Tiba-tiba ingat ramalan mama Laurent katanya tahun 2014 ini Indonesia akan dipimpin oleh pemimpin muda yang akan membawa Indonesia lebih maju. Kurang lebih seperti itu isi ramalannya. Jadi penasaran Prabowo sama Jokowi lebih muda siapa yaa?:D
Menjelang pilpress ini banyak orang mendadak jadi pengamat politik, share-share berita tentang presiden yang didukungnya terkadang berita yang dishare hoax. Memang susah banget bedain mana yang hoax mana yang asli saking menyakinkannya tuh berita belum lagi meme yang beredar.
Menjelang pilpress ini banyak orang mendadak jadi pengamat politik, share-share berita tentang presiden yang didukungnya terkadang berita yang dishare hoax. Memang susah banget bedain mana yang hoax mana yang asli saking menyakinkannya tuh berita belum lagi meme yang beredar.
By the way, any way, busway, dari semua share-share di timelineku di media sosial. Aku jadi rajin baca, dan menarik kesimpulan dari bacaanku neh.
Kalau ingin menjadikan bangsa Indonesia
menjadi negara yang maju. Kita harus memilih pemimpin yang terseleksi dengan
ketat, bukan berasal dari figur karbitan
media yang mengabaikan pertimbangan-pertimbangan kompetensi, kapasitas,
kredibilitas dan integritas sesuai dengan rekam jejak.
Pemimpin yang baik diukur dari tindakannya
bukan hanya sekedar pandai berteori tapi miskin dalam pelaksanaannya. Memang
mencari sosok pemimpin ideal sangat sulit. Disinilah perlu ditekankan komitmen
wawasan kenusantaraan bagi setiap calon pemimpin nasional.”Figur Capres dan
Cawapres harus berorientasi politik ganda. Di satu sisi pembangunan nasional
yang adil dan merata bagi semua daerah, suku dan golongan di Indonesia serta di
sisi lain berorientasi visioner membangun kedaulatan bangsa dan lebih jauh
kejayaan nusantara.
Menjadi pemimpin nasional tidak hanya butuh
pencitraan saja, tetapi harus didukung dengan track record, sejarah dan
pengalaman terkait integritas. Dia harus tegas, cepat menanggani masalah, berwibawa disiplin dan menguasai bahasa internasional tentunya
Krisis kepemimpinan terjadi karena setelah
terpilih, mereka memerintah, kemudian timbul dengan apa yang dinamakan
lunturnya kepercayaan sosial. Hal ini terjadi karena banyaknya pemimpin yang
muncul secara instan, seolah dikarbit berkat rekayasa media.
Dalam persoalan memilih pemimpin misalnya tentu setiap warga negara Indonesia punya kriteria tersendiri dalam
menentukan pemimpinnya. Namun hendaknya kita menghindari
tokoh-tokoh yang bermasalah dari sisi politik, hukum dan ekonomi.
Kalau semua partai politik bermasalah, jadi tergelitik untuk mengusulkan gimana kalau tahun 2019 ntar calon presidennya indepedent aja. Indonesia banyak kok punya tokoh-tokoh hebat, yang berpotensi menjadi presiden hanya saja terkendala peraturan yang mensyaratkan calon presiden minimal didukung oleh partai atau gabungan partai yang meraih 20% kursi di DPR atau 25% suara di pemilu legislatif.
Terus mengenai saling
menyudutkan dan menjatuhkan antar pendukung yang terjadi di tv, fb, bb,
twitter, itu membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sudah mulai melek politik sudah mulai kritis dan sadar bensin yang dibeli, nasi yang dimakan, kendaraan yang dipakai semua itu karena politik.
Terakhir ngutip kata mbak Fahira Idris di twitter"jangan lupa kita ini bersaudara jangan karena pilpress kita jadi perang saudara.
Terakhir ngutip kata mbak Fahira Idris di twitter"jangan lupa kita ini bersaudara jangan karena pilpress kita jadi perang saudara.
hmmm iya jangan sampai ya cuma gara2 pilpres yang awalnya saudara jd musuh hehehe
ReplyDeleteiya mak icha, makasih dah berkunjung
Delete