Pertama seh ortu nentang banget keputusanku
untuk memiliki sebuah hape sendiri, karena hape termasuk barang mewahlah kala
itu di sekitar lingkungan kami. Uang segitu bisa dibelikan sesuatu yang lebih
bermanfaat.
Untuk apa besar gaya nanti nggak sanggup beli
pulsa. Sedih seh dinasehati seperti itu tapi aku berhasil meyakinkan ortu kalau
hape itu banyak manfaatnya dan ini bukan sekadar untuk gaya, kalau urusan
isi pulsa aku tanggung sendiri nggak bakal minta deh.
Dan kejutan!!! akhirnya saudara-saudara aku
berhasil membeli Si Emens C35 second dengan kumpulin uang jajan dan kerja di
wartel, seharga Rp.400.000 or Rp.300.000 lupa-lupa ingat.
Hape pertamaku penampakannya seperti ini Sumber Foto:http://szkti.ru/forum/uploads/891_c35i_1.jpg |
Dan sejak saat itu aku dan Si Emens seolah tak terpisahkan lagi. Dimana ada aku, disitu pasti ada Si Emens. Dia
begitu setia menemani hari-hariku. Di kala aku suntuk ada game yang bisa
kumainkan. Di kala aku kesepian ada sms teman yang bisa kubaca lewat Si Emens
yang bisa menguatkan.
Ketika lelah mengejar-ngejar dosen untuk ACC tugas, lewat
Si Emens aku tahu dimana posisi dosen yang kuperlu tanpa harus mengejar-ngejar. Layar monokromnya yang berwarna kuning, casingnya yang abu-abu, suaranya monophonic bikin hatiku cenat-cenut.
Ketika
Tsunami pun Si Emens dengan setia kuajak berlari, tapi sayang meski dia selamat dari Tsunami. Keadaan Si
Emens kian hari makin mengenaskan. Di awali dengan berebun di layar kacanya
mungkin karena hawa Tsunami aku tak tahu penyebab pastinya. Hingga akhirnya dia
tak berkutik lagi.
Meski
akhirnya ada penganti dirimu, Nokia, Samsung dan Smartphone. Tapi Perjuangan
untuk kita bisa bersama dan jasa-jasamu akan selalu kukenang.I
love you full :(
Saya pikir ini nama orang loh, tapi ternyata bukan...
ReplyDelete:D
Cerita hape pertama memang berbekas...
iya mbak Fenita yang pertama selalu membekas...makasih dah berkunjung kesini
DeleteNanti hadiahnya hape Emens, Kak? :D
ReplyDeletenggak dek, Si Emens dah nggak diproduksi lagi he....3x
Deletehehehe... lucu namanya.. :-)
ReplyDeleteIya mbak Leyla jadi inggat lagu Yossy Lucky Duh Emens...mungkin Si Emens dari Bandung juga
DeleteWah, Si Emens kuat ya dibawa lari pas ada tsunami. :)))
ReplyDeleteMakasih udah ikutan GA saya :))
Alhamdulillah, dia kuat walau akhirnya dia nggak bisa dipakai lagi
Deletesaat itu emang keren banget ya Mak, hapenya kecil mungil
ReplyDeleteaku pernah megang aja, meskipun gak memilikinya hehehe
iya termasuk kerenlah...he..3x makasih dah berkunjung mbak ninik
Delete