Setiap anak itu unik. Jadi cara menyapihnya juga kadang yang berhasil untuk si A belum tentu berhasil untuk si B
Nggak kerasa tanggal 9 Februari kemarin Shiddiq menginjak usia dua tahun. Dan sudah saatnya dia untuk disapih. Sekarang aku mau bagi-bagi cerita teknik-teknik sapih yang kulakoni untuk nyapih Shiddiq.
Berbeda dengan kakaknya, Shidiq ini anaknya lebih cuek, nggak jijian dan rasa penasarannya atau ingin tahunya sangat tinggi.
Waktu kakaknya dulu aku hanya menggunakan plester di dada dan berkata kalau nenennya sudah luka. maka Vinka nggak mau lagi Asi.
Berbeda dengan Shiddiq ketika plesster di dadaku, dia malah ketawa-ketawa dan membuka plester itu. Baginya itu merupakan permainan baru begitu juga dengan metode sapih dengan isolasi sama sekali tidak berhasil untuk Shiddiq.
Temannku menyapih anaknya dengan menggunakan sedikit Vick di sekitar puting dan anaknya tidak mau ASI karena merasa kepedasan. Ketika aku mencoba metode ini dengan Shiddiq. Dia hanya merasa kepedasan sebentar meminta air putih untuk minum dan kemudian ASI seperti biasa ternyata metode ini juga tidak berhasil.
Metode paling berhasil dan paling kejam biasanya dengan menggunakan Gambir atau jamu-jamuan. Guest What apa reaksinya. Ternyata ketika aku kasih Gambir, Kunyit. Shiddiq malah bilang enak...aduh.
Akhirnya aku memutuskan untuk mulai menyapihnya dengan metode mengurangi jatah dia untuk ASI, hari pertama dia bisa nggak ASI sampai jatah dia tidur siang. Hari kedua ditingkatkan lagi satu jam. Begitu seterusnya. Tapi Metode ini kurang berhasil juga karena setiap jam tidurnya. Shiddiq tetap merenggek minta ASI.
Akhirnya walau dengan perasaan bersalah aku harus menggunakan metode paling ekstrem yaitu menggunakan sambal. Jadi setiap dia mau minta ASI aku olesin sambal botolan ke dadaku. Alhasil dia merasa kepedasan dan berhenti minta ASI. Tapi metode ini aku terapkan berkali-kali baru dia berhenti. Tapi kalau menggunakan metode ini, jangan lama-lama taruh sambal di putingnya karena lumayan panas juga terasa buat emaknya.
Jadi Shidiq akhirnya sukses di sapih sampai usia dua tahun satu minggu.
Tentu saja tanpa ASI Shiddiq mengalami rasa kehilangan yang amat besar. Sehingga dia menjadi sangat rewel. Solusiku dengan terus mendampinginya selama masa transisi ini. Dan setiap kali dia teringat kembali dengan ASI aku alihkan perhatiannya ke kegiatan lain seperti bermain, nonton film kartun atau dengan jalan-jalan.
Begitu juga ketika malam hari tiba kadang suka nggak tega lihat dia nangis hebat kaya gitu. Tapi kita harus konsisten sekali dia disapih yaa disapih seterusnya kalau nggak konsisten dia akan minta-minta terus.
Dalam masa transisi ini kita dituntut untuk lebih sabar menghadapi kerewelan anak. Tetap mendampingi dan mengalihkan perhatiannya ketika meminta ASI.
Pakai sambal Mak? huaaa.. kok aku gak tega ya mak.. aku masih belajar menyapih Akmal nih, udah 2 tahun ++
ReplyDeleteaku juga nggak tega mak, tapi beda anak beda cara sapihnya, kalo shidiq mepannya kaya gini.itu hari pertama aja mak aku olesin tipis sekali sambalnya, hari kedua aku cuma kasih lihat botol sambalnya aja
DeleteAku juga susah banget niiih nyapihnya. Udah dipisah sehari semalam, diolesin minyak gosok, masih nempel aja >.<
ReplyDeletenyapih, training toilet dua hal yang perlu perjuangan keras kalo kita punya baby
Deleteaku ngikik bacanya mak, aku juga pake cabe rawit mak, mpek pedes itu rasanya, sebenarnya pake minyak kayu putih sudah juga, tapi dia tetap doyan, iseng pake rawit, soale dia pernah gak sengaja gigit cabe rawit, trus nagis kejer, eh berhasil mak....
ReplyDeletebeda anak beda cara nyapihnya yaa mak
Delete