Kemarin sore, aku kedatangan saudaraku yang bernama Ani( bukan nama sebenarnya) dari kampung. Dulu
dia pernah tinggal di sini untuk beberapa tahun. So pasti tetanggaku semua
mengenal saudaraku ini. Setelah ngalor ngidul, ngobrol sana-sini akhirnya
saudaraku pamit untuk pulang.
Ketika tiba di pintu pagar, seorang tetangga lewat dan menyapa saudaraku
untuk singgah berkunjung ke rumahnya juga. Namun dengan halus saudaraku meminta
maaf dan tetap mohon diri karena masih ada urusan yang harus dia
selesaikan.
Mendapat respon seperti itu tetanggaku menjawab: Ani "lagee
ureung lam apui".
Saudaraku hanya tersenyum saja dan
tetap memohon diri.
"Lagee ureung lam apui" adalah salah satu pepatah Aceh yang arti
secara harfiahnya adalah seperti orang di dalam api. Yang maknanya sangat
tergesa-gesa atau terburu-buru. Kita tahu jika berada di dalam api akan merasa
kepanasan sehingga tidak ada yang tahan berlama-lama di dalamnya sehingga
ingin cepat-cepat keluar.
Pepatah ini juga sangat sesuai untuk orang yang suka menunda-nunda pekerjaa
seperti para DLers sehingga ketika DLnya sudah mempet baru mulai bergerak
mengerjakan tugasnya dengan terburu-buru (ngomong buat diri sendiri).
Masih banyak lagi contoh sehari-hari yang bisa kita terapkan dengan
peribahasa ini. Inti dari peribahasa ini mengajarkan untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin sehingga
tidak tergesa-gesa dalam mengerjakan segala sesuatu.
Andai saudaraku Ani tak tergesa-gesa untuk pulang, tetangga sebelah rumahku
pasti sangat senang jika dia bisa
mengobrol barang sejenak dengan Ani. Bukankan membuat hati orang lain senang
itu berpahala.Pasti Ani mempunyai prioritas pekerjaan lain yang lebih penting sehingga melewatkan pahala menyenangkan hati orang.
Begitu juga dengan orang yang suka menunda-nunda pekerjaan, para DL-ers atau
anak-anak sekolah yang suka menunda-nunda membuat pekerjaan rumah. Andai saja
mereka mengerjakan di awal waktu pasti pekerjaan yang dihasilkan lebih
rapi,kualitas jawabannya lebih bagus,
hati pun senang dan tenang karena masih banyak waktu untuk memeriksa kembali
pekerjaan yang telah diselesaikan.
Bukankan kita diajarkan untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin, bahkan ada
ayat Al-Quran yang secara khusus mengingatkan kita mengenai hal ini yaitu surat Al-Ashr ayat 1-3 yang artinya ”Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati
supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran” (QS.
Al ‘Ashr).
Setiap manusia diberikan waktu yang sama 24 jam sehari keberhasilan seseorang mengelola waktulah yang membuat
sesorang bisa lebih sukses dibanding orang lain yang kurang pandai mengelola
waktu yang dia miliki
Waktu bersifat netral tidak ada waktu mujur atau waktu sial. Waktu merupakan
modal utama manusia untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat. Semua tergantung bagaimana kita mengisinya
dengan kegiata-kegiatan positif dan bermanfaat.
Saat keberuntungan kita dapatkan, ucapkanlah Alhamdulillahi robbil aalamin,
juga ketika mendapat musibah, berupa kegagalan, tidak perlu mengutuk waktu.
Rasulullah saw bersabda, “Janganlah mencerca waktu, karena Allah adalah
adalah pemilik waktu (HR.Ahmad)
Yang mesti kita lakukan sekarang
mengintrospeksi diri sejauh mana kita telah memanfaatkan waktu yang ada dan
memperbaiki diri dari kesalahan menyia-nyiakan waktu. Karena sesungguhnya waktu
ibarat pedang, jika kau tak menebasnya dia yang akan menebasmu. Dan jiwamu jika
tidak kau sibukkan di dalam kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dalam
kebatilan." (Imam Asy-Syafi'iy rahimahullaahu ta'ala).
Hargai waktu yang kita punya karena waktu yang sudah hilang tidak akan
pernah kembali. Menunda-nunda pekerjaan bahkan membiarkan waktu terbuang sia-sia
dengan anggapan esok masih ada waktu merupakan salah satu tanda tidak memahami
pentingnya waktu.
Semua yang kita kerjakan hari menentukan siapa kita nanti. Jadi masih mau
menyia-nyiakan waktu?
sukses lombanya ya mak:)
ReplyDeleteMakasih mak erlina
Deletekirain bahasa sunda mak,eh bahasa aceh ya hehehe.....makasih sharingnya mak :)
ReplyDeletesukses untuk lombanya
makasih kembali mak HM Zwan
DeleteItu bahasa daerah mana mak? Baru denger. Saya tu termasuk org yg suka nunda2 kerjaan juga hehe ^^ sukses GAnya ya
ReplyDeleteBahasa daerah Aceh. makasih mak arifah
DeleteWah kesindir nih kak.. aku juga hobinya nunda kerjaan :(
ReplyDeletesama donk kita...hiks3x
DeleteWaktu adalah uang...
ReplyDeleteiya mas adi dan msh bnyk pepatah lain yg bhs soal waktu
Deleteklo mepet dl, hasilnya ga maksimal yah...
ReplyDeleteBiasanya seh gitu mbak Nathalia he...3x,
DeleteWah saya banget ini. Jadi sering panikkan -_- Tapi Alhamdulillah makin kesini sudah berkurang hehe
ReplyDeletewah mantap donk mbak ade
DeleteWaktu itu ibarat pedang. Nggak bisa memanfaatkan waktu, kita yang akan tertebas. makasih sharingnya mbak. Jadi inget kerjaan numpuk nggak kelar2 karena nggak bisa ngatur waktu
ReplyDeletemakasih juga dah singgah diblogku mbak ika
Deleteabis itu diliat, ada yg gosong apa gak? hehehe
ReplyDeleteHa.,3x :-)
Deletewalah, iya nih saya juga suka begitu mba, blm pandai mengatur waktu :(
ReplyDeletesama kita mbak uniek
DeleteDLers... mepet2 itu kadang bikin ide muncul je mak. hihihi
ReplyDeleteiya seh tapi lebih bagus lagi sebelum dl jadi santai buatnya
Delete