baik terhadap bahaya narkoba. Karena lingkungan sekitar juga membantu mengawasi perubahan yang terjadi  pada lingkungan yang disinyalir  menggunakan narkoba sehingga dapat diatasi dan ditangani dengan cepat dan baik.
Bagi para remaja(15-24 tahun) perlu diberikan penyuluhan-penyuluhan yang lebih dalam mengenai bahaya narkoba.  Bagaimana narkoba bisa merusak kerja otak, susunan syaraf pusat, merusak ginjal, dan sebagainya serta hukuman bagi penyalahguna narkoba terutama bagi pengedar.
Mendukung  Gerakan Rehabilitasi 100.000 Penyalahguna Narkoba
Rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba bukan hanya tugas BNN, kepolisian atau pemerintah saja yang bertangungjawab. Kita bisa ikut serta  berpartisipasi dalam gerakan sosialisasi gerakan rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba dengan cara kita masing-masing.
Kita bisa melakukan kegiatan positif seperti pagelaran seni, konser amal  untuk gerakan rehabilitasi ini. Bisa juga  dengan cara ikut mensosialisasikan gerakan rehabilitasi 100.000 penyalahguna narkoba dengan keluarga,tetangga, saudara dengan cara berbicara atau menuliskannya di media sosial seperti blog, facebook.
Segera melapor pada pihak yang berwenang jika melihat atau mengetahui seseorang menggunakan narkoba sehingga dapat segera diberikan rehabilitasi sesuai dengan kondisinya.Semakin banyak orang tahu, semakin banyak orang peduli semakin kecil bahaya narkoba mengancam kehidupan kita dan menyelamatkan bangsa ini.

referensi:
http://news.liputan6.com/read/2234315/orangtua-di-cibubur-telantarkan-anak-jadi-tersangka-kasus-narkoba
www.bnnpaceh.com

3 comments:

  1. Kalau sudah kena sulit untuk disadarkan, harus dipaksa masuk rehab.

    ReplyDelete
  2. sangat membantu sekali nih Gerakan Rehabilitasi ini

    ReplyDelete
  3. sekali udh parah bgt, walo bisa direhab sbnrnya tp ada efek samping.. 2 sepupuku kena soalnya.. skr sih udh bersih, tp mereka jd agak lambat ato tulalit lah... agak lama nyambungnya... whatever, alhamdulillah udh bisa lepas... semoga anak2 kita ini ga terjerumus ke hal2 bgitu ya mba -__-.. kuatir bgt aku..

    ReplyDelete

Terima kasih sudah Berkunjung. Please tinggalkan jejak biar kenal